- Guru pendamping: Saripuddin Lubis M.pd
- Penulis: Oriza Satifa Hadisti, Hamimah Tuzzuhrah, Quuensha Hafiza, Dinda Mayza Puteri, Aksan Gyasi
- Desainer visual: Naysa Zahra,Quuensha Hafiza, Dinda Mayza Puteri
[MADING] SDGs Terpatri, Generasi Berseri

Halo, sobat IDN TIMES!
Salam sejahtera untuk kita semua. Kami dari tim BIANGLALA yang berasal dari SMAN 1 Binjai dengan bangga mempersembahkan karya mading kami yang bertemakan "SDGs Terpatri, Generasi Berseri". Tema ini diusung untuk mendukung gerakan hijau dengan tujuan SDGs demi menciptakan masyarakat yang hidup berkelanjutan dengan berbagai ide dan aksi kami dalam rangka mewujudkan visi ini.
Tim redaksi kami terdiri dari:
Karya ini dibuat untuk keperluan kompetisi Mading Digital IDN Times Xplore 2025. Mading ini ditampilkan apa adanya tanpa proses penyuntingan dari redaksi IDN Times.
Esai: Latar Belakang

“Untuk apa terlalu peduli pada lingkungan, memangnya bisa bikin aku kaya?”
Kalimat itu akan muncul di generasi selanjutnya jika kita tidak menanamkan pemahaman betapa krusialnya menjaga lingkungan sejak saat ini. Selain itu, kita juga harus memahami bahwa di masa ini masalah lingkungan tumbuh seiring dengan perkembangan manusia. Hal ini didukung dengan banyaknya dampak negatif industrialisasi, seperti deforestasi untuk pembangunan industri dan eksploitasi lahan untuk pertambangan yang semakin nyata dirasakan. Hal ini sendiri telah dibuktikan dengan adanya kasus pencabutan perizinan penambangan bijih nikel di Raja Ampat yang dilakukan karena potensi kerusakan parah pada ekosistem sekitar. Hal ini sejalan dengan yang dikatakan oleh Greenpeace yaitu, aktivitas pertambangan nikel berisiko menyebabkan kerusakan yang tidak dapat dipulihkan pada terumbu karang dan habitat daratan melalui deforestasi, sedimentasi, dan polusi. Terjadinya peristiwa ini menunjukkan bahwa masih banyak bagian dari bangsa ini yang menganggap remeh terkait kondisi lingkungan, hingga perizinan terkait pertambangan dapat diberikan dengan mudah tanpa melakukan peninjauan dan pengawasan mendalam.
Menyikapi peristiwa ini, langkah awal yang harus dilakukan adalah membangun generasi hijau, yaitu sebuah generasi cerdas dan peduli dengan lingkungan serta mampu memanfaatkan dan mengembangkan kekayaan alam secara bijak. Langkah ini merupakan bentuk dari pelaksanaan misi utama untuk mendukung dan mewujudkan keberlanjutan hidup bangsa di masa depan sebagai visi bangsa.
Namun untuk menciptakan generasi hijau, diperlukan gerakan awal berupa kesadaran untuk lebih peduli terhadap lingkungan serta menyebarkan pengetahuan tentang pentingnya lingkungan kepada generasi saat ini. Tetapi untuk meningkatkan peluang keberhasilan, diperlukan peran aktif dan kerja sama antara lembaga pendidikan, masyarakat, dan pemerintah, karena ketiganya memegang peranan yang krusial di tengah masyarakat. Selain itu, ketiganya juga memiliki peran yang saling berkesinambungan. Oleh karena itu terciptanya visi dan tindakan yang selaras menjadi kunci terbentuknya bangsa yang berkelanjutan.
Tindakan ini dapat dimulai dari elemen penting dalam masyarakat, yaitu lembaga pendidikan. Hal ini dikarenakan sekolah merupakan tempat fundamental dalam membentuk generasi peduli lingkungan dan ekosistem demi terwujudnya bangsa berkelanjutan. Melalui pendidikan akademis dan pembinaan karakter, sekolah dapat menumbuhkan kesadaran moral serta rasa tanggung jawab terhadap kelestarian alam. Oleh karena itu, sistem pendidikan perlu dirancang untuk mendukung gerakan hijau, agar lahir generasi yang berwawasan dan berkomitmen menjaga lingkungan.
Di samping itu, menciptakan generasi hijau di masa ini tentu memiliki tantangan yang luar biasa, terutama karena banyak anak muda yang terlena oleh kemajuan teknologi sehingga mengabaikan aspek penting lain dalam hidup, termasuk kelestarian lingkungan. Namun tantangan ini dapat diatasi melalui gerakan aktif dari masyarakat. Aksi nyata dari melestarikan lingkungan dalam kehidupan sehari-hari akan menumbuhkan budaya menjaga lingkungan dalam kehidupan masyarakat. Langkah ini bisa dimulai dengan hal yang sangat sederhana seperti memilah dan mengolah sampah, tidak membakar sampah, menggunakan produk ramah lingkungan, hingga berpartisipasi dalam program penghijauan dan kampanye lingkungan dapat menjadi awal perubahan. Dengan adanya gerakan aktif dari masyarakat akan membentuk kebiasaan teladan yang dapat menginspirasi generasi muda saat ini untuk peduli dan sayang dengan alam.
Namun setiap aksi dari sekolah maupun masyarakat tidak dapat berjalan secara optimal tanpa dukungan dari pemerintah. Keberadaan pemerintah dapat menjadi kunci untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Peran aktif dari pemerintah sangatlah penting karena dapat mendorong pembentukan regulasi yang tegas terkait perusak lingkungan. Selain itu, penyediaan fasilitas pendukung seperti sarana pengelolaan sampah, program penghijauan, dan infrastruktur ramah lingkungan akan memudahkan masyarakat dan sekolah untuk menerapkan aksi nyata. Pembentukan pendidikan lingkungan dalam kurikulum nasional sejak dini, disertai pelatihan bagi pendidik, juga penting untuk membangun kesadaran generasi muda secara berkelanjutan. Dukungan ini semakin kuat jika diiringi dengan kampanye nasional, insentif, serta pengawasan dan evaluasi yang berkelanjutan. Melalui gerakan ini pemerintah dapat bersinergi dengan lembaga pendidikan dan masyarakat sehingga dapat melahirkan generasi yang sadar, peduli, dan bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan.
Esai: Kesimpulan

