7 Ungkapan Shakespeare yang Masih Dipakai Sampai Sekarang

- Ungkapan Shakespeare masih populer hingga sekarang
- 'Break the ice', 'wild-goose chase', dan 'heart of gold' adalah contoh ungkapan yang berasal dari karya Shakespeare
- Ungkapan-ungkapan ini membuktikan betapa besar pengaruh Shakespeare terhadap bahasa Inggris modern
William Shakespeare dikenal sebagai salah satu penulis terbesar sepanjang sejarah. Karyanya yang berupa drama dan puisi bukan hanya berpengaruh di dunia sastra, tapi juga membentuk cara kita menggunakan bahasa Inggris hingga saat ini. Banyak kata dan ungkapan populer yang pertama kali muncul dalam karya Shakespeare, lalu terus digunakan sampai sekarang, bahkan dalam percakapan sehari-hari.
Meskipun karya Shakespeare berasal dari abad ke-16 dan ke-17, warisan bahasanya masih hidup hingga era modern. Menariknya, beberapa ungkapan yang ia ciptakan terdengar begitu alami sehingga banyak orang gak sadar kalau sebenarnya berasal dari Shakespeare. Dengan mengenal ungkapan-ungkapan ini, kita bisa semakin menghargai betapa besar pengaruh Shakespeare terhadap bahasa Inggris yang kita kenal sekarang.
1. Break the ice

Ungkapan 'break the ice' pertama kali muncul dalam drama Shakespeare berjudul The Taming of the Shrew. Ungkapan ini berarti memecah keheningan atau ketegangan dalam sebuah situasi, biasanya ketika bertemu orang baru. Saat suasana terasa canggung, seseorang mungkin melakukan sesuatu untuk mencairkan suasana, dan itulah yang disebut dengan 'break the ice'.
Hingga sekarang, ungkapan ini sangat populer digunakan dalam bahasa Inggris modern. Misalnya, seorang guru bisa mengatakan 'Let's play a game to break the ice' ketika memulai kelas baru. Atau dalam dunia bisnis, seorang pembicara mungkin memulai presentasi dengan cerita lucu agar audiens merasa lebih nyaman. Ungkapan ini membuktikan betapa relevannya karya Shakespeare hingga zaman sekarang.
2. Wild-goose chase

Ungkapan 'wild-goose chase' pertama kali muncul dalam drama Romeo and Juliet. Shakespeare menggunakan frasa ini untuk menggambarkan sesuatu yang sulit dicapai atau pencarian yang sia-sia. Secara harfiah, mengejar angsa liar tentu akan sulit dan gak masuk akal, sehingga frasa ini dipakai sebagai metafora.
Dalam bahasa Inggris modern, 'wild-goose chase' masih sering digunakan. Misalnya, seseorang bisa berkata 'Looking for my lost earring in this huge park feels like a wild-goose chase'. Artinya, ia sedang melakukan sesuatu yang hampir mustahil. Ungkapan ini menunjukkan bagaimana Shakespeare pandai membuat perumpamaan yang sederhana tapi penuh makna.
3. Heart of gold

Ungkapan 'heart of gold' muncul dalam drama Shakespeare berjudul Henry V. Frasa ini digunakan untuk menggambarkan seseorang yang berhati baik, penuh kasih sayang, dan tulus. 'Gold' di sini melambangkan sesuatu yang berharga dan murni, sehingga orang dengan 'heart of gold' dianggap sangat istimewa.
Sekarang, ungkapan ini menjadi salah satu idiom bahasa Inggris yang paling umum. Contohnya, 'She may be strict, but she has a heart of gold'. Ungkapan ini dipakai untuk memuji seseorang yang memiliki sifat baik meskipun mungkin tampak keras di luar. Shakespeare berhasil menciptakan metafora yang begitu indah hingga tetap relevan berabad-abad kemudian.
4. In a pickle

