Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Tantangan dalam Mendidik Anak Kembar, Harus Adil!

ilustrasi anak kembar (unsplash.com/frank mckenna)

Mendidik anak kembar mungkin bisa menjadi pengalaman yang unik dan penuh dengan kebahagiaan namun sekaligus bisa mendatangkan, tantangan tersendiri bagi para orangtua. Dengan adanya dua anak pada waktu yang sama, maka tidak heran apabila ada berbagai aspek yang perlu diperhatikan dengan cermat, mulai dari kebutuhan emosional hingga pendidikan yang dimiliki.

Setiap anak pada umumnya memiliki kepribadian dan juga kebutuhan yang berbeda-beda, meski secara fisik terlihat mirip. Tidak heran apabila orangtua harus memperhatikan beberapa tantangan berikut ini dalam mendidik dan membesarkan anak kembar agar nantinya tetap memeroleh keseimbangan dalam memberikan perhatian dan memenuhi kebutuhannya.

1. Membagi perhatian secara adil

ilustrasi kembar (unsplash.com/Daiga Ellaby)

Salah satu tantangan terbesar bagi orang tua untuk mendidik anak kembar adalah memastikan bagaimana caranya setiap anak tetap memperoleh perhatian yang cukup dan adil. Hal ini diakibatkan karena anak tumbuh dalam usia yang sama, sehingga bisa jadi salah satu anak justru merasa kurang diperhatikan jika dibandingkan dengan saudara kembarnya.

Orangtua perlu benar-benar belajar bagaimana caranya mengatur waktu dan juga interaksi agar anak tetap merasa dihargai dan dicintai secara adil. Caranya bisa dilakukan dengan memberi waktu khusus untuk masing-masing anak, seperti mengajaknya berbicara atau bermain secara terpisah, sehingga dapat menghindari potensi kecemburuan yang mungkin dialami oleh salah satunya.

2. Mengembangkan identitas yang unik

ilustrasi kembar (unsplash.com/Keisha Montfleury)

Anak kembar sering sekali dibandingkan satu sama lain, entah itu oleh teman, keluarga, atau lingkungan yang ada di sekitar. Hal ini dapat menyebabkan mereka jadi rentan kehilangan identitas pribadi, serta dikenal sebagai 'si kembar' daripada sebagai individu yang berbeda satu sama lain.

Orangtua harus belajar bagaimana caranya mendorong anak-anak untuk bisa mengeksplorasi minat dan juga bakat yang dimilikinya, sehingga tidak perlu harus selalu melakukan segala halnya bersama.

Setidaknya dengan memberikan kebebasan untuk memilih aktivitas, pakaian, atau hobi yang dimiliki, maka mereka bisa mengembangkan jati diri yang lebih kuat.

3. Mengelola persaingan dan konflik

ilustrasi kembar (unsplash.com/Gabriel Crismariu)

Anak kembar tumbuh secara bersama dalam kondisi lingkungan yang hampir serupa, sehingga membuat mereka jadi rentan mengalami risiko persaingan, entah itu dalam urusan olahraga, akademik, atau perhatian dari orangtua. Jika situasi seperti ini tidak dikelola dengan baik, maka persaingan yang terjadi dapat berkembang menjadi konflik yang berkepanjangan.

Orangtua harus belajar bagaimana caranya memahami setiap anak, sebab masing-masing memiliki kelebihan dan juga kekurangannya, sehingga tidak perlu dibandingkan. Setidaknya dengan memberikan pujian dan apresiasi secara adil, termasuk mengajarkan nilai kerjasama, maka dapat membantu anak untuk mengurangi rasa kompetitif secara berlebihan.

4. Tantangan dalam pendidikan dan pembelajaran

ilustrasi kembar (unsplash.com/Gabriel Crismariu)

Walau secara fisik terlihat sama, namun setiap anak kembar biasanya memiliki gaya belajar yang berbeda-beda atau kebutuhan akademik yang tidaklah sama. Mungkin ada salah satunya yang lebih cepat dalam memahami pelajaran, sementara saudaranya justru membutuhkan lebih banyak waktu dan metode pembelajaran yang secara khusus.

Orangtua dan guru harus belajar bagaimana caranya menghindari anggapan bahwa anak kembar haruslah selalu berada dalam tingkatan yang sama untuk urusan pendidikan. Setidaknya dengan memahami perbedaan ini, maka dapat memberikan dukungan yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing, sehingga nantinya mereka akan berkembang secara optimal tanpa mengalami tekanan berlebih.

Mendidik anak kembar memang penuh dengan berbagai tantangan tersendiri, mulai dari membagi perhatian hingga membangun identitas yang dimilikinya. Oleh sebab itu, orangtua harus cermat dalam memberikan dukungan sesuai dengan kebutuhan masing-masing agar nantinya anak kembar dapat tumbuh dalam hubungan yang harmonis. Jangan sampai keliru dalam mendidik anak kembar!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tresna Nur Andini
EditorTresna Nur Andini
Follow Us