Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Mengajarkan Anak untuk Gak Sering Mengucapkan Kata Kasar 

ilustrasi menasehati anak (pexels.com/Barbara Olsen)

Gak salah lagi, lingkungan dan pertemanan memang sangat memengaruhi anak dalam berbagai aspek kehidupannya. Salah satunya adalah apa yang anak ucapkan dan bagaimana dia mengekspresikan emosinya. Nah, mengajarkan anak untuk gak sering mengucapkan kata kasar adalah bagian penting dalam mendidik dia untuk jadi individu yang bertanggung jawab.

Kata-kata punya kekuatan yang besar, dan kata-kata kasar gak hanya bisa menyakiti perasaan orang lain, tetapi juga mencerminkan kurangnya pengendalian diri dan penghargaan terhadap orang lain. Begini nih, lima cara yang bisa membantu orangtua dalam mengajari anak untuk gak sering mengucapkan kata kasar.

1. Menjadi contoh yang baik

ilustrasi belajar bersama (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Anak-anak biasanya meniru perilaku orang dewasa di sekitarnya, termasuk kata-kata yang digunakan oleh orangtua dan anggota keluarga lainnya. Oleh karena itu, menjadi contoh yang baik sangat penting dalam mengajarkan anak untuk gak mengucapkan kata kasar.

Selain itu, orangtua juga bisa menggunakan situasi sehari-hari sebagai kesempatan untuk menunjukkan kepada anak bagaimana berkomunikasi dengan cara yang positif dan menyampaikan pendapat tanpa menggunakan kata kasar. Misalnya, jika situasi menegangkan terjadi di rumah, orangtua bisa menunjukkan bagaimana menyelesaikannya dengan tenang dan berbicara dengan baik.

2. Ajarkan alternatif yang positif

ilustrasi komunikasi dengan anak (freepik.com/Racool_studio)

Saat anak-anak mengalami emosi yang intens, seperti marah atau frustrasi, maka dia mungkin cenderung menggunakan kata kasar sebagai cara untuk mengekspresikan diri. Nah, orangtua bisa membantunya mengelola emosi dengan mengajarkan alternatif yang positif dalam berkomunikasi. Ajarkan anak untuk mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata yang sopan dan mengajaknya untuk menggunakan kalimat yang lebih baik.

Misalnya, jika anak merasa marah karena sesuatu yang gak berjalan sesuai keinginannya, ajarkan dia untuk menggunakan kalimat seperti 'Aku merasa marah' atau 'Aku merasa kecewa' daripada langsung menggunakan kata kasar. Bonusnya, ini membantu anak mengidentifikasi dan mengungkapkan emosinya dengan cara yang lebih sehat dan efektif.

3. Bahas juga tentang konsekuensi

ilustrasi mengobrol (istockphoto.com/FG Trade)

Kemudian, orangtua juga bisa membicarakan konsekuensi dari menggunakan kata kasar dengan anak-anak. Jelaskan dengan baik bahwa kata-kata memiliki kekuatan dan bisa menyakiti perasaan orang lain. Ajak dia berpikir bagaimana kata-kata kasar bisa merusak hubungan dengan orang lain dan mengganggu komunikasi yang sehat.

Selain itu, orangtua juga bisa menetapkan konsekuensi yang jelas jika anak menggunakan kata kasar, seperti uang jajan yang dipotong atau kehilangan waktu screentime. Ini membantu anak menyadari pentingnya berpikir sebelum berbicara dan bertanggung jawab atas kata-katanya.

4. Ajari cara mengekspresikan emosi yang sehat

ilustrasi ngobrol (freepik.com/freepik)

Mengajarkan anak untuk mengungkapkan emosinya dengan cara yang sehat adalah kunci dalam mencegah penggunaan kata kasar. Dorong anak untuk berbicara tentang perasaannya dan memberikan dukungan emosional ketika dia mengalami emosi yang intens. Ajarkan dia bahwa merasa marah, sedih, atau frustrasi, itu normal, tetapi penting juga untuk mengekspresikannya dengan cara yang gak melukai orang lain.

Bahkan orangtua juga bisa mengajari teknik relaksasi seperti bernapas dalam-dalam atau menghitung satu sampai sepuluh kepada anak-anak untuk membantunya mengelola emosi dengan lebih baik. Ini memberikan anak alat untuk meredakan stres dan mengatasi situasi yang menegangkan tanpa perlu mengeluarkan kata kasar.

5. Berikan pujian dan penghargaan

ilustrasi memberi pujian (istockphoto.com/fizkes)

Ketika anak menunjukkan usaha untuk mengendalikan kata-katanya dan berkomunikasi dengan cara yang positif, usahakan untuk memberi pujian dan penghargaan, ya. Berikan pujian secara langsung ketika anak menggunakan kata-kata yang sopan dan mengungkapkan perasaannya dengan cara yang sehat.

Selain pujian, orangtua juga bisa memberikan penghargaan atau insentif lain sebagai penghargaan atas usaha anak dalam mengendalikan kata-katanya. Ini bisa menjadi penyemangat tambahan bagi anak untuk terus melanjutkan perilaku positifnya.

Mengajarkan anak untuk gak sering mengeluarkan ucapan kata kasar gak harus dilakukan dengan marah-marah, kok. Justru dengan kesabaran, konsistensi, dan komunikasi yang terbuka anak akan lebih bisa menerima penjelasan dari orangtuanya. Ini merupakan langkah penting dalam membantu anak menjadi sosok yang punya tanggung jawab dan peduli terhadap perasaan orang lain. Siap, parents?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Desria
EditorDesria
Follow Us