5 Tips Ajarkan Anak Memasak di Dapur Pertama Kali
- Anak dengan rasa penasaran tinggi ingin terlibat di dapur, kesempatan bagi orang tua untuk mengenalkan dan mengajarkan cara memasak sejak dini.
- Memasak sejak kecil melatih kesabaran, mengenalkan masakan sehat, hingga melatih kemampuan untuk memecahkan masalah. Sesuaikan keterampilan dengan usia anak.
- Perkenalkan alat masak dan bahan makanan kepada anak, beri penjelasan tentang fungsinya, serta ajari mereka memasak resep sederhana yang mudah dipraktekkan.
Anak-anak dengan rasa penasaran yang tinggi sering melihat atau bahkan ingin ikut membantu orang tuanya yang sedang memasak di dapur. Keinginan anak untuk terlibat, menjadi peluang bagi orang tua memperkenalkan dan mengajarkan cara memasak sejak dini.
Tidak hanya mengenalkan makanan pada anak, mengajarkan memasak sedari kecil juga akan membantu melatih kesabaran, mengenalkan masakan sehat, hingga melatih kemampuan untuk memecahkan masalah.
Namun, penting untuk mengajarkannya dengan cara yang tepat agar anak tidak merasa terbebani dan akhirnya justru enggan memasak kembali. Berikut 5 tips yang bisa kamu terapkan saat mengajarkan anak memasak di dapur untuk pertama kalinya.
1.Sesuaikan tanggung jawab dengan usia anak
Sebelum mengajari anak memasak, pahami dulu bahwa setiap anak pastinya memiliki kemampuan fisik dan mental yang berbeda sesuai dengan usia mereka. Contohnya anak berusia 3 hingga tahun yang sudah paham instruksi sederhana dan membantu tugas dasar seperti menghaluskan kentang atau mengaduk adonan.
Anak berusia 5 hingga 7 tahun, lebih mampu untuk melakukan aktivitas teknis dan menggunakan peralatan dapur, seperti menuang, memarut atau mengupas. Begitu juga dengan anak-anak yang usianya lebih tua, keterampilannya makin meningkat dan tanggung jawab yang diberikan juga lebih bervariasi.
2.Perkenalkan alat masak dan fungsinya
Saat anak sudah mulai masuk ke dapur, perkenalkan mereka dengan alat masak yang ada didapur. Seperti panci, wajan, spatula, dan berbagai alat masak lain yang sering digunakan. Beri juga penjelasan tentang bagaimana menggunakannya dan fungsinya.
Sambil mengenalkan, kamu bisa mempraktekkan penggunaan alat masak tersebut di depan anak. Berikan juga kesempatan anak untuk menggunakan alat masak sambil terus dibimbing dan diawasi.
3.Tunjukkan bahan masakan yang ada di dapur
Sama seperti alat masak, anak juga perlu dikenalkan dan ditunjukkan dengan bahan masakan tersedia di dapur dan sering dipakai. Mulai dari sayuran, rempah, bumbu penyedap hingga tepung-tepungan.
Kenalkan juga pada anak soal fungsi, rasa, dan tekstur dari setiap bahan masakan. Agar lebih menyenangkan, orang tua juga bisa sambil bercerita mengenai asal usul bahan masakan, seperti asal keju, sosis atau yougurt.
Agar anak bisa belajar menghafal bahan masakan, orang tua juga bisa meminta anak mengambilkan dan menyiapkan bahan yang dibutuhkan untuk memasak.
4.Gunakan peralatan masak yang aman
Jika anak-anak yang masih kecil ingin ikut terlibat dalam menggunakan alat masak, orang tua bisa mengupayakannya dengan memberikan peralatan masak yang memang dirancang untuk anak. Contohnya pisau berbahan plastik yang tidak akan melukai jika terkena tangan.
Gunakan juga peralatan masak lain yang kecil dan berbahan ringan untuk memudahkan anak memasak dan tetap terjamin keamanannya. Untuk anak dengan usia lebih tua, mungkin sudah berani dan bertanggung jawab dengan peralatan masak di dapur, namun tetap awasi mereka saat menggunakan alat masak tersebut ya.
5.Masak resep sederhana
Ketika anak sudah terbiasa di dapur dan mengenal beberapa bahan juga alat masak, mulailah dengan mengajari anak memasak resep sederhana yang mudah di praktekkan. Seperti pancake, kukis atau salad.
Bimbing anak mulai dari mempersiapkan bahan, alat apa saja yang diperlukan, hingga cara yang harus dilakukan untuk membuat masakan tersebut. Berikan instruksi yang jelas dan selalu damping anak agar tetap aman dan percaya diri saat memasak di dapur.
Dalam proses memasak untuk pertama kali ini, anak-anak mungkin lebih sering melakukan kesalahan, namun hal itu merupakan bagian dari prosesnya belajar. Dengan kesabaran dan bimbingan, anak-anak pasti akan percaya diri dan semakin terlatih untuk memasak di dapur.
