Perayaan Ekaristi: Pengertian, Tujuan, dan Tata Caranya

Umat Katolik selalu merayakan ekaristi setiap minggu, yang secara umum biasa dilaksanakan hari Sabtu dan Minggu. Dalam perayaan ekaristi tidak dapat dipisahkan sebagai suatu ungkapan perayaan bersama di mana umat ikut berpartisipasi aktif dengan bernyanyi dan memuliakan Tuhan.
Namun tentu ada beberapa kondisi yang dibutuhkan agar pujian kita dalam ekaristi tetap membawa kekhusukan dan membangun suasana doa. Lalu apa pengertian, tujuan, dan tata cara ekaristi? Simak di bawah ini.
1. Apa itu ekaristi?

Mengutip Bulan Liturgi Nasional (BLN) "Menghidupi Perayaan Ekaristi" oleh Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), perayaan ekaristi bukanlah sekadar sebuah ritual rutin. Tetapi merupakan inti dari kehidupan gereja dan momen sakral di mana kita mengingat kembali pengorbanan Kristus bagi kita.
Dalam perayaan ekaristi, kita mengalami kehadiran nyata Kristus dalam roti dan anggur yang dikuduskan. Ini adalah momen di mana kita memperkuat hubungan kita dengan Kristus, memperdalam iman, dan mempersembahkan hidup kita kembali kepada-Nya. Oleh karena itu, merayakan ekaristi dengan baik bukan hanya sekadar mengikuti rangkaian ritual, tetapi melibatkan hati dan pikiran kita secara menyeluruh.
2. Tujuan ekaristi

Tujuan dari ekaristi, tidak lain adalah transformasi diri kita sehingga kita menjadi satu tubuh dan satu roh dengan Kristus. Ekaristi ingin mengubah kita agar umat manusia menjadi bait Allah yang hidup, menjadi tubuh Kristus. Sakramen ekaristi mengandung satu dinamika yang bertujuan untuk mengubah umat manusia dan dunia menjadi langit dan bumi yang baru, menjadi kesatuan tubuh Kristus yang telah bangkit.
Ekaristi bukanlah roti biasa. Memakannya adalah suatu proses spiritual dan manusiawi. Memakan-Nya berarti menyembah-Nya. Memakan-Nya berarti membiarkan diri-Nya masuk ke dalam diriku sehingga egoku ditransformasikan dan terbuka pada 'kita' sehingga kita menjadi satu di dalam Dia.
3. Tata cara perayaan ekaristi

Ekaristi adalah Yesus Kristus sendiri. Itulah kenapa ekaristi menjadi ‘jantung’ dari iman Katolik. Katekismus Gerja Katolik mengajarkan bahwa ekaristi adalah sumber dan puncak seluruh kehidupan Kristiani serta hakikat dan rangkuman iman kita. Berikut tata cara perayaan ekaristi dikutip dari Iman Katolik.
1. Persiapan
2. Ritus Pembuka
- Perarakan masuk
- Tanda salib
- Salam
- Pengantar
- Tobat
- Tuhan kashanilah
- Madah kemuliaan
- Doa Pembuka
3. Liturgi Sabda
- Bacaan I
- Mazmur tanggapan
- Bacaan II
- Alleluya/bait pengantar Injil
- Injil
- Aklamasi sesudah Injil
- Homili
- Syahadat
- Doa Umat
4. Liturgi Ekaristi
A. Persiapan Persembahan
- Persiapan Persembahan
- Doa Persiapan Persembahan
B. Doa Syukur Agung
- Dialog pembuka
- Prefasi
- Kudus
C. Komuni
- Bapa Kami
- Embolisme
- Sebab Engkaulah Raja
- Doa Damai
- Pemecahan Hosti
- Persiapan Komuni
- Penerimaan Tubuh (dan Darah) Kristus
- Pembersiahan (bejana)
- Saat Hening
- Madah Pujian
- Doa sesudah Komuni
5. Ritus Penutup
- Pengumuman
- Amanat pengutusan
- Berkat
- Pengutusan
- Perarakan keluar
Itulah tadi pembahasan mengenai perayaan ekaristi. Sebagai umat Katolik, tentu harus tahu apa tujuan atau makna dari perayaan ini. Jadi, apakah selama ini kamu sudah menghayati perayaan ekaristi?