Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Persiapan Penting Jadi Orangtua, Bekali Diri dengan Ilmu Parenting

ilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Karolina Grabowska)

Memilih memiliki anak setelah menikah merupakan keputusan yang harus dipikirkan dengan matang. Sebab, memiliki anak adalah sebuah tanggung jawab besar. Pun demi kebaikan anak juga ke depannya agar tidak dibesarkan dengan parenting yang toxic akibat ketidak siapanya orangtuanya. 

Maka dari itu jika ingin memiliki anak pastikan dulu bahwa kamu dan pasangan sudah di tahap siap untuk menjadi orangtua. Cara mengetahui kesiapannya bagaimana? Bisa dilihat dari usaha yang dilakukan untuk mempelajari parenting, atau bisa langsung mengetahuinya dari beberapa aspek yang menunjukkan bahwa kalian sudah siap. Lima contoh di antaranya dibahas pada poin-poin di bawah ini, yuk simak satu-persatu! 

1. Mampu secara finansial untuk menanggung biaya hidup anak

ilustrasi pasangan pegang uang (pexels.com/Mikhail Nilov)

Kesiapan dirimu dan pasangan untuk memiliki anak pertama-tama dapat dilihat dari tingkat kemampuan dari segi finansial. Dimana kalian mungkin sudah punya tabungan, investasi yang cukup, penghasilan yang stabil dan cukup untuk menanggung biaya hidup anak. Karena punya anak itu gak cuma soal gemas sama kelucuannya saja, tapi juga harus mampu menanggung biaya hidupnya secara layak. 

2. Kamu dan pasangan sudah belajar ilmu parenting secara matang

ilustrasi pasangan diskusi (pexels.com/Mikhail Nilov)

Banyak pasangan yang menikah tidak langsung punya anak, yang mana hal ini dilakukan untuk punya waktu lebih belajar parenting bersama dengan pasangan. Jadi kalau selama belum punya anak kalian sudah belajar banyak dan merasa di tahap matang ilmu parentingnya, bisa dikatakan kalian siap untuk punya anak. Karena kesiapan diri kalian dari segi ilmu mengasuh dan menjalani peran orangtua sudah terpenuhi. 

3. Tahu bagaimana cara menjadi orangtua yang baik

ilustrasi keluarga (pexels.com/Anastasiya Gepp)

Kesiapan diri lainnya untuk memiliki anak ialah dari segi kepahaman tentang caranya menjadi orangtua yang baik dan tidak untuk anak. Bahwa kamu dan pasangan sudah di tahap benar-benar mengerti orangtua toxic itu seperti apa, dan tahu bagaimana menghindarinya untuk menjadi orangtua yang sehat. Sebab anak adalah tanggung jawab seumur hidup bagi orangtua, gak bisa sembarangan menjalani peran sebagai orangtua tanpa tahu apa-apa kan. 

4. Stabil secara emosional dan matang pola pikirnya

ilustrasi pasangan (pexels.com/Ekaterina Bolovtsova)

Tidak adanya kesiapan finansial saja yang penting ketika ingin punya anak, tapi kesiapan mental dan pola pikir pun juga gak kalah penting. Maksudnya siap di sini adalah, kamu dan pasangan sudah stabil dalam mengendalikan emosi, pun juga memiliki pola pikir yang matang untuk layak menjadi orangtua. Supaya bisa membesarkan dan mendidik anak dengan baik. 

5. Punya waktu dan bersedia mengurus anak bersama pasangan

ilustrasi keluarga (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Kesiapan diri memiliki anak juga dilihat dari pemahaman tentang kerja sama saat menjadi orangtua. Yang mana kamu dan pasangan sama-sama mengerti bahwa kalian saling berbagi tugas dan bekerja sama membesarkan anak dengan baik. Dan salah satunya dengan memiliki waktu untuk anak, dimana karier sudah stabil dan dapat membagi waktu secara seimbang antara keluarga dan pekerjaan, agar mengurus anak tidak dibebankan pada satu pihak saja. 

Memiliki anak nyatanya adalah pilihan dan keputusan besar yang harus dipertimbangkan secara matang. Yang mana kesiapan dirimu dan pasangan dapat dilihat dari lima poin tadi, bahwa kalian sudah sama-sama siap menjalani peran sebagai orangtua. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
afifah hanim
Editorafifah hanim
Follow Us