Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Manfaat Memperkenalkan Fairytale pada Anak, Asah Imajinasi! 

Ilustrasi membaca cerita fairytale (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dongeng atau yang dikenal dengan fairytale, telah menjadi bagian dari warisan budaya sejak lama. Salah satu jenis cerita ini nyatanya memainkan peran penting dalam membentuk pemahaman tentang dunia sekitar. Bagi anak-anak, fairytale memberikan kesempatan untuk menjelajahi imajinasi.

Selain itu, mempelajari tentang dunia dengan cara yang menghibur sekaligus mendidik. Memperkenalkan, menceritakan, hingga membacakan fairytale kepada anak-anak ternyata memiliki banyak manfaat bagi tumbuh kembang anak. Dalam artikel ini, ketahui manfaat fairytale bagi tumbuh kembang anak. Check this out!

1. Mendorong imajinasi dan kreativitas

Ilustrasi anak-anak membaca cerita fairytale (pexels.com/Yaroslav Shuraev)

Fairytale dikenal karena unsur magis dan imajinatifnya. Cerita-cerita ini seringkali menampilkan binatang yang bisa berbicara, peri, dan makhluk magis lainnya yang mampu memikat imajinasi anak-anak. Dengan memperkenalkan anak-anak pada cerita-cerita fantastis ini, dongeng dapat membantu mengembangkan kreativitas dan imajinasi mereka.

"Dongeng membangkitkan kegembiraan dan menginspirasi anak-anak untuk menggunakan imajinasi mereka. Sebagai orangtua, hindari menghentikan fantasi pada anak-anak yang hadir dari fairytale. Ini dikarenakan anak-anak tidak akan kecil selamanya, dan fairytale dapat membantu mereka menghargai dunia nyata," ungkap Psikolog Lisa Liggins-Chambers Ph.D, melansir Psychology Today. 

Saat orangtua mengenalkan maupun membacakan fairytale kepada anak-anaknya, mereka membayangkan dirinya dalam berbagai situasi dan mempertimbangkan apa yang akan mereka lakukan. Ini menjadi permainan imajinatif yang mendukung perkembangan kreativitas yang dapat diterapkan pada berbagai aspek kehidupan.

2. Mengajarkan pelajaran hidup yang berharga

Ilustrasi orang tua dan anak membaca buku (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Banyak fairytale yang memiliki kisah dengan pesan moral atau pelajaran di dalamnya. Misalnya, "The Tortoise and the Hare" mengajarkan nilai ketekunan, sedangkan "The Three Little Pigs" mengajarkan pentingnya kerja keras dan perencanaan.

Pelajaran-pelajaran ini dapat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan hidup dan nilai-nilai penting yang akan mereka bawa hingga dewasa. Namun, perlu diperhatikan pemilihan fairytale, mana yang benar-benar mengajarkan tentang pelajaran hidup berharga dan hal-hal positif yang patut ditiru.

"Penting untuk dicatat bahwa tidak semua fairytale, diciptakan sama. Beberapa dongeng bisa sangat keras atau mengandung pesan bermasalah yang mungkin tidak sesuai untuk semua anak. Maka, perhatikan cerita saat merekomendasikan untuk anak-anak, dan mempertimbangkan dampak potensial yang mungkin ditimbulkannya," jelas Dr. R.K. Suri, seorang Psikolog di New Delhi, melansir Psycho Wellness Center.

3. Membantu mengembangkan empati

Ilustrasi anak-anak membaca cerita fairytale (pexels.com/Artem Podrez)

Dalam fairytale, di dalamnya seringkali ada karakter yang kompleks dengan berbagai emosi dan motivasi. Dengan mengenalkan anak-anak pada karakter-karakter ini, fairytale dapat membantu anak-anak mengembangkan empati dan memahami motivasi serta perasaan orang lain.

