Pengertian Integrasi Sosial: Jenis, Faktor, dan Syaratnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap manusia dipastikan punya karakter, sifat, dan budaya yang berbeda-beda. Perbedaan di antara mereka itu bisa disatukan melalui proses integrasi, salah satunya adalah integrasi sosial.
Integrasi sosial biasa diartikan sebagai penyatuan unsur-unsur yang berbeda di dalam masyarakat. Dengan terciptanya proses itu, maka kehidupan yang aman, damai, dan tentram pun akan terjamin.
Lalu, apa pengertian integrasi sosial menurut para ahli hingga syarat terjadinya proses tersebut? Berikut ini penjelasan lengkapnya.
1. Pengertian integrasi sosial
Kata 'integrasi' berasal dari bahasa Inggris, yaitu integration yang punya arti sebagai kesatuan. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), integrasi berarti pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat. Ada pula pengertian menurut para ahli:
1. Gillin
Menurutnya, integrasi sosial adalah fenomena yang terjadi akibat adanya proses sosial. Proses tersebut berkaitan dengan perbedaan emosional, budaya, perilaku, dan juga kebutuhan atau keinginan.
2. Soerjono Soekanto
Integrasi sosial adalah proses yang dilakukan dari berbagai pihak. Hal tersebut dilakukan guna mengatasi pemasalahan seperti konflik, kekerasan, hingga ancaman yang ada di dalam masyarakat.
3. Michael Banton
Michael mengungkapkan bahwa integrasi sosial adalah pola hubungan yang mengakui suatu perbedaan ras dalam masyarakat. Namun, menurutnya tak punya fungsi penting pada perbedaan ras itu.
Jika diambil kesimpulan, integrasi sosial adalah proses bersatunya perbedaan baik itu budaya atau perilaku dalam suatu kelompok masyarakat. Proses tersebut akan berjalan dengan mulus jika sesama individu saling menghargai dan menghormati satu sama lain, sehingga bisa terhindar dari konflik atau perpecahan yang tak diinginkan.
2. Jenis-jenis integrasi sosial
Ternyata, integrasi sosial bisa dibedakan dalam tiga bentuk. Apa saja? Inilah penjelasannya.
1. Integrasi normatif
Bentuk integrasi normatif artinya persatuan yang terjadi akibat adanya norma atau nilai yang berlaku di masyarakat. Misalnya, warga negara Indonesia dipersatukan dengan prinsip "Bhinneka Tunggal Ika" karena punya banyak jenis keragaman budaya.
2. Integratif fungsional
Kedua adalah integrasi fungsional. Integrasi jenis ini muncul akibat hadirnya fungsi-fungsi tertentu dalam masyarakat. Artinya, sebuah persatuan bisa terbentuk karena menerapkan fungsi masing-masing pihak.
Misalnya, suku Bugis yang suka melaut difungsikan sebagai pihak penyedia tangkapan atau hasil laut, kemudian suku Minang yang dikenal pintar berdagang berperan sebagai penjual dari hasil laut itu. Dari sanalah akhirnya terbentuk integrasi fungsional dalam suatu kelompok.
3. Integrasi koersif
Yang terakhir adalah integrasi koersif. Integrasi ini hadir akibat adanya kekuasaan yang dimiliki penguasa. Terciptanya integrasi ini bisa dilihat dari cara penguasa yang menggunakan kekerasan (koersif) saat mengatur. Misalnya, pendemo berhenti rusuh saat ditembaki gas air mata oleh polisi.
3. Faktor pendorong integrasi sosial
1. Homogenitas kelompok
Faktor yang bisa mendorong terjadinya integrasi sosial adalah tingkat kemajemukan. Pasalnya, semakin majemuk dan beragamnya suatu kelompok, maka integrasi sosial akan susah dicapai dan memakan waktu yang lama. Sedangkan semakin homogen, maka integrasi sosial pun akan cepat terjadi.
