Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Mengapa Anak Sulit Beradaptasi dan Cara Menghadapinya

ilustrasi anak (pexels.com/Norma Mortenson)

Pernahkah kamu melihat anak merasa cemas atau bingung saat menghadapi situasi baru? Perubahan, seperti pindah rumah atau masuk sekolah baru, sering kali membuat mereka kesulitan untuk beradaptasi. Kenapa, ya? Ternyata, bagi anak-anak, menghadapi sesuatu yang berbeda dari rutinitas bisa terasa sangat menakutkan dan membuat mereka tidak nyaman.

Sebagai orang tua, penting untuk memahami alasan di balik kesulitan ini agar bisa memberikan dukungan yang tepat. Nah, berikut adalah lima alasan kenapa anak sulit beradaptasi dan cara menghadapinya. Yuk, simak!

1. Perubahan rutinitas yang mendadak bisa membuat anak merasa tidak aman

ilustrasi anak (pexels.com/Kampus Production)

Anak-anak sangat bergantung pada rutinitas. Ketika ada perubahan mendadak, seperti pindah rumah atau masuk sekolah baru, mereka bisa merasa gak aman dan bingung. Rutinitas memberikan rasa nyaman dan prediktabilitas yang sangat penting bagi anak-anak, jadi ketika rutinitas mereka berubah tiba-tiba, keseimbangan emosionalnya bisa terganggu.

Cara menghadapinya: Coba kenalkan perubahan secara bertahap. Berikan penjelasan yang jelas dan ajak anak terlibat dalam proses perubahan. Misalnya, ajak mereka berkeliling lingkungan baru sebelum pindah rumah. Dengan begitu, mereka akan lebih familiar dan nyaman dengan perubahan yang bakal terjadi.

2. Keterbatasan kemampuan komunikasi membuat anak sulit mengekspresikan perasaan

ilustrasi menggambar (pexels.com/Allan Mas)

Anak-anak yang masih belajar bicara atau punya keterlambatan bahasa mungkin kesulitan untuk mengungkapkan perasaan mereka soal perubahan. Mereka bisa merasa frustrasi karena gak bisa mengungkapkan apa yang mereka rasakan atau butuhkan.

Cara menghadapinya: Gunakan alat bantu visual seperti gambar atau cerita untuk bantu anak memahami situasi baru. Berikan waktu dan ruang untuk mengekspresikan perasaan mereka dengan cara yang nyaman buat mereka. Ini bisa bikin mereka merasa lebih didengar dan dimengerti.

3. Kecemasan dan ketakutan terhadap hal yang tidak dikenal

ilustrasi anak menggambar (pexels.com/cottonbro studio)

Perubahan sering kali menimbulkan kecemasan, terutama kalau anak gak tahu apa yang bakal terjadi selanjutnya. Ketakutan terhadap hal yang belum dikenal bisa bikin mereka merasa tertekan dan cemas.

Cara menghadapinya: Bantu anak menghadapi kecemasan dengan memberikan informasi yang jelas dan menenangkan. Kamu juga bisa ajarkan teknik relaksasi sederhana, seperti pernapasan dalam atau bermain peran. Ini bisa bantu mereka lebih tenang dan siap menghadapi perubahan.

4. Kesulitan dalam mengatur emosi yang dipicu oleh perubahan

ilustrasi ibu dan anak (unsplash.com/Xavier Mouton Photographie)

Anak-anak mungkin belum sepenuhnya bisa mengelola emosi mereka. Perubahan bisa memicu ledakan emosi yang sulit mereka kendalikan. Ini bisa bikin perilaku anak jadi menantang dan bikin stres, baik bagi anak maupun orangtua.

Cara menghadapinya: Ajarkan anak untuk mengenali dan mengelola emosi mereka. Kamu bisa pakai permainan atau aktivitas kreatif untuk bantu mereka mengekspresikan perasaan dengan cara yang lebih positif. Ini bikin mereka merasa lebih terkendali dan mampu menghadapi perubahan.

5. Preferensi terhadap rutinitas dan prediktabilitas yang tinggi

ilustrasi anak menggambar (pexels.com/Yan Krukau)

Beberapa anak, terutama yang memiliki kondisi seperti autisme, sangat bergantung pada rutinitas dan prediktabilitas. Bagi mereka, perubahan bisa terasa sangat mengganggu dan bikin gak nyaman. Rutinitas memberikan rasa aman dan struktur yang penting banget bagi anak-anak ini.

Cara menghadapinya: Ciptakan rutinitas baru yang konsisten dan mudah diprediksi. Kamu bisa pakai jadwal visual supaya anak lebih paham apa yang bakal terjadi selanjutnya. Dengan begitu, mereka akan merasa lebih aman dan nyaman.

Nah, itulah lima alasan kenapa anak sulit adaptasi dan cara menghadapinya. Semoga bisa membantu kamu dalam memahami tantangan yang dihadapi anak-anak saat beradaptasi dengan perubahan. Semoga bermanfaat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhamad Aldifa
EditorMuhamad Aldifa
Follow Us