Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Pertimbangan Sebelum Beli Baju Lebaran buat Anak, Harus?

ilustrasi keluarga (pexels.com/Monstera Production)
ilustrasi keluarga (pexels.com/Monstera Production)

Belanja pakaian baru turut mewarnai persiapan Lebaran banyak keluarga. Sering kali untuk acara sehari saja, pakaian yang dibeli sampai beberapa potong per orang. Maka uang yang dibelanjakan di penghujung Ramadan khusus untuk memborong pakaian dapat mencapai jumlah yang besar.

Bukan berarti kamu gak boleh membeli pakaian baru bakal Idulfitri, termasuk buat buah hati. Wajar jika dirimu ingin seluruh anggota keluarga tampil rapi dan menarik saat Lebaran nanti. Akan tetapi, haruskah pakaian Lebaran dibeli setiap tahun?

Tentu saja tidak karena boleh jadi sebetulnya anak juga tak membutuhkannya untuk saat ini. Jatah belanja pakaian hari raya dapat dipakai di lain kesempatan saat anak benar-benar memerlukan pakaian baru. Supaya kamu tidak bingung kapan perlu membeli pakaian Lebaran untuk anak, lima pertimbangan ini dapat dijadikan pedoman.

1. Tujuanmu membelikan pakaian baru tersebut

ilustrasi anak perempuan (pexels.com/Jansel Ferma)
ilustrasi anak perempuan (pexels.com/Jansel Ferma)

Sebagai orang dewasa yang memegang uang dan akan membuat keputusan, kamu tentu punya tujuan yang lebih jauh. Membelikan pakaian baru bakal Lebaran buat anak bukanlah tujuan akhir dari tindakanmu berbelanja. Boleh jadi itu hanya cara untukmu meraih tujuan lainnya, seperti keinginan agar keluargamu banjir pujian dari tetangga dan keluarga besar.

Ada keinginan dalam benakmu supaya anak dengan pakaian barunya menarik perhatian semua orang. Kamu ingin anakmu terlihat paling cantik atau tampan dengan pakaian barunya dibandingkan keponakan-keponakanmu serta anak tetangga. Sekilas, keinginan seperti di atas wajar sebagai orangtua.

Orangtua mana yang menginginkan kebalikannya, anak diejek karena mengenakan pakaian usang? Namun, menjadikan anak dan pakaian barunya ketika Lebaran sebagai sarana memuaskan egomu sebagai orangtua bukanlah sikap yang bijak. Jangan sampai di hari yang fitri, diam-diam dirimu malah menyimpan hasrat pamer melalui pakaian yang dikenakan anak.

2. Apakah pakaian lama anak sudah kekecilan atau robek?

ilustrasi ibu dan putrinya (pexels.com/Werner Pfennig)
ilustrasi ibu dan putrinya (pexels.com/Werner Pfennig)

Gak cuma anak, semua orang juga butuh pakaian baru secara berkala. Namun, kebutuhan ini mesti jelas biar gak bercampur aduk dengan keinginan yang tidak ada habisnya bahkan memicu belanja berlebih. Cek lemari anak dan pilah pakaiannya yang masih bagus dari pakaian yang telah kekecilan atau robekannya gak bisa dijahit dengan rapi.

Pakaian Lebaran tahun lalu barangkali gak muat lagi untuk dikenakan sekarang karena anak tumbuh dengan pesat. Akan tetapi, pakaian buat anak sebaiknya memang yang dapat dikenakan pada segala acara. Jika kamu membelikan anak pakaian khusus Lebaran lagi, kemungkinan besar tahun depan kembali tak terpakai.

Beda dengan orang dewasa yang sudah gak tumbuh, pakaian yang sama bisa dikenakan sampai beberapa tahun. Bila masih ada pakaian anak yang bagus buat bepergian, tidak usah membeli yang baru pun tak apa-apa. Tinggal tambah pelengkapnya seperti kerudung atau peci jika belum ada.

