Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi nenek dan cucunya (pexels.com/Juan Pablo Serrano Arenas)

“Kok, nggak dibedong, sih. Nanti perutnya buncit, lho.”
“Kalau dia kejang, kasih kopi.”
“Kok, tega dibiarin anak nangis. Ya udah, kasih aja HP-nya.”

Saat mengasuh anak, tantangan yang dihadapi ayah bunda bukan hanya terletak pada gimana metode asuh yang benar dan tepat. Tapi juga, menghadapi pihak-pihak yang ikut campur, termasuk orangtua sendiri.

Niatnya baik, karena perhatian pada cucu. Tapi, yang bikin kamu serba salah, ketika nasihat atau cara pandang pengasuhannya itu gak sesuai dengan apa yang sudah kamu pelajari. Nah, biar hubunganmu dengan orangtua gak tegang gara-gara perbedaan salah asuh, berikut ini kiat menghadapi orangtua yang terlalu ikut campur mengasuh anak. Apa saja?

1. Pastikan dulu kamu dan pasangan sudah satu suara

ilustrasi anak dan orangtua (pexels.com/Gustavo Fring)

Masih ada sebagian orangtua yang percaya dengan metode pengasuhan ‘polisi baik’ dan ‘polisi buruk’. Biasanya, sih, pihak ibu yang jadi ‘polisi buruk’ karena terkenal cerewet dan suka mengatur. Sementara pihak ayah yang seringnya jadi ‘polisi baik’.

Mulai sekarang, metode seperti ini ditinggalkan, ya. Karena bisa menimbulkan kebingungan pada anak, siapa yang mesti didengarkan atau diikuti. Jika orangtua bisa konsisten dan saling mendukung, anak akan lebih mudah menurut, lho.

Tak hanya itu, dengan kamu dan pasangan sudah satu suara dalam hal pengasuhan, ketika ada perbedaan pendapat dengan orangtua, kamu dan pasangan bisa lebih enak menjelaskannya. Ketika mereka melihat kalian sudah sepakat, mereka tak bisa berkata apa-apa lagi. Mau mencari dukungan siapa?

2. Dekati orangtua

Editorial Team

EditorL A L A .

Tonton lebih seru di