Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Mengajarkan Regulasi Emosi pada Anak Sejak Dini

ilustrasi anak dan ibu bukber (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Mengajarkan regulasi emosi pada anak sejak dini merupakan langkah penting dalam membentuk karakter dan kesejahteraan mental mereka di masa depan. Kemampuan anak untuk mengenali, mengelola, dan mengekspresikan emosinya secara sehat tidak hanya membantu mereka dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar, tetapi juga memberikan dasar yang kuat untuk mengatasi berbagai tantangan hidup.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lima cara efektif yang bisa diterapkan oleh orangtua dan pengasuh untuk membantu anak-anak mengembangkan keterampilan regulasi emosi, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi individu yang lebih tangguh dan seimbang.

1. Memberi contoh melalui perilaku

Ilustrasi ibu (unsplash.com/Xavier Mouton Photographie)

Anak-anak belajar banyak dari pengamatan terhadap orangtua dan lingkungan sekitarnya. Inilah pentingnya keteladanan yang baik dari orangtua pada anak. Maka hindari mencontohkan hal buruk terutama perihal pengendalian emosi. 

Menjadi contoh yang baik dalam mengelola emosi, seperti menunjukkan kesabaran saat menghadapi situasi yang sulit, membantu anak memahami cara yang tepat untuk mengekspresikan dan mengendalikan emosi mereka.

2. Mengajarkan identifikasi emosi

ilustrasi Ayah (pexels.com/Movidagrafica Barcelona)

Pada usia anak yang masih dini, mereka belum sepenuhnya mengerti emosi. Inilah tugas orangtua kepada anak jika ingin anaknya mengerti cara regulasi emosi. Bahkan sejak dini lebih bagus mengajarkan hal ini. 

Ajari anak untuk mengenali dan memberi nama emosi yang mereka rasakan, seperti marah, sedih, atau senang. Dengan mengenali emosi, anak lebih mudah memahami perasaan mereka dan belajar bagaimana cara mengatasinya dengan baik.

3. Mendorong ekspresi emosi yang sehat

ilustrasi Ibu dan anak laki-laki (pexels.com/Kampus Production)

Alih-alih melarang anak untuk mengungkapkan perasaan emosi mereka, lebih baik arahkan. Perbolehkan anak mengekspresikan emosi mereka dengan baik. Tentu hal ini dapat menambah keuntungan bagi mereka sendiri. 

Dorong anak untuk mengekspresikan perasaan mereka dengan cara yang sehat, seperti berbicara tentang perasaan mereka atau menulis di jurnal. Beri ruang bagi mereka untuk mengekspresikan emosi tanpa merasa dihakimi, sehingga mereka merasa aman untuk terbuka.

4. Menggunakan permainan dan cerita

ilustrasi Ayah (pexels.com/Tatiana Syrikova)

Biar menarik perhatian anak saat mengajarkan regulasi emosi, coba cari strategi yang disukai. Misalnya mayoritas anak-anak menyukai permainan atau kisah menarik. Ini bisa dimanfaatin orangtua untuk mengenalkannya. 

Permainan peran atau membaca buku cerita tentang berbagai emosi dapat menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan anak tentang regulasi emosi. Melalui karakter dalam cerita atau skenario permainan, anak dapat belajar cara mengatasi emosi dalam berbagai situasi.

5. Memberikan pujian dan dukungan

ilustrasi Ibu mendidik anak (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Siapa pun pasti senang ketika dihargai dan dipuji. Termasuk anak-anak usia dini, mereka akan merasa bahagia ketika dirinya dipuji. Tentu dalam hal positif, anak perlu dipuji untuk mendorong semangatnya melakukan hal benar. 

Ketika anak berhasil mengelola emosinya dengan baik, beri mereka pujian dan dukungan. Pengakuan positif ini akan memperkuat perilaku yang baik dan membuat anak lebih percaya diri dalam menghadapi emosinya di masa depan.

Tidak ada salahnya mengajari anak regulasi emosi sejak dini. Mereka akan lebih memahami bahwa mengendalikan emosi dan mengekspresikan dengan tepat sejak kecil. Ikuti beberapa cara di atas agar anakmu pandai meregulasi emosi. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Maftukhatul Azizah
EditorMaftukhatul Azizah
Follow Us