3. Pendanaan dan prioritas kebutuhan dalam keluarga

ilustrasi keluarga (pexels.com/Monstera Production)
ilustrasi keluarga (pexels.com/Monstera Production)

Kian tinggi selera orangtua dalam berbelanja, kian besar uang yang mesti dianggarkan untuk pakaian baru anak saat Lebaran nanti. Atau harga per potongnya tidak terlalu mahal, tetapi dirimu membeli banyak sehingga totalnya fantastis. To the point saja, apakah sekarang kamu memiliki dananya?

Jangan mengada-adakan anggaran buat membeli pakaian Lebaran untuk siapa pun jika kondisi keuanganmu sedang kurang baik. Hindari memakai kartu kredit, paylater, apalagi menggadaikan perhiasan cuma buat membeli pakaian baru bakal Idulfitri. Sebagai orangtua, kamu mesti sejak dini mengajarkan pada anak tentang membuat keputusan keuangan yang rasional.

Maka jangan melakukan segala cara hanya untuk membelikan anak pakaian baru buat dikenakan di hari raya. Perhatikan pula prioritas keuanganmu bersama pasangan. Ingat bahwa Lebaran kali ini berdekatan dengan tahun ajaran baru.

Bila dana untuk sekolah anak saja belum aman, tak perlu menguranginya buat menebus beberapa potong pakaian. Periksa pula prioritas yang lain seperti cicilan atau pelunasan utang. Jangan sampai kamu mempersulit hak orang lain dengan menunda-nunda pembayarannya. Beli pakaian baru bisa, masa nyicil utang gak mampu?

4. Pendapat anak

ilustrasi melihat pakaian (pexels.com/Alex Green)
ilustrasi melihat pakaian (pexels.com/Alex Green)

Biasakan untuk berdiskusi dengan anak tentang hal-hal yang berkaitan langsung dengan dirinya. Pakaian Lebaran nantinya bakal dikenakan oleh anak. Sekalipun uangnya bersumber dari orangtua, pendapat anak juga perlu didengarkan.

Dapat saja cuma orangtua yang bersemangat belanja pakaian, tetapi sebenarnya anak tidak menginginkannya. Anak punya pakaian favoritnya sendiri yang masih dalam keadaan bagus. Sementara itu, model pakaian Lebaran pilihan orangtua sering kali gak cocok dengan selera anak.

Atau, bahannya kurang lembut dan adem buat anak yang senang berlarian karena disamakan dengan bahan pakaian orangtua alias seragam satu keluarga. Bisa pula anak lebih suka uangnya dibelikan sepatu atau barang lain yang lebih diinginkan atau dibutuhkannya. Dengarkan pendapat anak supaya ia merasa lebih puas.

5. Jangan sampai anak gagal paham tentang makna Lebaran

ilustrasi anak bergaya (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi anak bergaya (pexels.com/cottonbro studio)

Lebaran kerap diartikan sebagai hari kemenangan. Tapi jika setiap hari raya dirimu membelikan anak pakaian baru, jangan-jangan ia menjadi keliru dalam memahami makna Idulfitri. Kemenangan saat Lebaran diartikannya menyerupai pesta ulang tahun teman.

Ia dan seluruh kawan yang diundang datang dengan pakaian yang bagus sesuai dengan suasana pesta yang meriah. Padahal, kemenangan ketika Lebaran ialah menang dalam memerangi hawa nafsu selama sebulan dengan cara berpuasa. Kalau ketika Lebaran semua orang justru berlomba-lomba memakai baju baru yang paling keren dan mahal sama dengan kembali mengumbar hawa nafsu.

Memang di hari raya umat Islam dianjurkan untuk keluar rumah dengan mengenakan pakaian terbaik. Akan tetapi, pakaian terbaik tidak wajib pakaian baru apalagi yang mahal dan bermerek terkenal sampai memberatkan kantong. Cukup pakaian terbaik yang ada di rumah serta dalam keadaan bersih karena sebaik-baik pakaian adalah takwa.

Kamu sangat boleh membelikan pakaian baru untuk anak sebab memenuhi kebutuhan sandangnya juga kewajibanmu. Namun, tidak wajib dalam bentuk pakaian Lebaran setiap tahun. Dengan tak membelikan pakaian Lebaran secara rutin, kalian malah bisa berdiskusi tentang arti Idul Fitri yang sesungguhnya sehingga anak makin paham dan tidak tumbuh dengan pemahaman yang sempit.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us