Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Kesalahan saat Hubungi Dosen Ini Jangan Diulangi

ilustrasi mengecek ponsel (pexels.com/Vlada Karpovich)
ilustrasi mengecek ponsel (pexels.com/Vlada Karpovich)
Intinya sih...
  • Menghubungi di luar jam kerja dapat mencerminkan tindakan yang tidak sopan dan mengganggu waktu istirahat dosen.
  • Menghubungi bukan via jalur komunikasi yang ditetapkan dapat dianggap tidak sopan dan menyebabkan ketidaknyamanan.
  • Tidak memperhatikan etika dalam menghubungi dosen, seperti menggunakan bahasa kurang pas, double texting, atau menentukan jadwal pertemuan dengan penuh percaya diri, bisa menimbulkan ketidaknyamanan dan membuat dosen menolak memberikan tanggapan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Salah satu hal yang sering kali bikin mahasiswa dan mahasiswi merasa nervous adalah saat harus menghubungi dosen. Biasanya, hal semacam ini akan terjadi pada momen-momen seperti hendak mengadakan suatu kegiatan, konsultasi masalah perkuliahan, atau perihal bimbingan penyusunan skripsi. Kenapa sih sampai harus deg-degan? Jelas, karena ada banyak cerita di mana sebagian dosen ternyata tidak menggubris saat dihubungi oleh mahasiswanya.

Tidak hanya itu, dosen-dosen tersebut pun bisa sampai meluapkan kekesalannya. Hal ini berakibat buruk pada kelancaran urusan mahasiswa yang bersangkutan. Namun, sebelum menyalahkan dosen, lebih baik evaluasi diri dulu, deh. Siapa tahu, ternyata kamu memang telah melakukan beberapa kesalahan dalam menghubungi dosen sebagai berikut.

1. Menghubungi di luar jam kerja

ilustrasi seseorang yang sedang menggunakan ponsel (pexels.com/Ketut Subiyanto)
ilustrasi seseorang yang sedang menggunakan ponsel (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Dosen merupakan profesi dengan jam kerja yang cukup jelas. Para pengajar luar biasa ini akan aktif berkegiatan selama masih berada di lingkungan kampus. Begitu sudah selesai mengajar dan kembali ke rumah, mereka berhak menjadi orang biasa yang ingin menikmati waktu bersama dengan keluarga tercinta tanpa terganggu oleh urusan pekerjaan.

Kalau kamu tidak tahu adab dan menghubungi dosen diluar jam kerja, terlebih di malam hari saat beliau beristirahat, jangan heran bila tidak digubris. Hal ini jelas mencerminkan tindakan yang tidak sopan. Kamu beruntung lho kalau beliau tidak sampai marah.

2. Menghubungi bukan via jalur komunikasi yang ditetapkan

ilustrasi seseorang yang sedang mengecek ponsel (pexels.com/Edmond Dantès)
ilustrasi seseorang yang sedang mengecek ponsel (pexels.com/Edmond Dantès)

Di era seperti saat ini, sudah banyak dosen yang bersedia untuk dihubungi secara tidak langsung, misalnya cukup menyampaikan keperluanmu lewat aplikasi WhatsApp. Jika hendak membuat janji temu, tinggal menghubungi saja, lalu menentukan kapan jadwal yang tepat. Kendati begitu, situasi yang sama tidak berlaku untuk setiap dosen. Pasalnya, masing-masing individu tentu punya prinsip tersendiri.

Nah, di sinilah kamu perlu memahami betul kemauan setiap dosen yang hendak dihubungi. Ambil contoh, bila ada dosen yang hanya bersedia dikontak via email atau malah ditemui secara langsung di ruangannya, jangan nekat mengirimkan pesan ke WhatsApp beliau. Perbuatan ini akan dianggap tidak sopan, sehingga tentu usahamu untuk menghubungi tidak akan direspons secara positif. Bakal repot sendiri, kan?

3. Tidak memperhatikan etika menghubungi seseorang secara baik dan benar

ilustrasi seseorang yang sedang menggunakan ponsel (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi seseorang yang sedang menggunakan ponsel (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sungguh disayangkan bahwa pada kenyataannya masih banyak anak-anak selevel mahasiswa dan mahasiswi yang tidak memperhatikan etika dalam menghubungi dosen. Mereka menggunakan bahasa yang kurang pas, double texting, atau malah dengan penuh percaya diri menentukan jadwal pertemuan di saat mereka yang seharusnya mengikuti jadwal dosen. Hal-hal semacam ini tentu menimbulkan ketidaknyamanan, sehingga tidak mengherankan bila dosen menolak untuk memberikan tanggapan.

Jika tidak ingin hal yang sama terjadi padamu, maka pastikan untuk menggunakan etika yang baik dan benar dalam menghubungi dosen. Posisikan diri sebagai orang yang membutuhkan bantuan, sehingga kamu bisa bersikap sopan. Dengan begini, dosen pun akan merasa dihargai, sehingga tidak segan untuk memberikan bantuan yang kamu butuhkan. Urusan jadi lancar, deh!

Ketika kamu berusaha untuk menghubungi dosen, tetapi malah tidak digubris, sebaiknya evaluasi diri alih-alih marah dan berpikir negatif tentang beliau. Siapa tahu, ternyata kamulah yang memang terlebih dulu melakukan beberapa kesalahan seperti yang telah dibahas dalam artikel. Jadikan ini sebagai pelajaran berharga, sehingga kamu tidak mengulangi kekeliruan yang sama di kemudian hari. Belajar jadi mahasiswa dan mahasiswi yang lebih beradab, yuk!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us