6 Alasan Orang Dewasa Gak Selalu Nyaman Bicarakan Seks, Malu?

Banyak topik yang dapat diangkat dalam percakapan. Untuk orang dewasa, topik seks pun kadang mewarnai obrolanmu dengan teman. Namun, sebelum kamu mengangkat topik ini sebaiknya telah mempertimbangkan betul karakter serta pandangan umum mereka tentang seks.
Walaupun secara usia kalian telah sama-sama dewasa, gak semua orang nyaman membicarakan segala tentang seks. Selain respons yang minim dan dingin terhadap percakapan, kamu pun bisa mendapat cap negatif apabila berusaha memperpanjang obrolan seputar seks. Miliki kepekaan lebih tinggi sebelum dirimu mengajak siapa pun membicarakan topik ini.
Jangan pula beranggapan bahwa orang dewasa yang tidak terbuka seputar aktivitas seks mereka sebagai kolot. Orang yang berpikiran terbuka tentang seks pun dapat tetap memiliki batasan mengenai perlu atau tidaknya mereka membicarakannya dengan orang lain. Di bawah ini enam alasan orang dewasa gak selalu nyaman bicarakan seks.
1. Merasa aktivitas seksual sebagai hal yang sangat pribadi

Topik seks memang mencakup banyak hal seperti orientasi seks, kesehatan seksual, aktivitas seks, dan sebagainya. Jadi kamu pun belum tentu bermaksud mengarahkan obrolan ke aktivitas seksual. Akan tetapi, siapa yang tahu ke mana bola akan menggelinding?
Pun biasanya justru pembahasan aktivitas seksual inilah yang dirasa paling menarik untuk dibicarakan dengan teman sebaya. Namun bagi beberapa orang, topik itu sangat pribadi bahkan melebihi topik pernikahan dan keuangan. Ada rasa malu yang kuat apabila mereka ditanya tentang aktivitas seksualnya.
Bahkan sekadar mengomentari aktivitas seksual siapa pun juga bukan hal yang menyenangkan buat mereka. Menurut mereka, kegiatan di balik pintu kamar tidak seharusnya dibawa ke percakapan dengan orang lain. Hal itu cukup menjadi pengalaman pribadi bersama pasangan.
2. Lihat-lihat dulu siapa lawan bicaranya

Kalau kamu mengajak orang lain membicarakan seks, mereka bakal terlebih dahulu menilaimu. Apakah dirimu tipe lawan bicara yang baik untuk topik sesensitif itu? Apakah pengetahuanmu mengenai seks juga memadai?
Ataukah dirimu bakal menyebarkan obrolan kalian pada orang lain yang dapat membuat mereka malu? Banyak sekali pertimbangan sebelum mereka mau diajak membicarakan seks. Kalau mereka merasa aman membahasnya denganmu barulah mereka bersikap cukup terbuka.
Topik seks tidak sama dengan topik-topik lain yang nyaman dibicarakan dengan siapa saja. Mereka juga gak mau kalau obrolan ini tidak bobot. Mereka bakal lebih antusias bila dirimu mampu memberikan wawasan penting terkait seks, bukan sekadar menggali informasi dari mereka seputar seks.
3. Mudah berubah menjadi lelucon cabul

Mereka sebenarnya gak keberatan dengan topik seks. Bagaimanapun juga kedewasaan membuat mereka sadar sepenuhnya bahwa segala tentang seks ada dalam hidup mereka. Hanya saja, mereka tidak suka dengan berbagai lelucon cabul.
Masalahnya, sulit mencegahnya dalam obrolan mengenai seks dengan teman sebaya. Justru sering kali diskusi pentingnya hanya sebentar lalu disusul candaan cabul yang bikin risi sebagian orang. Apalagi kalau di situ juga ada lawan jenis, mereka mungkin sangat tidak tahan mendengarkannya.
Candaan cabul kerap kali hanya menyasar perempuan sebagai objek seks. Ini bikin teman-temanmu yang perempuan merasa dilecehkan. Bahkan kawan pria yang peduli pada isu-isu perempuan pun bakal tidak suka dengan lelucon seperti itu. Daripada terjebak situasi yang cuma bikin kesal, sebagian orang lebih suka menolak membicarakan seks secara terbuka.
4. Kadang juga awal untuk lawan jenis menggoda