Ungkapan 'in a pickle' muncul dalam drama The Tempest. Shakespeare menggunakannya untuk menggambarkan seseorang yang berada dalam situasi sulit atau membingungkan. Secara harfiah, 'pickle' berarti acar, tapi metaforanya adalah keadaan yang rumit dan susah keluar.
Dalam percakapan modern, ungkapan ini masih sering dipakai. Misalnya, 'I’m really in a pickle because I forgot my passport at home'. Artinya, orang tersebut sedang menghadapi masalah yang cukup pelik. Ungkapan ini terdengar ringan, tapi tetap menggambarkan situasi yang serius, sehingga sering dipakai dalam percakapan sehari-hari.
5. Wear my heart upon my sleeve

Ungkapan ini berasal dari drama Othello. Shakespeare menuliskannya untuk menggambarkan seseorang yang menunjukkan perasaan secara terbuka. Jika diterjemahkan harfiah, artinya 'memakai hati di lengan baju', yang maksudnya adalah gak menyembunyikan emosi atau cinta yang dirasakan.
Sekarang, ungkapan 'wear your heart on your sleeve' masih sangat populer. Misalnya, orang bisa berkata 'He always wears his heart on his sleeve, so you know when he’s happy or sad'. Ungkapan ini biasanya dipakai untuk menggambarkan orang yang jujur secara emosional. Kekuatan metafora dari Shakespeare membuat frasa ini tetap bertahan sampai sekarang.
6. Green-eyed monster

Dalam drama Othello, Shakespeare menggunakan istilah 'green-eyed monster' untuk menggambarkan rasa iri atau cemburu. Warna hijau dikaitkan dengan perasaan iri, dan Shakespeare menggambarkannya sebagai monster yang bisa menguasai seseorang. Frasa ini kemudian menjadi sangat terkenal sebagai simbol kecemburuan.
Di era modern, ungkapan ini masih sering dipakai. Contohnya, 'The green-eyed monster appeared when she saw her friend’s new car'. Artinya, seseorang merasa iri dengan kepemilikan orang lain. Shakespeare berhasil menghidupkan gambaran emosional yang begitu kuat sehingga frasa ini gak pernah hilang dari bahasa Inggris.
7. Love is blind

Ungkapan 'love is blind' pertama kali muncul dalam drama Shakespeare berjudul The Merchant of Venice. Shakespeare menuliskan bahwa cinta gak melihat kekurangan atau kelemahan seseorang. Artinya, ketika jatuh cinta, orang sering mengabaikan hal-hal yang mungkin terlihat jelas oleh orang lain.
Ungkapan ini sangat populer hingga sekarang, baik dalam percakapan sehari-hari, film, maupun lagu. Misalnya, seseorang bisa berkata 'I guess love is blind' ketika temannya jatuh cinta pada orang yang dianggap gak cocok. Frasa ini begitu sederhana namun penuh makna, membuktikan betapa kuatnya pengaruh Shakespeare terhadap cara kita berbicara tentang cinta.
Warisan bahasa dari Shakespeare begitu besar hingga kita masih menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Ungkapan seperti break the ice, wild-goose chase, heart of gold, in a pickle, wear my heart upon my sleeve, green-eyed monster, dan love is blind adalah bukti nyata bagaimana karya sastra bisa melampaui zaman. Shakespeare bukan hanya seorang penulis drama, tapi juga pencipta idiom yang membuat bahasa Inggris lebih kaya dan ekspresif.
Dengan mengenal ungkapan-ungkapan ini, kita bisa memahami bahwa belajar bahasa Inggris gak hanya soal grammar dan vocabulary modern, tapi juga tentang sejarah dan budaya di balik kata-kata. Selain menambah wawasan, mengetahui asal-usul ungkapan membuat percakapan jadi lebih menarik. Jadi, kalau kamu ingin terdengar lebih keren sekaligus berwawasan luas, jangan ragu untuk menggunakan ungkapan Shakespeare yang masih abadi hingga kini.