Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[MADING] Gerakan Anti Plastik Jadikan Bumi Lebih Baik

IDN Times Xplore/Shiromidori_SMA Nasima Semarang
IDN Times Xplore/Shiromidori_SMA Nasima Semarang

Hai, Pejuang Hijau! Kami, tim Shiromidori dari SMA Nasima Semarang ingin membagikan mading digital mengenai kebersihan lingkungan yang saat ini masih menjadi tantangan. Sebagai penghuni Bumi, apakah kita tidak merasa bahwa lingkungan menjadi tanggung jawab kita semua? Lalu, apakah ada langkah-langkah kecil yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan Bumi kita? Tentu saja, tapi apakah itu? Ayo simak mading digital kami!

Tim redaksi kami terdiri dari:

Guru pendamping: Fauzia Rahma Ulinucha, S.Pd., Hanif Prakoso, S.Kom.

Penulis: Nawa Ratna Kusuma

Desainer visual: Karina Mutiara Arvi, Sheila Amalia As-Sabrina

Fotografer: Rafa Ghadhi Lanungga

Videografer: Ben Fardan Hadiyatullah

Karya ini dibuat untuk keperluan kompetisi Mading Digital IDN Times Xplore 2025. Mading ini ditampilkan apa adanya tanpa proses penyuntingan dari redaksi IDN Times.

Esai: Latar Belakang

IDN Times Xplore/Shiromidori_SMA Nasima Semarang
IDN Times Xplore/Shiromidori_SMA Nasima Semarang

Aksi Sederhana Demi Mempercantik Laut Kembali

Bumi kini semakin dirusak oleh manusia, terutama lautnya. Seperti pertambangan nikel yang saat ini sedang dibangun di Raja Ampat, Papua. Laut yang semula biru indah menjadi kotor dan kumuh. Makhluk hidup yang tinggal di lautan kehilangan rumahnya. Lingkungan semakin tercemar, Bumi kehilangan asrinya. Selain itu, banyaknya produksi industri yang menggunakan kemasan plastik menyebabkan peningkatan sampah plastik semakin pesat, ditambah masyarakat saat ini menganggap normal penggunaan sampah plastik pada kemasan makanan dan minuman. Sampah plastik memiliki dampak yang serius bagi lingkungan baik laut, udara, dan tanah. Hal ini dapat memengaruhi kualitas seluruh ekosistem di Bumi.

Plastik sendiri terdiri dari beberapa jenis dan memiliki fungsi masing-masing: Polyethylene Terephthalate (PET) untuk botol dan kemasan makanan yang dapat didaur ulang; High-Density Polyethylene (HDPE) untuk botol detergen, galon, dan kantong belanja yang mudah didaur ulang; Polyvinyl Chloride (PVC) untuk pipa yang sulit didaur ulang; Low-Density Polyethylene (LDPE) untuk pembungkus makanan dan kantong plastik yang juga sulit didaur ulang, tetapi fasilitas seperti mesin pencacah dan ekstruder dapat mengolah kembali. Ada juga Polypropylene (PP) untuk wadah makanan, sedotan, dan kemasan yang dapat didaur ulang; Polystyrene (PS) adalah styrofoam untuk membungkus makanan dan sulit untuk didaur ulang; dan jenis-jenis plastik lainnya seperti akrilik, polycarbonate, nylon, dan lain sebagainya. Melalui laman yang dilansir Indonesia Asri, data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), sampah plastik di Indonesia tercatat sebanyak 19,15%. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan sampah plastik harus segera dihentikan. 


Esai: Kesimpulan

IDN Times Xplore/Shiromidori_SMA Nasima Semarang
IDN Times Xplore/Shiromidori_SMA Nasima Semarang

Mengatasi hal ini, dilansir melalui laman resmi Community Forest Ecosystem Service (CFES), PBB telah menyoroti tiga pergeseran pasar utama demi mengurangi sampah plastik pada tahun 2040 hingga 80%. Di antaranya; Reuse (penggunaan ulang), recycle (daur ulang), reorient & diversity (alih serta diversifikasi pangan). Tiga hal ini dipercaya dapat menjadi strategi bisnis alternatif yang dapat mengurangi persentase sampah plastik secara global. 

Sekolah Nasima sendiri sudah menerapkan “Gerantik” alias Gerakan Anti Plastik. Kami tidak memiliki kantin dengan tujuan meminimalisir sampah plastik di sekolah. Para siswa diharuskan membawa bekal dan tumbler sendiri dari rumah. Hal ini didukung oleh nilai inti “NASIMA YES” (Nasionalis, Agamais, Santun komunikatif, Integritas kuat, Makmur berkelimpahan, Aktif bekerja sama, Yakin terbaik, Siap bertanggung jawab), terutama nilai aktif bekerja sama dan siap bertanggung jawab. Warga sekolah secara bersama-sama mengurangi sampah plastik dan bertanggung jawab atas lingkungan sekitar. Para siswa juga dikuatkan ketika pembelajaran untuk tidak membeli jajan sembarangan dan menyumbang sampah plastik di sekitar. Kami makan bersama di ruang makan yang sudah tersedia setiap jam makan siang. Selain untuk mengurangi sampah plastik, kami melaksanakan makan bersama untuk mempererat rasa kekeluargaan dan pertemanan. 

