5 Cara Mengatasi Kakak Adik yang Sering Bertengkar, Wajib Tahu!

Biasanya, banyak orangtua yang langsung melerai dan membubarkan perkelahian kakak dan adik. Dilansir Child Mind Institute, Katherine Martinelli, seorang jurnalis di bidang parenting, menyebutkan hal tersebut tentunya bukanlah sesuatu yang salah, hanya saja gak bisa benar-benar memutus rantai perkelahian.

Kakak dan adik mungkin saja akan langsung berhenti bertengkar. Namun, gak menutup kemungkinan mereka akan kembali bertengkar karena masalah yang sama. Oleh sebab itu, sebaiknya ketahui dan pahami akar dari permasalahan tersebut.

"Apa yang sebenarnya diperebutkan oleh anak-anak adalah perhatian orangtua mereka. Mereka sebenarnya gak terlalu peduli dengan apa yang diperebutkan (misalnya mainan)," kata Stephanie Lee, seorang psikolog klinis, dikutip Child Mind Institute.

Oleh karena itu, sebaiknya orangtua memperhatikan anak-anak setelah mereka melakukan pertengkaran saja. Cobalah tanyakan apa yang terjadi dan apa penyebabnya agar anak merasa lebih diperhatikan. Dengan begitu, kamu bisa mengetahui akar permasalahannya dan mengatasi bila terjadi di lain waktu.

Beberapa orangtua biasanya akan menyalahkan salah satu anak ketika sedang bertengkar dengan saudaranya. Hal ini sebaiknya dihindari, karena akan membuat salah satu anak merasa sakit hati.

Cobalah untuk mengevaluasi dan menasihati keduanya, jangan hanya memihak salah satunya saja. Dikutip Positive Parenting Solutions, Amy McCready, seorang parenting expert, menyebutkan bahwa jangan pula memberikan label kepada kakak adik sebagai 'pelaku' dan 'korban', karena hal tersebut berpengaruh terhadap sugesti sang anak.

Ketika salah satu anak diberikan label sebagai korban, maka secara gak sadar akan menjadi lebih lemah. Sedangkan yang diberikan label pelaku, seolah mendapatkan lampu hijau untuk terus mengganggu sang korban.

Konflik yang terjadi di masa kecil tentunya akan berbeda dengan konflik saat sudah besar nanti. Oleh karena itu, orangtua sebaiknya mengajarkan anak-anak cara untuk menyelesaikan konflik dengan bijak dan positif.

Misalnya, ajarkan anak untuk selalu mendengar sudut pandang saudara mereka. Ketika anak-anak sedang berebut mainan atau benda lainnya, alih-alih langsung bertengkar, cobalah ajarkan anak untuk saling berdiskusi dan memahami sudut pandang satu sama lain.

Dilansir Very Well Family, Katherine Lee, seorang parenting content writer, mengatakan, anak-anak yang belajar mengatasi konflik dengan saudaranya akan berpengaruh pada pertumbuhannya. Anak-anak cenderung akan menjadi pribadi yang pintar bernegosiasi dan berkompromi saat sudah dewasa nanti.

Saudara kandung tentunya gak akan terus-terusan bertengkar karena akan ada saat-saat ketika mereka akur dan bermain bersama tanpa bertengkar. Biasanya, beberapa orangtua akan mengabaikan hal ini. Padahal, inilah momen yang tepat untuk memuji kondisi akur mereka, agar mereka gak sering bertengkar lagi.

"Pujilah anak-anak ketika sedang bermain secara kolaboratif. Terlibatlah secara proaktif untuk mengatakan, 'Kalian hebat sudah bisa berbagi mainan,' atau 'Wow, kakak dan adik pintar sekali sudah mau saling berbagi mainan'," tutur Stephanie Lee.

Anak-anak pastinya akan merasa senang ketika dipuji oleh orangtuanya. Dengan begitu, mereka akan menanamkan pemikiran bahwa untuk mendapat pujian, maka harus akur dengan saudara kandung.

Salah satu faktor kakak dan adik sering bertengkar adalah karena adanya rasa iri. Biasanya, hal tersebut terjadi kepada orangtua yang hanya memperhatikan salah satu anaknya saja. Oleh sebab itu, mulailah bersikap adil dan ketahui kebutuhan masing-masing anak.

Dilansir Web MD, Irene Lopez, seorang SEO copywriter dan content strategist, memberikan saran dengan meluangkan waktu 10 menit dalam sehari untuk mendengarkan dan mencari tahu apa yang mereka butuhkan. Dengan begitu, anak-anak akan merasa bahwa diri mereka memang spesial dan kamu gak hanya menyayangi salah satu anak saja.

Itu dia beberapa cara untuk menghadapi kakak dan adik yang sering bertengkar. Sebagai orangtua, kamubisa mempraktikkan cara tersebut agar bisa menyelesaikan konflik kakak dan adik dengan bijak serta positif.