Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Metode Belajar Murid Jepang yang Bisa Kamu Tiru Dan Aplikasikan

ilustrasi anak belajar (freepik.com/jcomp
Intinya sih...
  • Belajar dengan jadwal harian yang disiplin
  • Membiasakan anak menulis dengan tangan
  • Belajar sambil mengajarkan teman

Sistem pendidikan di Jepang dikenal disiplin, efisien, dan fokus pada pembentukan karakter selain akademis. Banyak metode belajar yang diterapkan murid-murid Jepang bisa menjadi inspirasi bagi orang tua dalam mendampingi anak belajar di rumah.

Metode tersebut tidak hanya menekankan hasil, tetapi juga proses dan kebiasaan baik yang berguna seumur hidup. Yuk, simak lima metode belajar murid Jepang yang bisa kamu coba terapkan saat mendampingi anak!

1. Belajar dengan sistem jadwal harian yang disiplin

ilustrasi anak belajar (freepik.com/freepik

Murid di Jepang sudah dibiasakan untuk belajar dengan jadwal yang teratur sejak dini. Mereka terbiasa membagi waktu dengan rapi antara sekolah, pekerjaan rumah, dan kegiatan ekstrakurikuler. Hal ini melatih anak untuk disiplin, bertanggung jawab, dan tidak menunda pekerjaan. Saat kamu mengajari anak di rumah, coba buat jadwal belajar yang tetap, misalnya satu jam setiap sore untuk mengerjakan tugas atau membaca buku.

Dengan jadwal yang konsisten, anak akan lebih mudah fokus karena sudah terbiasa mengalokasikan waktu khusus untuk belajar. Kebiasaan ini juga membantu mereka menghindari sifat menunda-nunda dan membuat proses belajar terasa lebih ringan karena dilakukan secara rutin, bukan mendadak ketika ada ujian atau tugas besar. Kuncinya adalah konsistensi, bukan durasi belajar yang terlalu lama.

2. Membiasakan anak menulis dengan tangan

ilustrasi belajar (pexels.com/valery)
ilustrasi belajar (pexels.com/valery)

Di Jepang, meskipun teknologi sudah maju, menulis tangan masih menjadi metode utama untuk belajar. Murid-murid Jepang rajin menulis catatan dengan rapi, membuat ringkasan, atau menyalin materi pelajaran. Aktivitas menulis tangan ini terbukti membantu meningkatkan daya ingat karena otak bekerja lebih aktif ketika tangan bergerak mencatat.

Gak hanya bantu meningkatkan daya ingat, menulis tangan juga melatih kerapian, kesabaran, dan fokus. Saat anak menulis dengan tangan, mereka lebih mudah memahami alur materi dibandingkan hanya membaca atau mengetik. Ini juga menjadi latihan motorik halus yang baik untuk anak-anak usia sekolah dasar. Sediakan buku catatan khusus agar mereka termotivasi menulis rapi dan menyusun materi sesuai pemahaman mereka sendiri.

3. Belajar sambil mengajarkan teman

ilustrasi anak belajar bersama (freepik.com/jcomp
ilustrasi anak belajar bersama (freepik.com/jcomp

Teknik yang sering diterapkan di sekolah-sekolah Jepang adalah meminta murid menjelaskan materi kepada teman sekelasnya. Dengan mengajarkan materi, murid akan berusaha memahami dengan lebih baik agar bisa menjelaskan secara jelas kepada orang lain. Kamu bisa menerapkan metode ini di rumah dengan meminta anak menjelaskan kembali pelajaran yang baru dipelajari, seolah-olah sedang mengajari teman atau adik.

Metode ini tidak hanya melatih pemahaman anak, tetapi juga meningkatkan rasa percaya diri mereka. Anak belajar menyusun kalimat, memilih kata, dan menyampaikan ide secara runtut. Selain itu, kegiatan ini membuat suasana belajar di rumah menjadi lebih interaktif dan menyenangkan. Kamu juga bisa pura-pura jadi murid yang bertanya untuk melatih anak menjawab pertanyaan dengan tenang dan benar.

4. Membiasakan mengulang pelajaran

ilustrasi anak belajar (freepik.com/jcomp

Murid Jepang terbiasa melakukan review atau mengulang pelajaran yang sudah dipelajari, bukan hanya ketika menjelang ujian. Review ini bisa berupa membaca kembali catatan, mengerjakan latihan soal, atau diskusi ringan tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya. Kamu bisa membantu anak membiasakan hal ini di rumah dengan menyediakan waktu khusus untuk mengulang pelajaran, misalnya 15–30 menit sebelum tidur.

Kebiasaan review ini membantu memperkuat ingatan anak terhadap materi yang telah dipelajari dan membuat mereka tidak mudah lupa. Selain itu, review rutin mencegah anak merasa tertekan menjelang ujian karena mereka sudah terbiasa berinteraksi dengan materi tersebut. Perlahan, anak akan memiliki pola belajar yang mandiri dan tidak menunggu perintah untuk mengulang pelajaran.

5. Belajar dari praktik nyata

ilustrasi anak belajar bersama (freepik.com/jcomp
ilustrasi anak belajar bersama (freepik.com/jcomp

Pendidikan di Jepang banyak menekankan belajar dari kehidupan sehari-hari. Misalnya, murid belajar tentang matematika dengan menghitung uang saat berbelanja, atau belajar tentang alam dengan mengamati tumbuhan di sekitar rumah. Kamu bisa menerapkan metode ini dengan mengaitkan pelajaran anak dengan kegiatan sehari-hari di rumah, seperti memasak, berkebun, atau mengelola uang saku.

Metode ini membuat belajar terasa lebih menyenangkan dan mudah dipahami karena anak langsung melihat penerapan nyata dari teori yang dipelajari. Selain itu, anak jadi lebih peka terhadap lingkungan sekitarnya dan terbiasa berpikir kritis. Kamu juga bisa mengajak anak membuat proyek sederhana, misalnya menanam sayuran atau membuat jurnal belanja, untuk melatih tanggung jawab dan kreativitas.

Metode belajar murid Jepang bukan hanya soal disiplin akademis, tetapi juga membangun karakter, kemandirian, dan rasa tanggung jawab sejak dini. Dengan menerapkan lima metode di atas, kamu bisa membantu anak belajar lebih efektif di rumah sekaligus menumbuhkan kebiasaan positif yang berguna seumur hidup.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us