Masalah mengenai plastik sudah menjadi hal yang parah. Kurangnya kesadaran masyarakat masih menjadi halangan bagi “bahan-bahan alternatif” ini. Begitu juga kurangnya pendistribusian kantong kertas di Indonesia untuk perusahaan-perusahaan besar. Namun, sebagian masyarakat mulai menyadari dampak buruk penggunaan plastik bagi alam. Mereka mulai menggunakan bahan alternatif yang lebih ramah lingkungan untuk menggantikan plastik. 

Seperti sedotan besi yang tentunya menjadi pengganti sedotan plastik; tas kain dan kantong kertas menggantikan kantong kresek yang selama ini kita gunakan; dan sebagainya yang berbahan dasar organik. Bahan-bahan alami yang menjadi pengganti plastik akan lebih mudah terurai. Ada pula wadah makanan yang semula menggunakan styrofoam digantikan dengan yang berbahan dasar kertas dan peralatan makan yang terbuat dari kayu. Terdapat pula cara-cara lainnya yang dapat melestarikan lingkungan. Contohnya menghemat energi, memanfaatkan produk yang dapat digunakan kembali, memilah sampah, mengedukasi diri dan masyarakat, menggunakan kendaraan umum untuk meminimalisir polusi udara, menanam tanaman, dan masih banyak lagi. 

Sampah plastik telah menjadi masalah serius bagi kelestarian dan lingkungan hidup. Penggunaan plastik sekali pakai dapat menyebabkan pencemaran laut, udara, dan tanah serta membahayakan makhluk hidup di dalamnya. Oleh karena itu, kesadaran masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik sangat penting. Upaya kecil seperti gerakan anti plastik di Sekolah Nasima ini, atau kebiasaan membawa wadah sendiri, dapat memberikan dampak besar jika dilakukan bersama-sama. Dengan demikian, menjaga kebersihan dan kelestarian Bumi adalah tanggung jawab semua orang agar Bumi tetap indah dan layak dihuni.

Infografik

IDN Times Xplore/Shiromidori_SMA Nasima Semarang
IDN Times Xplore/Shiromidori_SMA Nasima Semarang

Sudah jelas data dan dampak yang kami tampilkan dalam infografik ini mengenai sampah plastik. Dengan melakukan solusi-solusi yang sudah kami cantumkan, ayo kita segera wujudkan dalam bentuk aksi nyata demi menyelamatkan lingkungan bersama! Kita jadikan Bumi tempat yang aman dan nyaman bagi seluruh penghuninya!

Rubrik Diskusi: Infografik Pertamina

IDN Times Xplore/Shiromidori_SMA Nasima Semarang
IDN Times Xplore/Shiromidori_SMA Nasima Semarang

Melalui laman yang dilansir Pertamina Hulu Indonesia, Pertamina telah melakukan beragam aksi besar demi memperjuangkan keasrian lingkungan. Berbagai inovasi ini diciptakan untuk mempermudah masyarakat dalam melestarikan lingkungan. Selain itu, inovasi-inovasi ini bersifat ramah lingkungan, lho!

Foto Bercerita

IDN Times Xplore/Shiromidori_SMA Nasima Semarang
IDN Times Xplore/Shiromidori_SMA Nasima Semarang

Alam memiliki potensi yang luar biasa. Sayang, tidak banyak orang yang peduli dengannya. Maka dari itu, kami di sini berusaha mewujudkan cita-cita kami demi lingkungan yang lebih baik.

Inilah yang terjadi di balik layar: momen-momen menyenangkan yang belum tentu bisa terulang kembali. Kami mencuri waktu di pertengahan MPLS, fokus mendengarkan dan memperhatikan layar di lab bahasa dan perpustakaan selama tiga hari, pulang lebih sore daripada biasanya hanya untuk mengikuti bimbingan bersama Pak Hanif, mengirim tulisan esai kepada Bu Fauzia untuk dikoreksi lebih lanjut—dan lebih serunya—kami jalan-jalan ke Pantai Marina menggunakan transportasi umum. Susah senang telah kami lalui bersama, ini tentunya tidak akan menjadi pengalaman yang mudah dilupakan!

Mading ini kami buat dengan antusias demi mempercantik Bumi dan seisinya. Kami senang memberikan edukasi sederhana untuk kita semua. Mungkin hanya sedikit yang bisa kami sampaikan, tetapi kami berharap, karya kami memberikan sejuta manfaat bagi para pembacanya. Kami juga berharap semoga setelah membaca mading digital ini, generasi muda akan tergerak untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar. Tim Shiromidori mengucapkan sampai jumpa dan terima kasih.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Diana Hasna
EditorDiana Hasna
Follow Us

Latest in Life

See More

[MADING] SIAGA 1 - Keadaan Bumi Darurat!

16 Sep 2025, 18:44 WIBLife
IDN TIMES Xplore/TeamVianney_SMA Vianney

[Mading] Save Our Home

16 Sep 2025, 17:39 WIBLife