5 Hal yang Tidak Akan Dilakukan Pecinta Kucing Sejati, Catat!

Beberapa orang mengaku sebagai pecinta kucing, tetapi secara spesifik menyebutkan hanya untuk jenis kucing ras tertentu saja. Jika disuruh memelihara kucing kampung, mereka tidak bersedia dengan alasan kucing kampung tidak cantik atau tidak selucu kucing ras.

Akibatnya, kucing kampung yang ada di sekitar lingkungan malah disia-siakan dan memilih merogoh kocek untuk membeli kucing ras. Padahal, baik kucing kampung maupun kucing ras, keduanya sama-sama kucing dan memiliki hak untuk hidup layak.

Pada dasarnya, kucing memang sudah menjadi hewan yang lucu, apalagi jika badannya gemuk. Mungkin itu yang dipikirkan oleh sebagian orang yang mengaku pecinta kucing. Mereka berusaha menggemukkan tubuh kucingnya, bahkan hingga obesitas, dengan alasan agar kucing terlihat semakin menggemaskan.

Kegemukan dan obesitas adalah pemicu munculnya berbagai penyakit. VCA Hospitals melansir, tingkat kematian kucing obesitas usia 8 hingga 12 tahun meningkat hingga 2,8 kali lipat dibanding kucing dengan berat badan ideal. Jadi, pecinta kucing sejati pastinya tidak akan membiarkan berat badan kucingnya melebihi batas ideal, kan?

Kucing adalah makhluk karnivora sejati yang artinya satu-satunya sumber pakan terbaik adalah yang mengandung protein hewani tinggi. Pakan yang disarankan bisa berupa pakan komersil atau homemade yang sesuai dengan takaran dari ahli gizi hewan.

Pemberian pakan tambahan lain seperti telur, minyak ikan, dan sejenisnya harus mengikuti aturan tertentu. Takaran dan saran penyajian harus diperhatikan. Jika menyalahi aturan, kesehatan kucing akan terganggu. Pecinta kucing sejati tidak mau membuat kucingnya sakit, kan?

Salah satu masalah yang meresahkan adalah bahwa oknum pecinta kucing banyak yang percaya dengan sumber informasi yang tidak valid dari internet terkait dengan perawatan hewan. Mereka dengan mudahnya mengikuti tips tersebut tanpa konsultasi dengan ahli dahulu.

Beberapa tips memang tidak menimbulkan masalah, tetapi tidak jarang juga malah menjerumuskan. Niat hati ingin kucing tetap sehat, malah membuat kondisinya dalam bahaya. Pecinta kucing sejati akan lebih aware dengan informasi yang didapat dan tidak sembarangan mengaplikasikan informasi tersebut pada kucingnya.

Salah satu permasalahan yang banyak timbul di kalangan pemerhati hewan saat ini adalah fenomena rescue yang sembarangan. Beberapa orang yang mengaku pecinta kucing dan iba akan nasib kucing jalanan melakukan rescue yang cenderung impulsif karena tidak memperhatikan kemampuan pribadi.

Akibat yang sering ditimbulkan dari rescue tanpa perhitungan adalah penambahan populasi yang pesat dan pembengkakan biaya perawatan. Bagi rescuer yang tidak siap dengan konsekuensi ini biasanya justru akan kewalahan mencari sumbangan dana dan hewan akhirnya terlantar. Duh, jangan sampai kejadian, ya!

Tanda valid seseorang bukan pecinta kucing sejati adalah berani mengobati kucingnya sendiri tanpa dasar ilmu medis yang benar. Perlu diketahui bahwa satu-satunya orang yang bisa memberikan terapi medis kepada hewan secara legal adalah dokter hewan. Selain dokter hewan, tidak ada yang boleh mengobati hewan sakit, sekalipun berstatus sebagai pemilik.

Jika alasan tidak membawa kucing berobat ke dokter hewan adalah keterbatasan biaya, harusnya hal ini sudah dipikirkan jauh sebelum memelihara kucing. Bagaimana pun juga, jika kondisi finansial masih belum stabil, akan lebih bijaksana jika tidak memelihara hewan terlebih dahulu.

Pecinta kucing sejati adalah mereka yang merawat kucing dengan sebagaimana mestinya. Mereka akan memberikan hak-hak kucing dan mengesampingkan ego demi kualitas hidup kucing yang terjaga baik. Jadi, kamu termasuk pecinta kucing sejati atau abal-abal, nih?