Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[MADING] JIKA Bumi Berbicara

Kompetisi Mading Digital IDN Time Xplore 2025
IDN Times Xplore/ARBES_SMKN 69 Jakarta

Halo, teman-teman! Kami tim ARBES dari SMK Negeri 69 Jakarta dengan penuh rasa peduli mempersembahkan karya kami yang berjudul "Jika Bumi Berbicara". Wah, dari judulnya saja sepertinya kalian bisa menebak apa yang akan kami bahas di karya mading ini. Dalam mading ini, kami ingin mengajak kalian untuk membayangkan bagaimana ya jika seandainya Bumi bisa berbicara. Apa yang akan ia katakan tentang kondisi lingkungan kita saat ini?

Kami percaya bahwa setiap orang memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian planet ini. Melalui karya ini, kami akan membahas berbagai Langkah sederhana yang bisa kita ambil untuk menciptakan perubahan positif yang signifikan. Mulai dari hal-hal kecil seperti membuang sampah pada tempatnya, mengurangi penggunaan plastik, menanam pohon, hingga hal besar seperti memanfaatkan energi terbarukan. Semua tindakan ini dapat memberikan dampak besar bagi masa depan bumi, lho. Dengan semangat kami para tim ARBES, ingin mengajak kalian untuk berani mengambil Langkah sehat sesuai dengan kepanjangan dari ARBES, yaitu Aksi Remaja Berani Sehat!

Berikut tim redaksi kami yang terdiri dari:

  • Guru Pendamping : Ibu Sheila Virginia Agisna
  • Penulis, Desain Visual : Rosida, Kak Fenny
  • Infografis dan Rubik Pertamina : Faiza, Annisa, Melani, Cinta
  • Videograder dan Website : Ikhsan

Karya ini dibuat untuk keperluan Kompetisi Mading Digital IDN Time Xplore 2025. Mading ini ditampilkan apa adanya tanpa proses penyuntingan dari redaksi IDN Time.

Esai: Latar Belakang

Kompetisi Mading Digital IDN Time Xplore 2025
IDN Times Xplore/ARBES_SMKN 69 Jakarta

Jika bumi bisa berbicara, mungkin suaranya akan penuh keluh kesah. Ia akan menatap manusia dengan sedih dan berkata, “anak-anakku, mengapa kalian tega merusak rumah kalian sendiri?” Bayangan ini bukan sekedar imajinasi saja, melainkan cerminan nyata dari situasi yang kita hadapi saat ini.

Jika kita memulai pemaparan data, dimulai dari laporan IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change, 2023) dalam ringkasan laporan ke-6 mengenai perubahan iklim (The Sixth Assessment Report) menyatakan bahwa suhu permukaan Bumi dalam skala global telah meningkat dan peningkatannya pun dengan laju yang terus bertambah. Sebagian besar kenaikan suhu itu juga disebabkan oleh perilaku manusia dan dampaknya adalah dihasilkannya gas-gas rumah kaca (GRK) yang berkontribusi terhadap pemanasan permukaan Bumi itu. Kesimpulannya, suhu permukaan bumi meningkat sekitar 1,1$^\circ$C sejak era pra-industri dan jika masalah ini terus berlanjut, bencana-bencana alam seperti kekeringan, banjir ekstrem, dan cuaca tak menentu akan memusnahkan banyak populasi di muka bumi atau bahkan Bumi tempat kita berpijak ini.

Selain itu, masalah lain seperti sampah plastik yang sudah tak asing lagi ekstensinya. Karena nyatanya berdasarkan data United Nations Environment Programme (UNEP), Indonesia menjadi negara penghasil sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah cina. Permasalahan yang telah berlarut selama bertahun-tahun itu seakan menciptakan paradoks. Parahnya, Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan 70% wilayahnya adalah lautan. Namun, semua itu seakan runtuh begitu saja karena berjuta-juta ton sampah plastik yang tidak dikelola dengan baik justru berakhir ke laut. Jika Bumi berbicara, ia mungkin akan berteriak kesakitan melihat laut yang dulu biru kini dipenuhi plastik yang tak bermutu.

Jika kita berandai-andai, semua sampah plastik di laut menghilang. Bagaimana dampaknya bagi ekosistem lautan?