Munculnya kasus kerusakan lingkungan di Indonesia, menyadarkan kita bahwa sebagian masyarakat masih mengabaikan pentingnya lingkungan sebagai aset dan masa depan bangsa. Kesadaran ini harus mendorong penanaman pemahaman dan kepedulian lingkungan di seluruh generasi. Tumbuhnya sumber daya manusia yang peduli terhadap lingkungan akan menjadi fondasi utama bagi terwujudnya bangsa berkelanjutan. Generasi ini akan menjadi penggerak utama dalam membangun masa depan yang berkelanjutan. Namun, mewujudkannya bukanlah hal yang sederhana. Dibutuhkan sinergi yang kuat antara lembaga pendidikan, masyarakat, dan pemerintah.
Aksi ini dimulai dari lembaga pendidikan yang menjadi fondasi awal dalam menanamkan pengetahuan dan karakter peduli lingkungan sejak dini. Melalui sistem pendidikan yang mengintegrasikan gerakan hijau, edukasi mengenai kepedulian terhadap lingkungan dan ekosistem dapat tersampaikan kepada generasi saat ini maupun generasi mendatang. Selain itu, kontribusi masyarakat juga menjadi penguat dari upaya ini. Dengan memberikan teladan melalui budaya ramah lingkungan dalam keseharian, masyarakat dapat membentuk budaya yang menginspirasi generasi saat ini. Sementara itu, pemerintah berperan sebagai pihak yang memastikan regulasi tegas, penyediaan fasilitas pendukung, dan pengawasan berkelanjutan terhadap setiap ide dan inovasi yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan dan masyarakat.
Gerakan ini akan menjadi tonggak awal bagi bangsa kita dalam mewujudkan kemajuan dan keberlanjutan. Sebab masa depan dan kesejahteraan bangsa bergantung pada kualitas generasi muda saat ini. Seperti yang disampaikan Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup 2025, “Generasi saat ini bukanlah penonton, melainkan penentu arah.” Pernyataan ini menegaskan bahwa perjalanan bangsa ditentukan oleh langkah masyarakatnya hari ini. Oleh karena itu, kita harus memastikan lahirnya generasi hijau, mampu menuntun bangsa menuju masa depan yang maju dan berkelanjutan.
Infografik

Infografik ini menampilkan pentingnya SDGs dalam mewujudkan kehidupan berkelanjutan. Kami ingin menyampaikan bahwa tujuan tersebut hanya dapat tercapai melalui peran aktif generasi muda saat ini. Untuk mencapainya, sekolah menjadi tempat yang fundamental dalam membentuk generasi yang peduli lingkungan. Oleh karena itu, peran aktif sekolah dan guru sangat dibutuhkan untuk mendorong tumbuhnya generasi yang paham dan peduli terhadap kelestarian alam.
Rubrik Diskusi: Infografik Pertamina

Melalui infografik ini, kami ingin menampilkan kontribusi aktif Pertamina dalam pengembangan energi terbarukan. Sebagai perusahaan energi nasional, Pertamina berperan mendukung transisi menuju energi bersih melalui penyediaan teknologi ramah lingkungan hingga berbagai program konservasi alam.
Foto Bercerita

Berawal dari coretan ide di atas kertas, tim kami akhirnya berhasil mengusung sebuah karya dengan gagasan menciptakan masyarakat yang hidup sejalan dengan tujuan SDGs. Tak hanya itu, berbagai isu dan peristiwa yang terjadi di Indonesia turut menjadi motivasi dalam memilih tema ini. Prosesnya penuh dengan jerih payah, gelak tawa, dan keringat. Setiap momen yang tercipta menjadi pengalaman berharga bagi tim kami. Melalui dokumentasi ini, kami ingin mengabadikan seluruh perjalanan yang telah kami lalui dalam kompetisi ini.
Foto Bercerita

Waktu dan jarak tidak menjadi alasan untuk kami. Meskipun setiao anggota dari tim Bianglala SMAN 1 Binjai memiliki aktivitas yang padat setiap harinya, taoi kami tetap melakukan yang terbaik dengan menganbil cara alternatif, seperti menggnakan kemajuanteknologi saat ini. Dengan memanfaatkan digitalisasi saat ini, kerjasama dan komunikasi yang baik antar anggota di tim kami dapat tercapai.
Melalui Mading "SDGs Terpatri, Generasi Berseri" ini tim kami berharap setiap pesan dan harapan untuk membentuk bangsa yang maju dan sejahtera daoat berkelanjutan. Melalui penanaman prinsip SDGs kepada masyarakat luas, kita mampu menciptakan generasi yang sadar dan peduli dengan lingkungan dan kekayaan alam. Tujuan ini sendiri dapat kita capai dengan kerjasama antara pemerintah, dan masyarakat dalam menciptakan sistem dan budaya untuk melestarikan dan memanfaatkan lingkungan dengan cerdas. Melalui sinergi ini sumber daya manusia yang unggul akan mulai tumbuh seiring berjalannya waktu.