7 Realita Kehidupan Pascawisuda, Fresh Graduate Wajib Tahu!

Realita kehidupan pascawisuda akan dihadapi oleh setiap fresh graduate. Momen wisuda memang penuh dengan rasa bahagia.
Euforianya sangat terasa. Namun, euforia wisuda ini gak bertahan lama karena setelahnya kamu akan menghadapi berbagai realita kehidupan pasca-wisuda.
Nah, setelah semua suasana wisuda usai, kamu akan berhadapan dengan pertanyaan: “Apa lagi setelah ini?” Betul sekali, kehidupanmu akan terasa begitu berbeda semenjak pasca-wisuda.
Lantas, apa saja realita kehidupan pasca-wisuda? Yuk, fresh graduate wajib merapat!
1. Ritme hidup jadi beda

Setelah melalui euforia keramaian wisuda, kamu akan berhadapan dengan dunia nyata. Fase hidup satu ini jauh berbeda dengan masa kuliah.
Kini kamu tak punya lagi rutinitas wajib, jadwal rutin, dan suatu aturan yang mengikatmu. Gak ada lagi jadwal kelas, gak ada lagi tugas akhir, gak ada lagi tanggung jawab skripsi.
Ritme kehidupanmu jadi sangat berbeda dari sebelumnya. Memang benar kamu memiliki waktu yang leluasa dan pasti ada sisi menyenangkan karena bisa mengatur waktu sebebas-bebasnya.
Namun, ada konsekuensi jika kamu tak segera mengatur rutinitas dengan baik. Bisa saja hidupmu menjadi tidak teratur dan berantakan.
Kamu jadi gak tahu tujuan selanjutnya. Kendati demikian, kamu harus yakin bisa melaluinya dengan baik. Kuncinya adalah adaptasi. Mulailah hari-harimu dengan menata rutinitas dan memikirkan baik-baik apa yang selanjutnya ingin kamu capai usai kelulusan.
2. Fase jadi job seeker

Salah satu keputusan usai kelulusan adalah mencari pekerjaan. Tentunya banyak hal yang perlu dipersiapkan untuk mencari pekerjaan. Kamu akan berhadadapan dengan persiapan CV, wawancara kerja, tes, hingga penolakan kerja.
Berbagai drama dan lika-liku mencari pekerjaan akan kamu rasakan selama fase pasca-kampus. Kamu akan cukup banyak merasakan naik turun kehidupan selama menjadi job seeker.
Perasaan rendah diri bisa mengancam begitu kamu tak kunjung mendapatkan pekerjaan. Ini sangat rawan dialami job seeker.
Jangan biarkan perasaan menguasai. Segera alihkan pada aktivitas lain untuk mengusir pandangan rendah pada diri sendiri.
Yakinlah bahwa ada waktu terbaik untuk dirimu mendapat pekerjaan. Tetap terus berjuang dengan semangat positif. Jangan berkecil hati jika mendapat penolakan kerja.
3. Terjun di dunia kerja

Realita kehidupan pasca-wisuda juga terjadi ketika sudah nyemplung di dunia kerja. Penantian panjang akhirnya membuahkan hasil. Ya, momentum ketika mendapatkan pekerjaan pastilah punya euforia dan kebanggan tersendiri.
Namun, kamu juga akan mengalami serba pertama kali dalam dunia kerja. Gak heran kalau ada berbagai hal yang gak sesuai ekspektasi dan bikin kamu kaget.
Kadang kala dunia kerja tak semudah yang dibayangkan, tetapi juga ada hal-hal seru yang akan kamu temukan dari pengalaman pertama ini. Teruslah beradaptasi dengan baik untuk melalui semua hal yang serba pertama di dunia kerja.
4. Menghadapi pertanyaan, "Kerja di mana sekarang?"

Realita kehidupan pasca-wisuda yang sangat jelas di depan mata adalah menghadapi pertanyaan, “Kerja di mana sekarang?”. Pertanyaan ini bisa datang dari siapa pun, kapan pun, dan di mana pun.
Mulai dari keluarga besar, teman lama, hingga tetangga. Rasa-rasanya semua jadi penasaran dengan kehidupan kamu.
Mungkin bagi yang bertanya, pertanyaan ini sekadar sebuah pertanyaan. Namun, bagi yang ditanyai, pertanyaan punya efek samping. Mulai dari perasaan meragukan diri sendiri, jadi malas bertemu dengan orang lain, hingga perasaan rendah diri.
Bagi yang belum dapat pekerjaan, jawab saja pertanyaan itu dengan berbagai cara. Kamu bisa menjelaskan dengan santai, mengalihkannya dengan lelucon, atau menjawab secara tegas.
Contoh jawaban dengan santai, “Saat ini belum, tetapi semoga dapat pekerjaan terbaik. Mohon doanya, ya!” Pokoknya jangan biarkan pertanyaan ini menekanmu.
5. Teman-teman sudah menyebar

Realita kehidupan pasca-wisuda selanjutnya berkaitan dengan pertemanan. Kamu menghadapi realita teman-temanmu kembali ke rumahnya masing-masing atau merantau ke kota lain.
Jika biasanya kamu bisa dengan mudah nongkrong bareng teman kuliah, kini kalian berpisah. Begitu pula dengan dirimu yang juga kembali ke rumah atau merantau lagi.
Keadaan pertemanan sekarang terasa berbeda. Namun, komunikasi dengan cara sederhana saling berkabar bisa dilakukan untuk tetap menjaga pertemanan.
6. Menghadapi quarter life crisis

Quarter life crisis menjadi salah satu persoalan dalam fase ini. Kamu menghadapi realita kehidupan pasca-wisuda dengan merasakan quarter life criris.
Usia 20-an memang masa krusial dalam kehidupan karena banyak yang merasa bingung dengan arah hidup. Mungkin juga muncul pertanyaan, “Apakah ini jalan yang benar?” “Apa sih yang sebenarnya ingin aku capai?”
Tetaplah hadapi fase-fase ini dengan tenang dan pemikiran yang fokus. Luangkan waktu untuk memikirkan pertanyaan tentang quarter life crisis dengan tenang. Tak lupa pertimbangkan setiap keputusan dengan baik.
7. Selalu ada peluang baru

Realita kehidupan pasca-wisuda memang banyak diwarnai tantangan. Namun, kamu juga akan menemukan berbagai peluang di tengah tantangan.
Selama masa pasca-wisuda, kamu punya banyak waktu luang. Manfatkanlah masa ini untuk mencoba hal-hal yang belum pernah kamu lakukan. Mulai dari mengikuti kursus, memulai usaha kecil, hingga mencoba hobi baru.
Temukan dirimu yang baru melalui berbagai hal yang belum pernah kamu lakukan selama ini. Siapa tahu kamu menemukan jalan rezekimu dari berbagai peluang ini!
Kehidupan pascawisuda memang penuh warna, baik tantangan maupun peluang. Jangan ragu untuk memperjuangkan yang ingin kamu capai. Kamu pasti bisa!