Biota-biota laut peluang hidupnya akan lebih besar dan mereka akan berkembang biak. Hal ini adalah kabar gembira bagi mereka dan bagi pecinta hewan pastinya. Mereka tidak akan lagi terganggu oleh plastik yang mereka kira adalah makanan, sedih sekali membayangkan banyak hewan punah karena tertelan limbah plastik yang dibuang oleh oknum tak bertanggung jawab. Dan otomatis jika plastik menghilang dari lautan, manusia dapat mengonsumsi makanan laut yang sehat dan layak konsumsi karena sumber pencemarannya hilang. Selain itu, sektor pariwisata dan ekonomi di pesisir pasti meningkat karena estetika laut tanpa pencemaran yang indah dan alhasil menambah daya tarik pengunjung domestik dan mancanegara. Namun, ada pula dampak merugikan bagi beberapa spesies yang menciptakan krisis habitat bagi mereka. Seperti Halobates sericeus yang menggunakan plastik sebagai tempat bertelur dan jika plastik hilang mereka harus mencari tempat baru.

Contoh nyata

Tidak perlu jauh-jauh untuk melihat contoh nyata ke khawatiran tersebut. Di dekat sekolah kami, terdapat sebuah tempat pembuangan sampah sementara yang menjadi lokasi para pengepul sampah gerobakan mengumpulkan hasilnya. Lingkungan sekitarnya adalah perkampungan padat penduduk dengan banyak industri kecil. Setiap hari, tumpukan sampah tersebut kian bertambah, menimbulkan bau menyengat yang terbawa angin bahkan ke ruang kelas kami. Sampah tersebut menyebabkan polusi udara tercemar, makhluk-makhluk hidup yang alih-alih membutuhkan oksigen segar tapi nyatanya tidak karena tumpukan permasalahan lingkungan tersebut. Situasi ini membuat kami semakin sadar bahwa sampah yang tidak dikelola dengan baik bukan hanya masalah estetika, melainkan juga ancaman serius bagi kesehatan masyarakat. Anak-anak yang tinggal di sekitar lokasi tersebut tumbuh dengan udara tercemar, warga harus beraktivitas di tengah bau tak sedap, dan kami, para pelajar, ikut merasakan dampaknya setiap hari. Kejadian ini mengingatkan kami bahwa krisis lingkungan bukan hanya isu global yang jauh di mata, melainkan nyata di depan mata.

Dua hal penting yang dapat menjadi senjata utama anak muda dalam menjawab jeritan Bumi adalah edukasi dan teknologi. Edukasi mampu menumbuhkan kesadaran kolektif, sedangkan teknologi menghadirkan solusi praktis yang inovatif.

Melalui edukasi, anak muda bisa menyebarkan pemahaman bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Langkah-langkah sederhana namun bermakna yang dapat kita terapkan adalah

  1. Membuang sampah pada tempatnya. kedengarannya sepele, tapi sebenarnya banyak sekali yang bandel. Padahal, tindakan ini merupakan pondasi dari sistem pengelolaan sampah yang lebih besar. Jika masyarakat disiplin, sampah akan lebih mudah dipilah dan diolah kembali, bukan menumpuk menjadi gunung.
  2. Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Aksi ini pastinya sudah diterapkan di sekolah kami dan diharapkan juga seluruh lapisan masyarakat ikut mengimplementasikannya. Tas belanja kain, atau wadah makanan yang dapat digunakan kembali adalah contoh nyata yang bisa dilakukan siapa saja. Dengan langkah kecil ini, kita membantu mengurangi jutaan ton plastik yang berakhir di laut setiap tahunnya. Keren, kan?
  3. Menanam pohon. Pohon bukan hanya sekedar penghias lingkungan, tetapi juga penyerap karbon, penyedia oksigen, dan pelindung dari erosi tanah. Jika setiap siswa atau warga menanam setidaknya satu pohon, dampaknya akan sangat besar bagi kualitas udara dan iklim lokal.
  4. Memanfaatkan energi terbarukan. Langkah ini adalah bagian dari teknologi. Di Indonesia, pemerintah menargetkan 23% energi berasal dari sumber terbarukan pada 2025. Meski terdengar sulit, langkah ini bisa dimulai dari skala kecil seperti menggunakan panel surya di sekolah atau rumah, serta mendukung kebijakan pemerintah yang mengembangkan energi ramah lingkungan. Dengan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, kita juga ikut memperlambat laju pemanasan global.

Dari langkah-langkah hebat dan sehat itu, Bumi mungkin akan tersenyum melihat generasi mudanya beraksi. Sebab dari langkah kecil, lahirlah perubahan besar.

Esai: Kesimpulan

Kompetisi Mading Digital IDN Time Xplore 2025
IDN Times Xplore/ARBES_SMKN 69 Jakarta

Bumi mungkin tidak benar-benar bisa berbicara dengan suara, tetapi data, riset, dan fenomena yang kita saksikan adalah cara ia berkomunikasi dengan kita. Tinggal kita, sebagai generasi muda yang harus memilih. Menutup telinga dan membiarkan bumi hancur, atau mendengar, bergerak, dan berdampak.

