Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ijazah Jokowi Palsu? Berikut 4 Tips Kuliah Cepat Lulus

Ilustrasi Presiden Jokowi (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi Presiden Jokowi (IDN Times/Arief Rahmat)
Intinya sih...
  • Kehidupan perkuliahan seperti menonton series favorit di Netflix: seru, tapi tanpa manajemen waktu, tugas akan menumpuk.
  • Buat jadwal simpel, manfaatkan Google Calendar atau catatan di smartphone agar tidak ketinggalan tugas kuliah.
  • Manajemen keuangan penting, batasi pengeluaran, coba jualan kecil-kecilan, dan catat pengeluaran menggunakan aplikasi keuangan.

Scroll X akhir-akhir ini ramai banget sama drama ijazah mantan Presiden Jokowi. Ada yang bilang palsu, ada yang bilang sah. Pokoknya kita dibuat kayak nonton sinetron yang permasalahannya ringan, tapi dibuat berepisode-episode. Sama kayak tendangan kapten Tsubasa yang baru selesai di episode selanjutnya. Pusing banget gak sih?

Tapi, daripada ikut-ikut perdebatan soal ijazah, mending kita fokus ke sesuatu yang lebih pasti saja. Berikut empat tips biar kamu bisa menjalani kuliah sampai lulus, bikin orang tua bangga, dan dapat ijazah asli tentunya!

1. Atur waktu, jangan sampai deadline jadi hantu

Ilustrasu mengatur waktu (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Ilustrasu mengatur waktu (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kehidupan perkuliahan itu kayak nonton series favorit di Netflix: seru, bikin ketagihan, tapi kalau gak atur waktu, tiba-tiba deadline tugas muncul kayak plot twist yang bikin panik. Tanpa manajemen waktu, kamu bisa keasyikan scroll X atau nonton drakor sampe lupa ngerjain esai. Bayangin, kalau Jokowi (katanya) bisa lulus UGM sambil kerja atau Wapres Gibran yang bisa lulus dengan IPK 2,3; pasti kamu bisa lebih dari mereka!

Mulai dari bikin jadwal simpel: pagi baca materi kuliah, siang ngerjain tugas, malam cek email kampus. Pakai Google Calendar atau catatan di smartphone biar gak ketinggalan. Jangan sampe tugas numpuk kayak episode series yang belum ditonton! Ingat, waktu itu kayak kuota Wi-Fi: kalau gak diatur, habis pas lagi seru-serunya.

2. Jaga dompet tetap waras, kuliah itu bukan ajang flexing

Ilustrasi mengatur uang (pexels.com/Kaboompics.com)
Ilustrasi mengatur uang (pexels.com/Kaboompics.com)

Pernah gak ngerasa dompet menjerit pas bayar SPP, fotokopi modul, atau beli kopi biar melek ngerjain tugas? Kuliah memang butuh bujet, jadi jangan keseringan nongkrong di kafe estetik cuma buat bahan update story. Daripada waktunya dibuang dengan kegiatan yang bikin boros uang, kamu bisa coba jualan kecil-kecilan, misalnya preloved baju atau jasa sesuai skill-mu di Instagram. Coba untuk hidup lebih hemat, bahkan di kebutuhan sehari-hari: bawa bekal ke kampus ketimbang jajan di warteg setiap hari. Dompet waras, hati tenang, kuliah pun lancar.

Kehidupan perkuliahan itu kayak nyanyi duet: kamu dan dompet harus harmoni. Mulai sekarang, catat pengeluaran di aplikasi kayak Money Lover, batasi jajan bubble tea, dan cek info beasiswa di web kampus. Dengan keuangan terjaga, kamu gak cuma lulus dengan nilai oke, tapi juga punya tabungan buat foto wisuda yang kece. Gak perlu drama asli-palsu kayak ijazah kasus Jokowi, karena kerja kerasmu bakal buktiin semuanya!

3. Bangun jaringan solid, teman kuliah bisa jadi penyelamat

Ilustrasi teman yang solid (pexels.com/Emily Ranquist)
Ilustrasi teman yang solid (pexels.com/Emily Ranquist)

Kuliah gak cuma soal IPK, tapi juga soal siapa yang nemenin kamu pas galau dan dalam keadaan susah. Temen kuliah itu kayak Wi-Fi: kalau koneksinya kuat, hidupmu lebih gampang. Mereka bisa kasih catatan pas kamu ketinggalan kelas, jadi partner tugas kelompok, atau malah traktir cilok pas dompet krisis. Coba lihat polemik Jokowi, temen seangkatannya, kayak Frono Jiwo, bela dia mati-matian soal ijazah. Nah, jaringanmu juga bisa jadi “saksi” perjuangan kuliah. Makanya, jangan cuma mute di grup WhatsApp kelas. Ikut organisasi, seminar, atau minimal ngobrol di kantin. Say hi ke temen sebelah, siapa tahu dia yang bantu kasih tahu kalau dosen batalin kelas!

Intinya, jaringan itu investasi tak terlihat yang bikin kuliah lebih seru. Coba mulai minggu ini: ajak satu teman ngobrol soal mata kuliah, ikut acara kampus, atau bagi catatan di Google Drive. Dengan squad yang solid, kamu gak cuma lulus dengan ijazah asli, tapi juga punya cerita bareng yang gak kalah epik dari drama di X. Jadi, buka diri, karena temen kuliah bisa jadi penyelamat di kemudian hari; ya meskipun ada saja yang nyebelin setengah mati.

4. Jaga semangat tetap menyala, karena skripsi bukan akhir dunia

Ilustrasi semangat belajar (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
Ilustrasi semangat belajar (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Skripsi itu prosesnya sama kayak masak resep baru di dapur: bikin keringetan, kadang gagal, tapi bikin bangga kalau hasilnya enak. Revisi dosen bisa terasa kayak lupa taruh garam, jadi jangan terlalu dibawa hati sampai bikin kamu baper gak mau lanjutin. Ingat, setiap mahasiswa ngerasain hal itu, bahkan (mungkin) Jokowi juga ngerasain waktu kuliah di UGM.

Jaga semangat dengan motivasi kecil: bayangin orang tua senyum pas wisuda atau impian kerja jadi Wapres dengan IPK lebih dari 2,3. Kalau kamu capek, istirahat, bukan nyerah. Coba deh buat to-do list harian, kasih reward kecil tiap selesai bab, dan ingat alasan awal kenapa kamu kuliah. Dengan semangat yang gak padam, ijazah asli bakal ada di tanganmu, tanpa drama debat kayak di X.

Daripada pusing ngikutin debat ijazah Jokowi di X, mending jadikan kuliahmu cerita epik layaknya drakor favorit. Atur waktu biar deadline gak bikin panik, jaga dompet tetap waras biar gak bokek, bangun jaringan solid bareng squad kuliah, dan nyalakan semangat meski skripsi terasa berat. Kuliah itu kayak puisi; tiap tugas adalah bait, dan wisuda adalah rima penutupnya. Kamu yang nentuin sendiri puisi itu mau bertemakan tentang apa; bahagia atau malah merana? Jadi, mulai sekarang, ambil kendali, catat jadwal, stop boros beli kopi kekinian, ajak temen ngobrol, dan ingat tujuan kamu pertama kali.

Kalau kamu, apa sih, rahasia kuliahmu biar tetap slay? Spill di kolom komentar, biar kita bisa ketawa bareng menuju ijazah asli!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us