5 Alasan Bayi Lebih Rewel dengan Ibunya, Merasa Nyaman?

Sikap rewel bayi sejatinya merupakan hal normal. Penyebabnya bisa beragam, baik itu karena merasa lapar, popoknya basah, atau karena kesepian. Pada dasarnya, semua terjadi lantaran bayi belum bisa berkomunikasi dengan baik. Karena itu, menangis menjadi satu-satunya cara yang bisa dilakukan.
Namun, pernahkah ibu menyadari bahwa anak cenderung lebih rewel dengan ibu dibanding dengan sang ayah? Fenomena ini umum dirasakan hampir semua ibu, lho! Ternyata, ada beberapa alasan psikologis dan emosional di balik perilaku ini. Simak dan cari tahu bersama melalui paparan berikut yuk, Moms!
1. Bayi merasa aman dan nyaman bersama ibu

Bayi cenderung merasa lebih aman dan nyaman saat berada di dekat sang ibu. Pasalnya, ia menghabiskan lebih banyak waktu dengan ibunya sejak lahir. Dengan demikian, terjadi keterikatan emosi yang erat dan mendalam antara ibu dan buah hatinya.
Karena itu, bayi tahu bahwa ibu selalu ada untuk menjaga, melindungi, dan merawatnya. Ia juga merasa bahwa sang ibu adalah tempat di mana ia bisa meluapkan perasaan, baik itu kebahagiaan atau ketakutan. Ini dijelaskan oleh Karen Dudley, spesialis perkembangan Anak di University of California Los Angeles Amerika Serikat melalui Parents.
2. Ibu paling memahami kebutuhan bayi

Ibu biasanya lebih peka terhadap perasaan sang buah hati. Mereka dapat dengan mudah memahami bahasa tubuh dan ekspresi wajah bayi, bahkan sebelum ia mengungkapkannya dengan kata-kata. Ini membuat ibu menjadi orang yang paling mampu memenuhi kebutuhan emosional bayi.
Sikap rewel menjadi cara bayi untuk berkomunikasi dan mencari kenyamanan kepada ibu. Karena itu, saat bayi merasa tidak bahagia atau kesal, ia sering kali lebih intens mengekspresikan perasaan tersebut bersama ibunya.
3. Bayi mencari perhatian sang ibu

Bayi cenderung membutuhkan perhatian secara terus-menerus, terutama dari sang ibu. Ketika ibu tak berada di sisinya karena sibuk dengan pekerjaan rumah tangga atau urusan lain, bayi akan merindukan kehadiran ibu dan merasa tidak mendapatkan perhatian yang cukup. Karena terbiasa menghabiskan waktu bersama dalam waktu lama, bayi akan merasa kesepian sehingga ia menjadi lebih rewel untuk menarik perhatian.
4. Bayi memiliki naluri alami untuk bergantung pada ibu

Dijelaskan laman The Mummy Bubble, bayi dilahirkan dengan naluri biologis untuk bergantung pada ibu karena ibulah yang selama ini memenuhi kebutuhannya dan mampu memberikannya rasa aman. Karena itu, bayi menganggap ibu sebagai pengasuh nomor satu meski ayah juga turut terlibat dalam pengasuhan.
Saat bayi melihat ibu, ia berharap ibu segera memperhatikannya. Bahkan meskipun ibu sudah menggendong dan menghiburnya, ia mungkin masih menangis karena ingin menuntut lebih banyak perhatian dan ia tahu ibu akan memberikannya.
5. Bayi tengah mengalami perkembangan emosi dan sosial yang intens

Bayi akan mengalami fase pengembangan sosial dan emosional yang intens. Selama melalui fase ini, bayi belajar cara berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka. Dalam hal ini, ibu adalah figur yang paling dekat dengannya sehingga bayi berperilaku rewel sebagai cara untuk memahami bagaimana ibu akan merespons.
Rewelnya bayi kepada sang ibunda sejatinya merupakan cara untuk berkomunikasi dan mengekspresikan perasaannya. Ini menandakan bahwa ia merasa percaya dan nyaman berada di dekat ibu.
Perlu dipahami, sikap bayi yang rewel merupakan bagian dari perkembangan si kecil. Sebagai orangtua, tentu penting untuk selalu memberikan dukungan serta perhatian yang dibutuhkannya. Dengan begitu, ibu dapat membangun hubungan yang sehat dan kuat dengan si kecil.