Terakhir, jika Bumi berbicara. tentu ia ingin anak-anaknya menjadi penjaga, bukan perusak. Dan kita, para generasi keren, memiliki peran penting untuk menjaga keseimbangan alam. Pada akhirnya, masa depan bumi ada di tangan kita.

Ketika banyak pihak sibuk berjanji, biarlah generasi muda yang beraksi.

Infografik

Kompetisi Mading Digital IDN Time Xplore 2025
IDN Times Xplore/ARBES_SMKN 69 Jakarta

Jika Bumi Berbicara

Bumi adalah satu-satunya tempat tinggal kita. Jika bumi rusak, manusia juga akan mengalami kesulitan hidup. Karena itu, penting bagi kita untuk menjaga dan merawat bumi agar tetap sehat serta nyaman untuk dihuni.

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menerapkan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Reduce berarti mengurangi penggunaan barang yang tidak perlu sehingga sampah berkurang. Reuse artinya memanfaatkan kembali barang yang masih layak pakai agar tidak langsung menjadi sampah. Sedangkan Recycle adalah mendaur ulang sampah agar bisa dimanfaatkan kembali menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Dengan menjaga bumi, kita bisa memperoleh banyak manfaat, di antaranya meningkatkan kesadaran lingkungan, mendorong perubahan perilaku ke arah yang lebih baik, mengembangkan solusi kreatif, mencetak generasi peduli bumi, serta mengurangi dampak kerusakan lingkungan.

Menjaga bumi berarti juga menjaga diri kita sendiri, karena kehidupan manusia sangat bergantung pada kondisi bumi.

Ingat, jaga bumi = jaga masa depan kita

Rubrik Diskusi : Pertamina

Kompetisi Mading Digital IDN Time Xplore 2025
IDN Times Xplore/ARBES_SMKN 69 Jakarta

Pertamina Bersama Bumi (PBB) merupakan bentuk komitmen Pertamina dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus menjawab tantangan krisis iklim yang terjadi akibat berkurangnya hutan, polusi udara, dan hilangnya keanekaragaman hayati.

Melalui program ini, Pertamina menjalankan berbagai aksi nyata, seperti memberikan edukasi lingkungan kepada generasi muda, melakukan penanaman pohon serta penghijauan di sekitar kawasan operasi, hingga konservasi hutan dan mangrove. Pertamina juga mendorong masyarakat desa untuk memanfaatkan energi terbarukan seperti biogas dan solar panel agar lebih mandiri dalam pemenuhan energi. Selain itu, Pertamina terus mengembangkan energi bersih, termasuk panas bumi, biofuel, gas alam, dan energi surya.

Upaya ini memberikan banyak dampak positif, antara lain menurunkan emisi karbon, melindungi habitat flora dan fauna, menambah ruang hijau yang bermanfaat untuk kualitas udara, serta menyehatkan lingkungan masyarakat.

Dalam perannya, Pertamina berfokus pada empat hal utama: penyediaan energi bersih, program penghijauan, pengelolaan limbah, dan kolaborasi bersama masyarakat. Semua langkah ini dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Rubrik Diskusi : Pertamina

Kompetisi Mading Digital IDN Time Xplore 2025
IDN Times Xplore/ARBES_SMKN 69 Jakarta

Pertamina Sustainability Academy (PSA) hadir sebagai lembaga edukasi keberlanjutan pertama di Asia.

PSA dirancang untuk mencetak generasi muda agar menjadi agen perubahan energi hijau dan mendukung target Net Zero Emission 2060.

Mengapa generasi muda?

Karena mereka penuh ide segar, kreatif, dan cepat beradaptasi dengan teknologi. Mereka adalah garda terdepan dalam transisi energi dan keberlanjutan lingkungan.

Komitmen Pertamina juga ditunjukkan lewat investasi besar senilai USD 5,7 miliar hingga 2029 untuk pengembangan energi terbarukan: geothermal, bioetanol, hidrogen hijau, tenaga surya, angin, biomassa, baterai, hingga bisnis karbon.

Dengan PSA, lahirlah SDM unggul yang siap membawa Indonesia menuju masa depan hijau dan berkelanjutan.

