Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Adab Memberi Nama Anak dalam Islam, Ada yang Perlu Dihindari

ilustrasi bayi tidur (pexels.com/Touf Raza)
ilustrasi bayi tidur (pexels.com/Touf Raza)

Nama yang diberikan kepada anak adalah doa dari kedua orangtua agar buah hatinya tumbuh menjadi pribadi yang baik. Banyak pertimbangan yang dipikirkan orangtua saat memilihkan nama untuk buah hatinya, bahkan ada yang menyiapkannya jauh-jauh hari sebelum si kecil lahir.

Dalam Islam, ada beberapa anjuran yang perlu diperhatikan saat menamai anak. Berikut ini empat adab memberi nama anak sesuai ajaran Islam.

1. Memberi nama yang bermakna baik dan indah

ilustrasi bayi terlahir dengan kondisi interseks (pixabay.com/smpratt90)
ilustrasi bayi terlahir dengan kondisi interseks (pixabay.com/smpratt90)

Nama adalah doa, maka Islam sangat menganjurkan untuk memberi nama yang bermakna baik dan indah bagi buah hati. Orangtua sebaiknya benar-benar mencari tahu makna di balik nama yang akan diberikan pada sang anak. Jangan asal memilih hanya karena lafalnya unik atau indah!

Asmaulhusna atau nama-nama baik yang dimiliki Allah SWT, nama tokoh-tokoh yang berpengaruh dalam ajaran Islam, hingga nama nabi dan istri nabi bisa menjadi referensi nama yang apik untuk buah hati. Anjuran ini tercantum dalam Al-Qur'an surat Al-A'raf ayat 180 yang memiliki arti sebagai berikut,

"Dan bagi Allah adalah nama-nama terbaik, jadi mintalah kepada mereka oleh mereka. Dan tinggalkanlah (rombongan) orang-orang yang melakukan penyimpangan tentang nama-nama-Nya. Mereka akan mendapat balasan atas apa yang telah mereka lakukan.”

2. Menghindari nama-nama yang dibenci Allah SWT

Ilustrasi bayi (unsplash.com/Tim Bish)
Ilustrasi bayi (unsplash.com/Tim Bish)

Ada beberapa nama yang diharamkan dalam Islam, termasuk nama-nama yang dibenci Allah SWT. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan kepada Abu Hurairah, Ibnu Umar, dan Anas RA, Rasulullah SAW berkata, 

"Memang, nama-nama terbaik dan paling dicintai Allah adalah: Abdullah, dan Abd-ur-Rahman. Nama-nama yang paling jujur adalah: al-Harith (penggarap) dan Hammam (perencana). Yang paling jelek adalah: Harb (perang) dan Murrah (pahit)."

Hadis riwayat tersebut menegaskan adanya beberapa nama yang sebaiknya dihindari penggunaannya. Islam melarang penggunaan nama dewa, matahari, atau nama yang ditujukan untuk memuja sesuatu. Selain itu, makruh hukumnya memberi nama pada anak yang dapat memicu hal buruk, misalnya mengundang olok-olok karena lafalnya tidak lazim.

3. Kapan waktu terbaik untuk memberi nama pada anak?

ilustrasi bayi (unsplash.com/Peter Oslanec)
ilustrasi bayi (unsplash.com/Peter Oslanec)

Mayoritas orangtua menyiapkan nama anak jauh-jauh hari sebelum kelahirannya. Bahkan, ada yang sudah menyimpan nama tertentu sejak belum mengandung dan berharap bisa segera diberi keturunan.

Dalam ajaran Islam, bayi yang baru lahir sebaiknya segera diberi nama. Abu Musa, salah seorang sahabat Rasulullah SAW, mengisahkan tentang nama anaknya dalam hadis riwayat Bukhari,

“Anak laki-lakiku lahir, kemudian aku membawanya kepada Rasulullah SAW dan beliau lalu memberinya nama Ibrahim (anak tertua Abu Musa), beliau menyuapinya dengan kunyahan kurma dan mendoakannya dengan keberkahan, setelah itu menyerahkannya kepadaku.”

Para ulama menafsirkan hadis tersebut sebagai anjuran untuk segera menamai anak yang baru lahir. Selambat-lambatnya adalah pada hari ketujuh saat diadakan prosesi akikah. Hal tersebut memang tidak bersifat wajib, namun ada baiknya untuk diikuti karena merupakan sunah Rasulullah SAW.

4. Anak berhak mendapat nama yang baik dari ayahnya

Ilustrasi bayi (Pixabay.com/StockSnap)
Ilustrasi bayi (Pixabay.com/StockSnap)

Dalam hadis riwayat Ibnu Najjar, Rasulullah SAW berkata,

“Anak-anak memiliki tiga hak atas ayah mereka. Yang pertama adalah mereka diberi nama baik. Yang kedua, mereka diberikan pendidikan yang baik; dan yang terakhir membantu mereka memilih pasangan yang baik.”

Menurut hadis tersebut, setiap anak berhak mendapat nama yang baik dari ayahnya. Dapat diartikan bahwa peran ayah lebih diutamakan dalam memberi nama pada buah hatinya. Namun, bukan berarti ibu tidak berhak memilihkan nama. Nama yang dipilih oleh ayah dan ibu bisa digabungkan sehingga memiliki rangkaian makna yang lebih indah.

Itu tadi empat adab memberi nama anak dalam Islam. Semoga menambah pengetahuan terutama bagi para calon orang tua.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dian Septi Arthasalina
Febriyanti Revitasari
Dian Septi Arthasalina
EditorDian Septi Arthasalina
Follow Us