Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tantangan Menjadi Orangtua Tunggal, Tanggung Jawab Ganda

ilustrasi berbicara dengan anak (unsplash.com/silverkblack)
ilustrasi berbicara dengan anak (unsplash.com/silverkblack)

Menjadi orangtua adalah tugas yang penuh dengan tantangan dan tanggung jawab. Terlebih lagi jika kamu adalah orangtua tunggal bagi anak-anakmu. Pasalnya, menjadi orangtua tunggal tentu akan menghadirkan kesulitan tambahan yang tentunya tak mudah.

Tanggung jawab ganda dalam mendidik anak dan memenuhi kebutuhan keluarga seorang diri menuntut kekuatan mental dan fisik yang luar biasa. Orangtua tunggal harus menghadapi situasi yang menuntut lebih banyak pengorbanan dan komitmen. Berikut merupakan lima tantangan yang kerap dihadapi orangtua tunggal!

1.Memiliki tanggung jawab ganda

ilustrasi ayah dan anak (pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi ayah dan anak (pexels.com/Gustavo Fring)

Menjadi orangtua tunggal berarti kamu akan memikul seluruh tanggung jawab keluarga seorang diri. Berperan ganda sebagai ayah dan ibu sekaligus, mengelola segala hal mulai dari pendidikan anak, keuangan, hingga pekerjaan rumah tangga seorang diri tentu tak mudah.

Dengan beban yang lebih besar, orangtua tunggal sering kali merasa kewalahan karena harus membagi waktu dan energi untuk berbagai tugas penting. Oleh karenanya, harus membuat jadwal yang teratur untuk mengatur waktu antara pekerjaan, anak, dan diri sendiri. Mencari bantuan dari keluarga atau orang lain bisa jadi jalan untuk meringankan beberapa tugas.

2.Waktu yang terbatas untuk diri sendiri

ilustrasi beristirahat penuh di malam hari (unsplash.com/tsujigimi)
ilustrasi beristirahat penuh di malam hari (unsplash.com/tsujigimi)

Orangtua tunggal sering kali merasa tidak memiliki cukup waktu untuk diri sendiri. Antara bekerja, mengurus anak, dan menangani pekerjaan rumah, kamu akan jarang mendapatkan waktu luang untuk diri sendiri. Ketiadaan pasangan untuk berbagi tanggung jawab membuat banyak orangtua tunggal merasa terjebak dalam rutinitas yang melelahkan.

Penting untuk memprioritaskan me time dalam jadwal harian, bahkan jika hanya untuk beberapa menit. Manfaatkan waktu anak di sekolah atau saat mereka tidur untuk melakukan aktivitas yang menenangkan atau menyenangkan. Memberikan waktu untuk merawat diri sendiri sangat penting bagi kesejahteraan fisik dan mental.

3.Kondisi finansial yang mungkin akan lebih terbatas

ilustrasi menghitung uang (unsplash.com/igalness)
ilustrasi menghitung uang (unsplash.com/igalness)

Selanjutnya, masalah keuangan juga menjadi tantangan besar bagi orangtua tunggal. Terutama jika kamu adalah satu-satunya pencari nafkah dalam keluarga. Kamu harus menanggung seluruh biaya hidup, pendidikan anak, dan kebutuhan lainnya dengan satu sumber penghasilan.

Tanpa dukungan finansial dari pasangan, orangtua tunggal mungkin merasa kesulitan mengatur keuangan dan menghadapi tantangan ekonomi. Satu-satunya cara adalah dengan membuat anggaran keuangan yang ketat dan disiplin. Cari peluang untuk mendapatkan penghasilan tambahan, seperti pekerjaan freelance atau bisnis kecil.

4.Mendapatkan tekanan emosional yang intens

ilustrasi merasa sedih (unsplash.com/abbiebernet)
ilustrasi merasa sedih (unsplash.com/abbiebernet)

Menjadi orangtua tunggal juga membawa tekanan emosional yang berat. Orangtua tunggal sering kali merasa kesepian karena tidak memiliki pasangan untuk berbagi suka dan duka dalam mendidik anak. Selain itu juga bisa merasakan perasaan bersalah, terutama jika anak-anak merindukan kehadiran kedua orangtua atau mengeluh tentang situasi keluarga.

Jangan ragu untuk mencari dukungan emosional dari teman dan keluarga. Luangkan waktu untuk berbicara secara terbuka dengan anak-anak tentang situasi keluarga saat ini. Ini dapat membantu meringankan beban psikologis dan membuat kehidupan keluarga lebih harmonis.

5.Bertanggung jawab untuk membesarkan anak seorang diri

ilustrasi anak dan orangtua (pexels.com/ivan-samkov)
ilustrasi anak dan orangtua (pexels.com/ivan-samkov)

Membesarkan anak tanpa pasangan adalah salah satu tantangan terbesar. Dimana kamu harus mengatasi berbagai masalah terkait pengasuhan anak, seperti mendisiplinkan anak, menangani masalah sekolah, dan memenuhi kebutuhan emosional anak.

Tidak adanya pasangan untuk berbagi tanggung jawab ini membuat orangtua tunggal merasa kewalahan. Carilah dukungan keluarga, teman, atau orang yang kamu percaya bisa memberi panduan dalam pengasuhan anak. Libatkan anak-anak dalam proses pengambilan keputusan, agar mereka merasa memiliki peran dalam keluarga dan belajar tanggung jawab.

Dengan pendekatan yang positif dan dukungan dari orang-orang terdekat, orangtua tunggal dapat mengurangi tekanan dalam membesarkan anak. Menjadi orangtua tunggal memang penuh tantangan, tapi semua bisa diatasi dengan cara yang tepat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sire
EditorSire
Follow Us

Latest in Life

See More

[QUIZ] Apa yang Berat untukmu: Mengucapkan Selamat Tinggal atau Maaf?

23 Sep 2025, 23:25 WIBLife