Foto Bercerita

Kompetisi Mading Digital IDN Time Xplore 2025
IDN Times Xplore/ARBES_SMKN 69 Jakarta

Pengambilan gambar suasana sekitar lokasi juga dilakukan untuk memperkuat latar cerita, sehingga audiens dapat merasakan suasana nyata dari tempat berlangsungnya kegiatan. Sebelum dokumentasi dimulai, tim terlebih dahulu menyiapkan berbagai peralatan teknis seperti kamera, tripod, dan perangkat pendukung lainnya, karena kualitas gambar sangat dipengaruhi oleh pencahayaan, sudut pengambilan, dan kesiapan alat yang digunakan. Seluruh proses tersebut berjalan dengan dukungan kerja sama tim yang solid, di mana setiap anggota memiliki peran masing-masing mulai dari mengatur konsep, hingga mengambil gambar, Menyusun hasil akhirnya hingga menjadi desain digital yang menarik. Kolaborasi inilah yang akhirnya menghasilkan dokumentasi yang tidak hanya informatif, tetapi juga menarik untuk disimak oleh audiens.

Melalui mading digital ini, kita diajak untuk lebih memahami pentingnya menjaga kebersihan dan mengelola sampah dengan bijak. Sampah bukan hanya persoalan kecil, tetapi dapat membawa dampak besar bagi lingkungan dan kehidupan kita di masa depan. Oleh karena itu, setiap langkah sederhana seperti membuang sampah pada tempatnya, mendaur ulang, serta mengurangi penggunaan plastik sekali pakai akan memberikan perubahan nyata.

Mari bersama-sama membangun kesadaran, menumbuhkan kepedulian, dan menularkan semangat menjaga kebersihan demi terciptanya lingkungan yang sehat, nyaman, dan berkelanjutan. Ingatlah, bumi yang bersih adalah warisan terbaik yang bisa kita berikan untuk generasi mendatang.

Karya Website

Kompetisi Mading Digital IDN Time Xplore 2025
IDN Times Xplore/ARBES_SMKN 69 Jakarta

Infografik “PilarSehat” memperkenalkan sebuah ruang digital yang hadir untuk membangkitkan semangat hidup sehat secara menyeluruh. PilarSehat tidak hanya fokus pada tubuh, tetapi juga pikiran dan komunitas. Melalui platform ini, pengguna dapat menemukan berbagai artikel ringan namun bermakna tentang gaya hidup sehat, nutrisi, serta cara menjaga kebersihan lingkungan. Semua informasi disajikan dengan bahasa sederhana sehingga mudah dipahami oleh siapa saja.

Keistimewaan PilarSehat terletak pada caranya memperlakukan kesehatan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari lingkungan sekitar. Pesan-pesan kesehatan yang diangkat selalu menekankan kepedulian terhadap kebersihan air, udara, hingga ruang hidup yang kita tempati. Desain aplikasi yang ramah dengan navigasi sederhana membuat pengalaman membaca menjadi menyenangkan.

Lebih dari sekadar informasi, PilarSehat mengingatkan kita bahwa merawat kesehatan bukan hanya rutin berolahraga atau makan sayur, tetapi juga menjaga lingkungan — mulai dari sampah yang kita hasilkan hingga udara yang kita hirup. Semua itu merupakan pilar penting demi kehidupan sehat bersama.

Untuk mengakses lebih lanjut, kamu bisa mengunjungi: http://pilar-sehatid.vercel.app atau langsung scan QR code yang tersedia pada poster.

Special Section: Resensi Film

Kompetisi Mading Digital IDN Time Xplore 2025
IDN Times Xplore/ARBES_SMKN 69 Jakarta

Poster resensi film WALL·E ini menyoroti kisah menyentuh dari sebuah robot kecil bernama WALL·E yang ditugaskan membersihkan sampah di bumi setelah manusia meninggalkannya akibat krisis lingkungan. Dalam kesepian, ia bertemu dengan EVE, robot pencari tanda kehidupan, yang kemudian mengubah hidupnya menjadi sebuah perjalanan penuh makna.

Film WALL·E digambarkan sebagai mahakarya sinematik yang berhasil menyampaikan kritik sosial tentang konsumerisme berlebihan, ketergantungan pada teknologi, dan kelalaian manusia terhadap lingkungan. Dengan visual memukau dan dialog yang minim namun penuh makna, film ini tidak hanya menyajikan kisah cinta sederhana, tetapi juga simbol harapan dan pengingat akan tanggung jawab manusia menjaga bumi.

Melalui perjalanan dua robot ini, penonton diajak merenungkan kembali pentingnya interaksi manusiawi, cinta, dan kepedulian terhadap sesama serta lingkungan. Dengan alur cerita yang emosional, pesan yang kuat, dan eksekusi visual yang memikat, WALL·E layak disebut sebagai sebuah masterpiece yang pantas mendapat apresiasi tinggi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us

Latest in Life

See More

7 OOTD Main Padel ala Tasya Farasya, Selalu On Point!

17 Sep 2025, 14:01 WIBLife