Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perhatikan Lagi, Ini 5 Kesalahan Umum dalam Mencatat Materi Pelajaran

ilustrasi membuat aturan kelas (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi membuat aturan kelas (pexels.com/RDNE Stock project)

Mencatat materi pelajaran mungkin terdengar seperti hal sederhana. Tapi kenyataannya, banyak siswa yang belum memahami cara mencatat yang efektif dan justru melakukan kesalahan yang berulang. Padahal, catatan yang baik bisa jadi senjata utama saat menghadapi ujian atau tugas.

Catatan bukan sekadar salinan dari papan tulis atau ucapan guru. Lebih dari itu, mencatat adalah proses aktif yang melibatkan pemahaman dan penyusunan ulang informasi. Nah, biar kegiatan mencatatmu makin optimal, yuk simak lima kesalahan umum yang sering dilakukan di kelas berikut ini. Bisa jadi, kamu juga pernah melakukannya tanpa sadar.

1. Menyalin semua yang dikatakan guru secara mentah-mentah

ilustrasi menulis (pexels.com/Monstera Production)
ilustrasi menulis (pexels.com/Monstera Production)

Kesalahan pertama dan paling umum adalah mencoba menulis semua yang diucapkan guru tanpa filter. Banyak siswa merasa perlu menyalin seluruh kalimat demi takut ada yang terlewat. Akibatnya, mereka malah kehilangan fokus dan gagal menangkap inti pelajaran.

Mencatat bukan soal banyaknya tulisan, tapi seberapa efektif tulisan itu dalam membantu kamu mengingat materi. Kalau terlalu sibuk menyalin, kamu justru nggak sempat memproses informasi. Solusinya? Dengarkan dulu penjelasannya, lalu rangkum dengan bahasa sendiri yang mudah dipahami.

2. Tidak menyusun catatan secara sistematis

ilustrasi mencatat (unsplash.com/Nubelson Fernandes)
ilustrasi mencatat (unsplash.com/Nubelson Fernandes)

Catatan yang berantakan akan sulit dibaca ulang. Banyak siswa mencatat secara acak, tanpa ada struktur yang jelas seperti poin-poin penting, subjudul, atau garis besar materi. Hasilnya, catatan malah bikin pusing saat belajar kembali.

Sistematisasi itu penting. Gunakan penomoran, poin, atau bahkan warna berbeda untuk menandai hal penting. Kalau kamu sudah punya format yang rapi, catatanmu bisa jadi sumber belajar yang efisien dan menyenangkan buat dibaca.

3. Terlalu bergantung pada highlight tanpa pemahaman

ilustrasi belajar (unsplash.com/firmbee)
ilustrasi belajar (unsplash.com/firmbee)

Warna-warni stabilo memang menggoda. Tapi mewarnai semua kalimat tanpa tahu maknanya bukan berarti kamu paham isi materi. Highlight seharusnya hanya digunakan untuk mempertegas kata kunci atau kalimat penting.

Kalau semuanya kamu tandai, justru nggak ada yang menonjol. Catatanmu akan terlihat penuh warna, tapi kosong makna. Jadi, pastikan kamu betul-betul memahami poin yang kamu beri tanda, bukan asal sorot biar kelihatan belajar.

4. Menunda merapikan catatan setelah kelas selesai

ilustrasi tertidur saat belajar (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi tertidur saat belajar (pexels.com/RDNE Stock project)

Banyak siswa menunda untuk memperbaiki atau melengkapi catatan setelah pelajaran berakhir. Padahal, waktu paling efektif untuk merevisi catatan adalah segera setelah pelajaran selesai, saat isi materi masih segar di ingatan.

Kalau kamu menunggu terlalu lama, kemungkinan besar kamu bakal lupa detail pentingnya. Luangkan waktu 10–15 menit setelah kelas untuk menambahkan hal-hal yang belum sempat ditulis. Kebiasaan ini bakal bantu kamu punya catatan yang lebih utuh dan akurat.

5. Tidak mengaitkan catatan dengan pemahaman pribadi

ilustrasi berpikir (pexels.com/Ivan Samkov)
ilustrasi berpikir (pexels.com/Ivan Samkov)

Terakhir, kesalahan yang jarang disadari adalah mencatat tanpa mengaitkannya dengan pemahaman sendiri. Catatan yang baik seharusnya membantumu mengerti, bukan sekadar jadi dokumen pasif. Kalau kamu tidak berusaha menghubungkan materi dengan pengalaman atau pengetahuan sebelumnya, maka catatan itu kurang bermakna.

Coba sisipkan sedikit catatan kecil tentang bagaimana konsep itu bisa diterapkan atau contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Catatan seperti ini akan lebih mudah diingat karena punya konteks yang dekat dengan dirimu sendiri. Belajar jadi terasa lebih personal dan menyenangkan.

Mencatat itu bukan soal menulis cepat atau banyak, tapi tentang menangkap makna. Dengan menghindari lima kesalahan umum di atas, kamu bisa punya catatan yang bukan cuma rapi, tapi juga benar-benar membantu proses belajarmu. Mulai sekarang, yuk evaluasi cara kamu mencatat di kelas. Jangan cuma asal tulis, pastikan setiap kalimat yang kamu catat punya nilai untuk masa depan belajarmu!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ananda Zaura
EditorAnanda Zaura
Follow Us