Editor’s picks
2. Jumlah anggota
Lalu yang kedua adalah jumlah anggota jadi faktor penting dalam proses terbentuknya integrasi sosial. Semakin banyak orang, maka semakin sulit juga mewujudkan persatuan tersebut.
3. Mobilitas geografis
Perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain bisa membentuk suatu integrasi sosial. Anggota masyarakat yang baru pindah mau tak mau harus menyesuaikan diri dengan budaya, norma, dan nilai yang sudah paten di wilayah tersebut.
4. Toleransi
Sikap saling menghargai orang lain dan kebudayaannya jadi faktor yang berikutnya. Jika tiap-tiap pihak bisa menerima kelemahan serta kelebihan kebudayaan masing-masing, maka orang-orang pun bisa saling mendukung satu sama lain.
5. Terjalinnya komunikasi
Integrasi sosial bisa tercapai jika komunikasi tiap-tiap anggota berjalan dengan efektif. Kebalikannya, jika tidak punya sistem komunikasi yang efisien, maka akan sulit mencapai integrasi sosial.
Baca Juga: Kenali Ancaman Integrasi Nasional yang Bahayakan Keutuhan Negara
4. Proses terjadinya integrasi sosial
Timbulnya rasa persatuan dan kesatuan dalam masyarakat tak terjadi secara instan. Ada tahapan yang harus mereka lalui untuk mencapai titik tersebut. Berikut ini proses terjadinya sebuah integrasi.
1. Akulturasi
Proses akulturasi berarti masyarakat yang punya kebudayaan sendiri harus bertemu dan menerima kebudayaan yang berbeda. Proses integrasi sosial dalam hal ini akan terus berlangsung sampai kebudayaan masing-masing bisa diterima oleh suatu masyarakat.
Akulturasi adalah bersatunya dua kebudayaan yang berbeda tanpa menghilangkan ciri khas kebudayaan itu sendiri. Memang tak mudah, tapi seiring berjalannya waktu mereka akan melakukan akulturasi. Dengan adanya pertemuan antar kelompok masyarakat yang berbeda inilah akan terbentuk integrasi sosial.
2. Asimilasi
Proses yang kedua adalah asimilasi. Proses ini ditandai dengan upaya untuk mengurangi perbedaan yang ada di masyarakat. Masing-masing anggota akan berusaha untuk meningkatkan persatuan di antara mereka. Bahkan, di tahap ini tak ada lagi perbedaan di antara mereka lantaran sudah melebur menjadi kesatuan.
3. Akomodasi
Akomodasi adalah jalan tengah yang digunakan untuk meredakan pertentangan di dalam masayarakat. Dalam proses ini, diharapkan bisa menyelesaikan suatu konflik tanpa adanya niat untuk menghancurkan lawan. Dengan begitu, akomodasi bisa membuat individu mudah berbaur dengan individu lainnya.
5. Syarat terjadinya integrasi sosial
Biar integrasi sosial terwujud, dibutuhkan beberapa syarat tertentu. Inilah ketentuan agar munculnya pembauran itu di dalam masyarakat.
1. Tumbuh rasa saling membutuhkan satu sama lain. Artinya, sebagai masyarakat yang hidup berdampingan dengan satu sama lain, kita harus saling melengkapi. Hal itu bertujuan agar kebutuhan kita atau orang lain bisa terpenuhi.
2. Nilai dan norma yang dijalankan harus konsisten. Aturan yang berlaku, baik itu tertulis maupun tak tertulis haruslah ditaati oleh semua warga. Pasalnya, pedoman hidup itu sudah disepakati bersama dan menjadi sesuatu yang mutlak.
3. Adanya toleransi. Syarat terpenting adalah munculnya toleransi, yaitu sikap saling menghargai budaya masing-masing. Jika tidak, maka mustahi untuk terjadinya suatu integrasi sosial.
Itulah informasi terkait pengertian integrasi sosial hingga syarat-syarat terbentuknya. Apakah di lingkungan kamu jenis persatuan yang satu ini sudah terwujud dengan baik?
Baca Juga: Contoh Integrasi Politik dan Integrasi Ekonomi