5 Cara agar Bayi Tidak Dicium Orang Lain saat Lebaran

Lebaran merupakan momen kita akan bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang, seperti keluarga besar, tetangga sekitar, dan teman lama. Namun, bagi pasangan yang memiliki bayi, momen silaturahmi bisa diiringi dengan kekhawatiran, yakni adanya rasa takut bayi akan dicium oleh banyak orang.
Bayi memiliki sistem imun yang belum berkembang sempurna sehingga lebih rentan terkena penyakit. Beberapa teman dan keluarga mungkin tidak mengerti bahwa aktivitas menciumi bayi bisa menularkan penyakit. Apalagi, bayi masih rentan. Sebagai orangtua, kamu bertanggung jawab melindungi dan menjaga kesehatan bayi.
Saat ini, kamu mungkin sedang mencari cara agar saat momen Lebaran nanti kamu bisa melarang orang lain menciumi si kecil tanpa menyakiti hati orang-orang. Untuk membantumu, penulis akan memberi strategi agar anak tidak dicium orang lain saat Lebaran.
1. Ajak pasangan agar kompak

Kamu dan pasanganmu adalah orangtua dan kalianlah yang mempunyai keputusan akhir dalam membesarkan anak. Bersatu sebagai pasangan dapat sangat membantu dalam menetapkan batasan. Jadi, mintalah pasanganmu memberi pengertian pada kerabatnya, sementara dirimu bertanggung jawab mengedukasi kerabatmu sendiri.
2. Berikan edukasi dengan sopan

Mengedukasi adalah kuncinya, tetapi pastikan kamu melakukannya dengan cara yang paling sopan. Mulailah percakapan dengan menjelaskan alasan di balik aturan tersebut dengan tenang dan sopan. Kamu dapat mengatakan sesuatu seperti, "Sistem kekebalan bayi belum berkembang sempurna. Sebagai orangtua, kami bertanggung jawab melakukan yang terbaik untuk menjaga buah hati kami tetap sehat. Jadi, kami memilih untuk tidak membiarkan bayi dicium untuk meminimalkan risiko terpapar kuman dan penyakit." Bila perlu, ajak mertua dan saudara untuk mengedukasi kerabat lain.
3. Bersikap tegas terhadap orang yang tampak sakit

Kamu tidak salah jika bersikap tegas melarang orang yang sedang sakit mendekati buah hatimu. Orang yang sakit harus menjauhi bayi sampai semua gejalanya hilang. Sesuatu yang sederhana seperti pilek atau batuk dapat menimbulkan bahaya nyata bagi bayi yang pada dasarnya sistem kekebalan tubuhnya masih lemah.
4. Katakan bahwa ini adalah perintah dokter

Jalan keluar paling mudah untuk memberi tahu kerabat yang keras kepala adalah dengan mengatakan bahwa ini adalah perintah dokter. Toh, nyatanya dokter akan mengatakan hal serupa. Kemungkinan besar mereka akan memercayai dokter. Dengan ini, kamu juga bebas dari kewajiban memberikan penjelasan detail seputar kenapa harus begini, kenapa harus begitu.
5. Kenakan gendongan yang menempel ke tubuh

Saat menghadiri acara yang ramai, pakailah gendongan yang membuat bayi menempel ke tubuh kita, seperti jenis soft structured carrier atau baby wrap. Tujuannya adalah agar orang lain sulit mendekati dan mencium anak. Terlebih, gendongan seperti ini juga lebih sulit dibongkar pasang sehingga kamu punya alasan untuk tidak membuka gendongan.
Semoga dengan menerapkan strategi ini, kamu bisa menghadiri setiap momen penting sambil tetap melindungi anak. Yang pasti, kamu harus bersikap tegas apa pun yang terjadi! Ingatlah bahwa menjaga anak adalah tanggung jawabmu. Terlebih, jika anak jatuh sakit, kamu juga yang repot, kan?