Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Alasan Gak Perlu Insecure karena Belum Punya Rumah

Unsplash.com/ardalanhamedani

Memiliki rumah tentu menjadi impian semua orang. Namun bagaimana jika itu tak kunjung terwujud? Wajar bila kadang kamu merasa cemas karenanya. Apalagi bila melihat teman sebaya atau bahkan yang lebih muda darimu sudah punya rumah sendiri.

Kamu jadi merasa insecure. Selalu bertanya-tanya kenapa kamu belum bisa juga memilikinya. Lalu mulai berpikir jangan-jangan kamu memang gak akan pernah memilikinya. Padahal, bisa punya rumah sendiri memang perjuangan yang gak mudah. Biar gak insecure lagi, ayo simak tujuh alasan berikut ini.

1. Harga rumah memang gak pernah murah

Unsplash.com/skumen

Di kota kecil saja, harga rumah sudah mencapai ratusan juta. Sedang penghasilanmu mungkin di bawah lima atau bahkan tiga juta per bulannya. Belum lagi dipotong berbagai kebutuhan. Wajar jika yang bisa disisihkan gak banyak. 

Tentu itu akan membuatmu butuh waktu lebih untuk berjuang. Namun jangan lantas kamu gak mensyukuri penghasilan yang sangat jauh dari harga rumah impian, ya! Banyak banget kok, yang penghasilan per bulannya segitu. Kamu gak sendirian.

2. Ada yang membeli rumah dengan keringat sendiri, ada pula yang dibantu orangtua

Unsplash.com/eutahm

Saat kamu mulai cemas melihat teman-temanmu atau bahkan yang lebih muda darimu bisa punya rumah pribadi, ada baiknya kamu berpikir lebih jauh. Bukan meremehkan usaha orang, tetapi kenyataannya banyak juga yang bisa memiliki rumah karena dibantu orangtua.

Entah uang mukanya, beli tanahnya, atau bahkan dibiayai sepenuhnya. Nah, kalau kamu harus membanting tulang sendiri tentu kamu akan butuh waktu lebih untuk menabung. Gak masalah. Kamu malah harus makin menghargai kerja kerasmu.

3. Buat yang gak punya gaji tetap, wajar perlu mengumpulkan uang terlebih dahulu

Unsplash.com/aminmoshrefi

Punya gaji tetap saja belum tentu berani mengambil kredit rumah. Harus menghitung kebutuhan dengan cermat biar gak menjadi masalah di kemudian hari. Apalagi dengan penghasilan gak menentu setiap bulannya.

Sangat dimaklumi jika kamu memilih untuk menabung dahulu sebanyak-banyaknya. Biar kelak bisa membeli rumah langsung lunas. Ini malah membuatmu merasa lebih tenang ketimbang harus tetap membayar cicilan ketika penghasilan lagi gak bagus.

4. Indekos atau mengontrak rumah juga bukan sesuatu yang hina kok

ilustrasi memegang balon (unsplash.com/aminmoshrefi)

Siapa bilang ngekos cuma layak buat mahasiswa? Banyak kok, para pekerja yang memilih indekos. Jangan biarkan rasa insecure membuatmu merasa malu banget karena dari dahulu sampai sekarang masih saja jadi anak kos atau paling banter mengontrak rumah.

Yang terakhir pun mungkin ramai-ramai sama teman biar bisa patungan biaya sewa. Gak apa-apa. Indekos atau mengontrak rumah itu gak memalukan kok. Kalau sering menunggak baru bikin malu. Sejauh uang kos atau sewa rumah lancar dibayarkan, santai saja.

5. Sering kali memang ada yang harus lebih diprioritaskan

Unsplash.com/jessicarockowitz

Memiliki rumah kan, hanya satu di antara berbagai kebutuhan dalam hidup manusia. Kalau belum bisa membeli rumah, kebutuhan akan papan bisa digantikan dengan indekos atau mengontrak rumah seperti dalam poin sebelumnya.

Rumah penting, tetapi untuk saat ini dan beberapa tahun ke depan mungkin masih ada kebutuhan yang lebih mendesak untuk dipenuhi. Seperti membiayai orangtua yang sudah lansia atau menyiapkan tabungan pendidikan anak-anak. Kamu yang paling tahu apa prioritasmu sekarang.

6. Terlalu memikirkan kapan punya rumah malah bisa bikin kamu gak fokus bekerja

Unsplash.com/sethhoffman

Satu sisi, punya keinginan yang kuat untuk memiliki rumah akan membuatmu semangat sekali bekerja. Namun di sisi lain, saat kamu sudah giat bekerja dan belum juga berhasil membelinya, kamu malah bisa berubah lesu.

Jadi, kamu tetap perlu melindungi diri dari bahaya yang bisa ditimbulkan pikiran. Tetaplah bertekad suatu saat akan membeli rumah. Namun simpan impianmu di 'sudut lemari' biar kamu bisa tetap fokus mencari rezeki. Kalau gak fokus, rumah impian bakal makin susah dimiliki, kan?

7. Semua akan ada waktunya

Unsplash.com/aminmoshrefi

Berapa usiamu sekarang? Memang sih, usia bukan patokan untuk bisa memiliki rumah sendiri. Namun sebagai gambaran, bila kamu masih tergolong milenial dan belum lebih dari sepuluh tahun aktif bekerja, sebenarnya wajar jika belum memiliki rumah.

Kan, bekerja juga gak langsung mendapatkan penghasilan yang cukup buat ditabung. Malah mungkin beberapa kali harus pindah kerja. Ditambah pandemik yang barangkali juga berimbas pada penghasilanmu.

Ditambah seperti dalam poin 2, kamu mungkin sama sekali gak dibantu orangtua untuk selekasnya memiliki rumah. Atau seperti poin 5, ada hal lain yang harus didahulukan pemenuhannya.

Kalau terlalu sering membandingkan hidup sendiri dengan orang lain, pasti bikin insecure. Kamu lebih mudah melihat yang belum ada dalam hidupmu ketimbang mensyukuri pencapaianmu sejauh ini.

Sejauh kamu sudah punya keinginan memiliki rumah dan gak malas bekerja, semoga suatu saat itu akan benar-benar terwujud. Untuk sekarang, yang penting kamu punya tempat bernaung. Gak kehujanan atau kepanasan. Tetap semangat, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us