- Pilih proyek investasi yang memiliki payback period tercepat.
- Proyek dengan payback period tercepat bisa menjadi suntikan dana karena lebih menarik, dibandingkan dengan proyek yang memiliki waktu pengembalian lebih lama.
- Metode payback period dapat digunakan untuk menentukan apakah proyek tersebut layak diinvestasikan atau tidak.
Apa Itu Payback Period? Ini Rumus, Cara Menentukan, dan Contohnya!

Bagi kamu yang mendalami dunia investasi, tentu tak asing dengan istilah payback period. Apa sih itu? Secara sederhana payback period adalah metode yang digunakan investor sebagai penentu penganggaran modal untuk membandingkan proyek dan menghitung periode dalam tahun untuk balik modal.
Nah, kali ini kita akan membahas secara lengkap mengenai payback period. Yuk, simak artikel ini sampai selesai, ya!
1. Apa itu payback period?

Seperti yang sudah disinggung di atas, payback period adalah kurun waktu di mana arus kas masuk, sama dengan jumlah investasi modal di awal proyek. Biasanya metode ini digunakan sebagai proses penyaringan di awal sekaligus membantu kamu dalam menentukan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan investasi dalam proyek.
Metode ini mengacu pada jumlah waktu yang diperlukan guna memulihkan biaya investasi. Artinya, payback period adalah lamanya waktu investasi untuk mencapai titik impas atau break even point. Perlu kamu diketahui juga bahwa dalam melakukan investasi, metode ini sangat penting.
2. Cara menentukan payback period

Dalam menentukan payback period kamu bisa menggunakan time value of money (TVM) atau nilai waktu uang. Konsep ini untuk menghitung jumlah tahun yang diperlukan guna memulihkan dana yang diinvestasikan.
Tapi sayangnya, TVM tidak memperhitungkan apa yang terjadi setelah modal investasi kembali. Jadi bisa dikatakan konsep ini mengabaikan profitabilitas investasi secara keseluruhan.
Selain itu, ada beberapa indikator yang juga harus kamu pahami. Pasalnya, hal ini akan menjadi pertimbangan kamu dalam melakukan investasi.
3. Rumus payback period

Untuk menghitung payback period, ada rumus yang bisa kamu pakai. Nantinya kamu akan menjadi tahu berapa lama yang dibutuhkan untuk modal bisa kembali. Berikut cara menghitungnya.
Rumus untuk arus kas yang sama:
Payback period = Nilai investasi awal / Arus kas x 1 tahun
Rumus untuk arus kas yang berbeda:
Payback period = n + (a / b) x 1 tahun
Keterangan:
- n: syarat periode pengembalian modal investasi
- a: jumlah kumulatif arus kas tahun terakhir (n)
- b: arus kas pada tahun setelah kumulatif berjalan (n+1)
4. Kelebihan dan kekurangan payback period

Tentunya payback period punya kekurangan dan kelebihan. Pastinya kamu juga harus memahami sebelum menggunakan metode ini. Apa saja?
Kelebihan:
- Mudah untuk digunakan dan dihitung.
- Bisa melakukan proyek evaluasi dengan cepat.
- Bisa membantu mengurangi kerugian.
Kekurangan:
- Mengabaikan time value of money (TVM).
- Mengabaikan apa yang terjadi setelah modal investasi kembali.
- Mengabaikan profitabilitas investasi secara keseluruhan.
5. Contoh payback period

Berdasarkan rumus di atas, ada dua cara untuk menghitung payback period. Pertama adalah arus kas yang sama, dan kedua untuk arus kas berbeda. Agar lebih mudah memahami berikut contoh menghitungnya.
Contoh perhitungan untuk arus kas yang sama:
Kamu memutuskan untuk investasi di Perusahaan 123 dengan modal awal sebesar Rp350 juta. Keuntungan bersih yang bisa didapatkan per tahunnya adalah Rp50 juta. Maka berapa periode pengembalian modal untuk investasi tersebut?
Untuk menghitungnya menggunakan rumus pertama, yaitu nilai investasi / arus kas x 1 tahun.
= Rp350.000.000,00 / Rp50.000.000,00 x 1 tahun
= 7 tahun
Jadi, periode pengembalian modal untuk investasi di Perusahaan 123 adalah 7 tahun.
Contoh perhitungan untuk arus kas yang beda:
Kamu ditawari investasi senilai Rp700 juta dengan umur ekonomis 5 tahun. Syarat periode pengembaliannya adalah 3 tahun dan arus kas di tahun pertama sebesar Rp350 juta, tahun kedua sebesar Rp300 juta, tahun ketiga Rp250 juta, tahun keempat Rp200 juta, dan di tahun kelima sebesar Rp150 juta.
Maka cara menghitungnya menggunakan rumus kedua, yaitu n + (a / b) x 1 tahun.
= 3 + ((Rp700.000.000,00 - Rp650.000.000) / (Rp900.000.00, - Rp650.000.000,00)) x 1 tahun
= 3 + 0.4 x 1 tahun
= 3.4 tahun
Jadi, periode pengembalian modal untuk investasi adalah 3,4 tahun atau 3 tahun 4 bulan.
Jadi bisa disimpulkan secara sederhana, payback period adalah jangka waktu pengembalian modal dalam dunia bisnis atau investasi. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan kamu, ya!