5 Tanda Anak Mengalami Keterikatan Tidak Aman, Bisa Bikin Cemas!

Kelekatan yang sehat sangat berpengaruh dalam perkembangan emosional anak. Namun, beberapa anak mungkin mengalami keterikatan yang menyebabkan kecemasan. Hal ini bisa berpengaruh pada hubungan mereka dengan orang lain, termasuk teman dan keluarga.
Memahami tanda-tanda keterikatan yang mengarah pada kecemasan sangat penting bagi orang tua dalam memberikan dukungan yang tepat. Berikut ini adalah tanda-tanda yang menunjukkan anak mengalami keterikatan yang berisiko menyebabkan kecemasan, seperti yang dijelaskan oleh Sarah R. Moore, founder of Dandelion Seeds Positive Parenting.
1. Anak merasa takut ditinggalkan atau ditolak

Anak yang memiliki ketakutan berlebih akan ditinggalkan atau ditolak sering kali menunjukkan perilaku cemas. Ketakutan ini bisa membuat mereka merasa sangat terikat pada orang tua atau pengasuhnya. Rasa takut kehilangan pada anak dapat mengganggu aktivitas sehari-hari mereka. Ketakutan untuk ditinggalkan sering muncul dalam situasi sosial atau ketika mereka harus berpisah dalam waktu lama, meskipun hanya sementara.
Perasaan takut ditinggalkan ini dapat memicu kecemasan yang mendalam. Anak akan merasa cemas dan kesulitan saat harus berpisah dari orang yang mereka percayai. Contohnya, anak mungkin menangis atau merasa gelisah saat harus pergi ke sekolah atau bermain bersama teman-temannya, bahkan saat melakukan kegiatan sehari-hari. Ketakutan berlebih ini seringkali menghambat perkembangan sosial dan emosional anak, sehingga memerlukan perhatian khusus dari orangtua atau pengasuh.
2. Anak membutuhkan konfirmasi dan rasa aman yang terus-menerus

Anak yang membutuhkan konfirmasi dan rasa aman yang terus-menerus cenderung merasa tidak aman. Mereka akan mencari persetujuan atau pujian terus-menerus untuk merasa tenang dan diterima. Perasaan tidak yakin akan diri mereka sendiri sering kali muncul karena kurangnya rasa percaya diri.
Keterikatan seperti ini bisa membuat anak sangat tergantung pada orang lain untuk merasa yakin dan puas dengan dirinya. Ketika mereka tidak menerima validasi yang diinginkan, mereka bisa merasa frustrasi atau sangat kecewa, bahkan dalam situasi yang tidak memerlukan penegasan tersebut.
3. Kesulitan mempercayai orangtua atau pengasuhnya

Anak yang kesulitan untuk mempercayai orang lain, bahkan orangtua atau anggota keluarga, menunjukkan tanda-tanda keterikatan yang penuh kecemasan. Mereka mungkin merasa takut akan pengkhianatan atau merasa tidak aman dalam hubungan tersebut. Perasaan tidak bisa mempercayai orang lain dapat membatasi perkembangan hubungan sosial mereka.
Keterikatan yang tidak aman ini dapat berlanjut hingga dewasa, di mana anak mungkin membawa ketidakpercayaan ini ke dalam hubungan romantis atau pertemanan mereka. Mereka akan merasa waspada dan sangat berhati-hati dalam mempercayai orang, yang membuat hubungan menjadi lebih rumit dan penuh ketegangan.
4. Anak menunjukkan reaksi berlebihan terhadap masalah kecil

Anak yang bereaksi berlebihan terhadap konflik kecil sering kali menunjukkan kecemasan yang tinggi. Mereka cenderung merasa cemas atau takut ketika terjadi perbedaan pendapat atau situasi yang tidak sesuai harapan. Reaksi emosional yang berlebihan ini bisa mengganggu kesejahteraan mereka dan hubungan mereka dengan orang lain.
Ini menunjukkan bahwa anak mungkin tidak merasa cukup aman dalam hubungannya dengan orang-orang di sekitarnya, sehingga konflik, meski kecil, bisa menimbulkan kecemasan yang mendalam. Anak dapat merasa seperti dunia mereka akan runtuh saat menghadapi masalah sederhana, menunjukkan ketidakmampuan untuk mengatasi stres dengan cara yang sehat.
5. Anak bergantung dalam pertemanan

Anak yang terlalu bergantung pada teman-temannya bisa menunjukkan tanda keterikatan yang cemas. Mereka mungkin merasa bahwa hubungan pertemanan mereka adalah satu-satunya sumber rasa aman dan dukungan emosional. Ketergantungan berlebih ini dapat menyebabkan anak merasa sangat tertekan untuk selalu mendapatkan perhatian dan persetujuan dari teman-temannya.
Keterikatan yang berlebihan pada teman dapat mengganggu perkembangan kemandirian anak. Mereka mungkin merasa tidak bisa berfungsi tanpa teman-teman tersebut, dan ketika terjadi ketegangan dalam pertemanan, mereka bisa merasa sangat cemas atau bahkan terisolasi. Ini juga dapat membatasi kesempatan mereka untuk menjalin hubungan dengan orang lain atau mengeksplorasi minat mereka sendiri.
Memahami tanda-tanda keterikatan yang menyebabkan kecemasan adalah langkah penting bagi orang tua dalam mendukung perkembangan emosional anak. Dengan memberikan lingkungan yang mendukung dan aman, anak dapat belajar untuk mengatasi rasa cemas mereka dan membangun hubungan yang lebih sehat. Kelekatan yang aman memungkinkan anak untuk berkembang dengan percaya diri, berani menghadapi tantangan, dan membangun ikatan sosial yang lebih stabil.