Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Mendidik Anak agar Menjadi Morning Person, Biasakan

ilustrasi membangunkan anak (pexels.com/Alex Green)

Membiasakan anak bangun pagi atau istilahnya menjadi morning person tentu tidak mudah. Apalagi anak-anak biasanya suka tidur terlambat dan bangun siang pula. Hal ini bisa menjadi tantangan bagi orangtua, sebab kebiasaan bangun pagi harus dilakukan secara rutin. Tak hanya sekadar bangun pagi, kebiasaan ini memiliki banyak manfaat positif yang jarang disadari.

Misalnya, meningkatkan produktivitas, menjaga kesehatan, dan mengajarkan disiplin yang akan dibawa hingga anak tumbuh dewasa. Jika anak terbiasa menjadi morning person, mereka akan lebih mudah mengatur waktu, memiliki energi yang lebih baik, dan menjalani aktivitas harian dengan lebih semangat. Berikut lima tips mendidik anak agar menjadi morning person!

1.Ciptakan rutinitas tidur malam yang konsisten

ilustrasi anak sedang tidur (unsplash.com/anniespratt)
ilustrasi anak sedang tidur (unsplash.com/anniespratt)

Kunci anak bisa bangun pagi adalah dengan menciptakan rutinitas tidur yang konsisten. Pastikan anak tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, termasuk di akhir pekan. Tubuh manusia bekerja berdasarkan ritme sirkadian, yaitu siklus alami tubuh yang mengatur kapan kita merasa ngantuk dan kapan kita bangun.

Dengan waktu tidur yang teratur, tubuh anak akan menyesuaikan diri dan secara alami akan terbangun di pagi hari. Buat suasana yang nyaman dan tenang sebelum anak tidur. Dorong anak untuk membaca buku atau melakukan aktivitas santai. Hindari kegiatan yang membuat anak terlalu bersemangat sebelum tidur, karena hal ini bisa mengganggu waktu tidur mereka.

2.Berikan contoh yang baik dari orangtua

ilustrasi orangtua dan anak (unsplash.com/jonathanborba

Anak-anak cenderung meniru apa yang dilakukan orangtuanya, termasuk dalam hal kebiasaan bangun pagi. Jika orangtua sendiri tidak memiliki kebiasaan bangun pagi, akan sulit bagi anak untuk belajar menjadi morning person. Oleh karena itu, jadilah contoh yang baik dengan menunjukkan kebiasaan bangun pagi secara konsisten.

Mulailah hari dengan bangun lebih awal, sambut pagi dengan positif, dan lakukan aktivitas yang produktif. Ketika anak melihat bahwa bangun pagi adalah rutinitas yang menyenangkan, mereka akan lebih mudah mengikutinya. Selain itu, libatkan anak dalam rutinitas pagi bersama, seperti sarapan atau berjalan-jalan pagi, untuk membuatnya lebih terlibat.

3.Buatlah aktivitas pagi yang menyenangkan

ilustrasi anak bangun tidur (unsplash.com/michalbarhaim)

Cara untuk membuat anak termotivasi untuk bangun pagi adalah dengan membuat mereka menungu sesuatu yang menyenangkan di esok hari. Orangtua bisa menciptakan rutinitas pagi yang menyenangkan dengan cara sederhana, seperti menyiapkan sarapan favorit, melakukan aktivitas yang disukai anak, seperti bermain di taman atau pergi bersepeda bersama.

Jika anak merasa bahwa pagi hari adalah waktu yang menyenangkan, mereka akan lebih bersemangat untuk bangun lebih awal. Sederhananya, orangtua bisa membuat jadwal harian yang melibatkan kegiatan-kegiatan menarik di pagi hari, sehingga anak merasa termotivasi untuk memulai hari lebih awal.

4.Atur pola makan dengan seimbang

ilustrasi menyuapi anak makan (unsplash.com/daen_2chinda)

Pola makan juga memengaruhi kualitas tidur dan kebiasaan bangun pagi anak. Pastikan anak mendapatkan asupan makanan yang seimbang, terutama pada malam hari. Hindari memberikan makanan yang mengandung gula atau kafein seperti cokelat atau minuman bersoda menjelang waktu tidur, karena bisa membuat anak sulit tidur dan merasa lelah keesokan harinya.

Memberikan sarapan yang bergizi juga penting untuk membantu anak bangun pagi dengan energi yang cukup. Sarapan yang kaya akan protein, serat, dan nutrisi penting lainnya akan membantu menjaga tingkat energi anak sepanjang pagi. Hindari makanan berat atau terlalu manis di pagi hari yang dapat membuat anak merasa lesu sepanjang hari.

5.Biarkan anak melakukan aktivitas fisik di siang hari

ilustrasi anak bermain (pexels.com/kampus)

Anak-anak yang aktif secara fisik cenderung memiliki kualitas tidur yang lebih baik, sehingga lebih mudah bangun pagi. Oleh karenanya, biarkan anak beraktivitas fisik di siang hari, seperti bermain, bersepeda, atau ikut dalam olahraga ringan. Aktivitas fisik membantu membakar energi berlebih dan membuat tubuh merasa lelah secara alami.

Namun, pastikan anak tidak terlalu banyak beraktivitas fisik menjelang waktu tidur, karena hal ini bisa membuat mereka justru kesulitan tidur. Idealnya, aktivitas fisik dilakukan pada pagi atau sore hari untuk membantu tubuh anak tetap bugar dan segar di siang hari, serta siap untuk tidur lebih awal di malam hari.

Menciptakan kebiasaan bangun pagi dan menjadi morning person memang memerlukan kesabaran dan konsistensi. Semakin awal kebiasaan ini diterapkan, semakin besar manfaatnya bagi perkembangan fisik dan mental anak di masa depan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
It's Me, Sire
EditorIt's Me, Sire
Follow Us