Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hal yang Harus Dilakukan Saat Anak Mendapat Nilai Jelek, Sabar!

ilustrasi anak belajar di rumah (pexels.com/@Mikhail-Nilov)

Sebagai orangtua mungkin pernah mengalami sulitnya mengontrol motivasi anak saat belajar. Hal ini membuat anak jadi mengalami naik turunnya nilai dalam proses pembelajaran.

Sayangnya banyak orangtua yang tak mengerti bagaimana cara bereaksi saat anak memperoleh nilai yang kurang bagus, sehingga langsung saja menyalahkan anak. Cara ini tak akan membuat anak berubah sama sekali. Justru akan membuat anak merasa takut dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan nilai bagus, meski harus mencontek sekali pun. Lakukanlah beberapa tips berikut ini saat anak memperoleh nilai buruk.

1. Ketahui penyebab nilai jelek

ilustrasi cara belajar (pexels.com/@olia-danilevich)

Orangtua harus menyadari bahwa anak-anak pasti memiliki alasan tersendiri mengapa bisa memperoleh nilai yang jelek. Penyebab inilah yang semestinya dicari tahu terlebih dahulu sebelum menyalahkan anak.

Banyak orangtua yang tak menyadari bahwa sering kali penyebab anak memperoleh nilai jelek adalah karena minimnya dukungan orangtua. Bahkan konflik rumah tangga antara orangtua juga bisa memberikan pengaruh buruk pada anak.

2. Tetap tenang dan tidak emosi

ilustrasi mengobrol (pexels.com/@Ketut-Subiyanto)

Melihat nilai jelek yang diperoleh anak sering kali membuat orangtua jadi mudah naik pitam. Padahal manajemen emosi yang buruk justru akan semakin memperkeruh situasi, sehingga jangan mudah terpancing emosi.

Hal terbaik yang bisa orangtua lakukan adalah tetap tenang dalam mengontrol diri. Sikap tenang ini bisa membantu orangtua dalam menemukan penyebab masalah dan menyelesaikan hal tersebut dengan anak, sehingga tak berlarut-larut.

3. Hindari memarahi anak

ilustrasi memarahi anak (pexels.com/@gabby-k)

Sering kali orangtua hanya melemparkan segala kesalahan pada anak saat memperoleh nilai jelek. Padahal ada banyak sekali faktor yang membuat anak memperoleh nilai seperti itu, bahkan bisa jadi disebabkan karena orangtuanya sendiri.

Orangtua harus bisa mengontrol diri dengan tidak memarahi anak secara berlebihan. Cara ini setidaknya akan membantu anak dan orangtua untuk sama-sama berbicara dengan kepala dingin, sehingga tak ada yang merasa tersakiti atau tersinggung.

4. Dengarkan penjelasan anak

ilustrasi anak dan ibu (pexels.com/@ketut-subiyanto)

Anak pasti mengetahui secara pasti apa yang menjadi akar masalah dari nilai jeleknya. Orangtua semestinya bisa memberikan jeda dan kesempatan pada anak untuk menjelaskan hal tersebut, sehingga bisa saling mengerti.

Kebanyakan orangtua jarang yang memberikan kesempatan untuk anak dalam berbicara, sehingga terus saja menasehati dan memarahai. Padahal dengan mendengarkan penjelasan anak, maka orangtua akan paham dimana letak kesalahannya.

5. Cari solusi bersama

ilustrasi mengobrol dengan anak (pexels.com/@Pixabay)

Poin terpenting dari semua masalah sebetulnya adalah solusi yang dapat diambil. Orangtua tentu berharap bahwa nilai jelek pada anak tak berlarut-larut dan bisa segera membawa perubahan yang positif.

Perlu ada kerja sama antara orangtua dan anak untuk sama-sama mencari solusi agar nilai jelek ini tak terulang lagi. Setidaknya jika solusi tersebut bisa diterapkan, maka anak tak akan kesulitan dalam belajar dan dapat memperoleh niai yang lebih baik.

Orangtua harus belajar bahwa terkadang nilai jelek pada anak bukan murni karena kesalahannya. Sama-sama lakukan introspeksi diri dan carilah solusi yang terbaik dalam menyelesaikannya. Jangan langsung emosi, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tresna Nur Andini
EditorTresna Nur Andini
Follow Us