4 Tips Melakukan Digital Detox untuk Anak, Membangun Kebiasaan Sehat

Era serba digital membuat anak-anak tumbuh dengan akses teknologi yang hampir tidak terbatas. Meskipun teknologi memilik banyaki manfaat, terlalu banyak paparan bisa memengaruhi kesehatan mental, fisik, dan perkembangan sosial anak. Inilah pentingnya peran orang tua untuk memperkenalkan konsep digital detox pada anak.
Digital detox adalah proses mengurangi atau membatasi penggunaan perangkat digital untuk memberi ruang pada aktivitas yang lebih sehat dan interaksi nyata dengan lingkungan sekitar.
Perlu pendekatan yang tepat untuk bisa menerapkan metode ini kepada anak-anak. Oleh karena itu, mari simak beberapa tips yang bisa kamu terapkan dalam melakukan digital detox pada anak.
1. Tetapkan batas waktu layar
Waktu layar atau screentime merujuk pada durasi waktu yang dihabiskan seseorang menggunakan perangkat elektronik dengan layar, seperti smartphone, tablet, komputer, atau televisi.
Anak-anak sering kali tidak sadar akan berapa lama mereka menghabiskan waktu di depan perangkat, sehingga penting bagi orang tua untuk memberikan panduan. Mulailah dengan menentukan durasi penggunaan gadget yang wajar sesuai dengan usia anak, misalnya satu hingga dua jam sehari di luar waktu sekolah.
Selain itu, penting untuk mendiskusikan alasan di balik aturan ini agar anak lebih mudah menerimanya. Jelaskan bahwa batasan waktu layar ini bukanlah hukuman, melainkan suatu aturan yang harus dibiasakan demi kebaikan. Jangan lupa untuk tetap konsisten, tegas, dan sedikit fleksibel menyesuaikan dengan kepentingan anak.