Dengan melihat situasi dari berbagai sudut pandang yang disajikan dalam cerita, anak-anak dapat menempatkan diri mereka dalam posisi orang lain. Misalnya, ketika anak-anak membaca atau mendengar dongeng tentang karakter yang menghadapi kesulitan, mereka dapat merasakan empati terhadap perjuangan tersebut dan merasa iba.

Empati membantu anak-anak lebih memahami emosi, pikiran, dan pengalaman orang lain, sehingga memungkinkan mereka membangun hubungan yang lebih baik. Mereka juga memperoleh sifat-sifat seperti menghargai sudut pandang yang berbeda.

"Karena permainan imajinatif penting untuk perkembangan anak, fairytale dapat membantu mengajarkan empati, ketangguhan, dan pemecahan masalah sambil membawa kegembiraan, keajaiban, dan kreativitas. Penting untuk menemukan keseimbangan antara memupuk imajinasi dan mengajarkan nilai-nilai dunia nyata seperti rasa syukur dan empati," ujar Psikolog Lisa Liggins-Chambers Ph.D, melansir Psychology Today. 

4. Membangkitkan kecintaan pada membaca

Ilustrasi anak-anak membaca cerita fairytale (pexels.com/Marta Wave)

Fairytale seringkali menjadi cerita pertama yang diperkenalkan kepada anak-anak, dan biasanya diperkenalkan melalui buku bacaan. Maka, memperkenalkan fairytale pada anak-anak dapat menanamkan kecintaan pada membaca. Dengan demikian, fairytale dapat membantu mengembangkan keterampilan literasi dan mendorong mereka untuk menjelajahi buku serta genre lain.

Ketika anak-anak mendengarkan atau membaca cerita, mereka secara alami diperkenalkan pada kata-kata baru yang membantu memperluas kosakata. Tumbuh dengan fairytale dapat merangsang intelektual sejak usia dini membantu anak memahami teks dan alur cerita secara teratur. Hal ini mendukung perkembangan kecerdasan anak, sekaligus meningkatkan kemampuan seperti perhatian dan disiplin.

Kosakata baru yang didapat melalui fairytale membantu anak-anak mengembangkan keterampilan bahasa, dengan cara yang menyenangkan. Dengan perkembangan ini, anak menjadi gemar membaca, sekaligus lebih sukses dalam pelajaran yang dipelajari di sekolah. 

5. Mengajarkan nilai moral dan pelajaran mendasar kepada anak-anak

Ilustrasi orang tua dan anak membaca (pexels.com/Alex Green)

Fairytale menyampaikan pesan yang jelas tentang yang benar dan salah, maupun baik dan jahat. Pesan yang sederhana ini memudahkan anak-anak untuk memahami nilai-nilai positif dan moral. Melalui cerita yang menarik dan mudah diingat, anak-anak menyerap pelajaran tentang harapan, kebaikan, kejujuran, keberanian, dan pentingnya membuat pilihan yang baik. 

“Karakter Moana, misalnya, memiliki karakter yang mendalam, penuh semangat, dan kebaikan. Ceritanya bukan tentang bagaimana penampilannya, melainkan tentang mengejar impian dan menemukan jati diri. Orang tua dapat mengambil kualitas interpersonal ini dan membantu anak-anak mereka berkembang," kata Sarah M. Coyne, PhD, seorang profesor di School of Family Life, Bringham Young University Provo, Utah, mengutip Psych Central.

Membacakan fairytale bertema edukatif kepada anak, membuka peluang bagi mereka untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis tentang tindakan dan keyakinan. Dengan demikian, melalui pengalaman karakter dalam fairytale dan situasi yang mereka alami, anak-anak belajar tentang konsekuensi dari berbagai pilihan dan perilaku.

Fairytale dapat memiliki dampak positif pada perkembangannya dengan mendorong imajinasi. Penting untuk memperhatikan pesan dan tema, serta memilih cerita fairytale yang sesuai untuk anak-anak. Selamat mencoba!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aliya
EditorAliya
Follow Us