Membicarakan seks dengan lawan jenis tidak dianjurkan kecuali kamu benar-benar mempunyai kompetensi soal itu. Misalnya, dirimu seorang dokter yang selalu siap memberikan informasi kesehatan seksual. Kamu gak memandang seks hanya dari sisi pornonya.
Bisa juga dirimu membahasnya dengan pasangan sah karena kalian punya kehidupan seks bersama. Namun, di luar itu sebaiknya gak karena dapat memunculkan lebih banyak keburukan ketimbang kebaikannya. Contohnya, sikap menggoda lawan jenis yang menjadi teman mengobrol.
Dia yang tidak menginginkan hubungan lebih jauh denganmu dapat seketika menunjukkan sikap yang jauh dari ramah. Ia menyesal telah meladeni ajakanmu mengobrolkan seks. Kalau percakapan kalian saja telah dibuka dengan topik seks, godaanmu padanya pasti juga makin mengarah ke sana.
5. Mempertimbangkan tempat juga

Topik sesensitif ini pastinya gak bisa diobrolkan di sembarang tempat. Jangan berpikir tempat yang amat privat bakal baik karena malah bisa meningkatkan ketakutan lawan bicara yang berbeda jenis kelamin. Namun, membahasnya di tempat yang terlalu terbuka juga bukan tindakan yang tepat.
Teman pasti khawatir isi percakapan kalian didengarkan oleh orang-orang di sekitar. Para pendengar ini dapat berpikiran buruk pada kalian yang sibuk membicarakan seks di tempat umum. Bahkan bila isi obrolan kalian cukup ilmiah, orang lain yang masih memandang seks sebagai hal tabu pasti berpikiran buruk.
Obrolan tentang seks yang gak melihat-lihat tempat pun dapat mengganggu kegiatan kalian yang lebih penting. Misalnya, kamu membicarakannya di kantor. Makin asyik kalian membahasnya, tugas-tugas penting pun makin terlupakan. Orang yang sangat menjaga profesionalitasnya dalam bekerja tentu menolak membicarakan hal-hal di luar pekerjaan apalagi seks.
6. Gak mau pikiran jadi ngeres

Tak salah juga apabila orang dewasa berpikiran ngeres selepas membicarakan seks. Apalagi jika pembahasannya tidak ilmiah serta lebih pada sisi pornonya. Percakapan boleh jadi cuma beberapa menit, tetapi pikiran terus terganggu sampai seharian.
Daripada pikiran yang jorok mengusik bahkan dapat mendorong mereka pada perbuatan yang tidak baik seperti melecehkan orang lain, menghindari percakapan tentang seks lebih utama. Kalaupun mereka tidak sengaja mendengarmu sedang asyik membicarakannya dengan sejumlah teman, ia pasti buru-buru menyingkir. Gak usah mengejeknya tidak kuat iman.
Sisi baik dari orang-orang yang sadar bahwa mereka belum tentu mampu menahan godaan jika banyak mendengar obrolan seputar seks adalah bisa segera membatasi diri. Seperti orang yang sadar dirinya dapat impulsif dalam berbelanja memilih menghapus aplikasi belanja di smartphone-nya. Alih-alih mengolok-olok, sebaiknya dirimu pun mengurangi obrolan tentang seks yang kurang bermanfaat apalagi hanya berujung dorongan menikmati pornografi.
Keterbukaan orang dewasa pada topik seks tidak ditandai dengan kesediaannya membicarakannya kapan pun dan dengan siapa saja. Justru orang dewasa gak selalu nyaman bicarakan seks sebab mereka sudah memiliki batasan demi kehidupannya. Oleh sebab itu, hindari percakapan mengenai seks yang berlebihan, terutama dengan lawan bicara serta tempat yang tidak tepat.