Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kosakata Umpatan dalam Bahasa Banjar, Sebaiknya Jangan Diucapkan!

ilustrasi mengumpat (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi mengumpat (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Indonesia memang dikenal dengan keberagamaan suku, ras, hingga bahasa daerahnya. Salah satu bahasa daerah yang ada di Indonesia adalah Bahasa Banjar yang berasal dari Kalimantan Selatan. Suku Banjar biasanya menggunakannya untuk berkomunikasi sehari-hari.

Tentu di setiap bahasa daerah memiliki perbedaan dan keunikannya masing-masing. Sama halnya untuk mengungkapkan kekesalan atau kata umpatan. Dalam bahasa Banjar, terdapat beberapa kosakata umpatan yang sebaiknya tidak kamu sebutkan karena mengandung umpatan yang cukup kasar. Berikut di antaranya.

1. Bungul/bongol

ilustrasi pria sedang marah (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi pria sedang marah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kosakata umpatan dalam Bahasa Banjar yang pertama ada kata bungul atau bongol. Kata ini sering sekali diucapkan oleh masyarakat ketika merasa kesal atau ingin berkata kasar kepada seseorang. Kata tersebut dapat diartikan sebagai 'bodoh'. Contoh kalimat yang menggunakan kata ini seperti berikut ini:

"Bungul ikam, nih", yang artinya "Bodoh kamu, tuh".

2. Tambuk

ilustrasi wanita sedang marah (pexels.com/Liza Summer)
ilustrasi wanita sedang marah (pexels.com/Liza Summer)

Selanjutnya ada kata tambuk. Kata ini juga sering di ucapkan oleh masyarakat Banjar ketika sedang berkata kasar atau mengumpat. Umumnya, kata tambuk digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang berbau tidak sedap, seperti bau busuk. Contoh kalimat yang menggunakan kata ini, yaitu:

"Tambuk banar urangnya", yang artinya "Busuk banget orang itu".

3. Nganga

ilustrasi pria sedang marah (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi pria sedang marah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Walaupun kosakata ini cukup jarang disebutkan ketika berkata kasar, ada juga yang memakainya untuk mengumpat atau memaki seseorang. Kata nganga sendiri dalam Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai 'bloon' atau 'bodoh'. Contoh kalimat menggunakan kata ini seperti:

"Ikam, nih, dasar nganga", yang artinya "Kamu itu dasar bodoh".

4. Kada beakal

ilustrasi wanita mengumpat (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi wanita mengumpat (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Selanjutnya, yang cukup sering digunakan oleh masyarakat Banjar adalah kada beakal.  Kosakata yang satu ini terdiri dari dua kata, yaitu kada yang artinya 'tidak' dan be'akal yang berarti 'punya otak'. Jika digabungkan akan menjadi satu kosakata umpatan, yaitu 'tidak punya otak'. Kalimat yang mengandung kosakata ini seperti:

"Dasar kada beakal ikam, nih", yang artinya "Dasar gak punya otak kamu, tuh".

5. Bangang

ilustrasi wanita berteriak (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi wanita berteriak (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kosakata kasar dalam Bahasa Banjar yang terakhir ada kata bangang. Kata ini memang cukup jarang diucapkan, tapi tetap menjadi salah satu kata kasar yang sering dipakai. Bangang dalam Bahasa Indonesia berarti 'tuli' atau tidak mendengar. Contoh kalimat untuk kosakata ini seperti:

"Bangangnya talinga ikam", yang artinya "Tuli banget telinga kamu".

Itu dia lima kosakata umpatan dalam bahasa daerah Banjar. Cukup jadikan pengetahuan dan sebaiknya kamu hindari penggunaan kosakata di atas, ya! 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us