Apa Itu Sindrom Anak Bungsu? Kenali Ciri-cirinya

Apa yang terlintas di benak kamu saat mendengar kata "anak bungsu"? Apakah sosok anak yang manja, kurang mandiri, dan kerap mencari perhatian juga perlindungan dari kedua orangtuanya?
Istilah anak bungsu digunakan untuk menggambarkan urutan kelahiran anak terakhir dalam sebuah keluarga. Lantas, apa itu sindrom anak bungsu dan bagaimana karakteristik anak yang lahir di urutan terakhir dalam keluarga ini? Yuk, simak informasinya di bawah!
1. Pengertian sindrom anak bungsu

Mengutip Choosing Therapy, Suzanne Degges-White, seorang konselor berlisensi, menjelaskan, sindrom anak bungsu merujuk pada ciri-ciri kepribadian anak yang kerap dikaitkan dengan posisi urutan kelahiran. Misalnya, ketika kamu melihat seorang anak yang menunjukkan tanda-tanda manja, orang-orang mungkin akan menganggap bahwa itu adalah sifat si bungsu.
Istilah "sindrom anak bungsu" sebenarnya bukanlah suatu kelainan medis atau psikologis. Belum ada diagnosis resmi dan definisi klinis untuk sindrom ini. Namun, kebanyakan anak yang lahir di urutan terakhir dalam keluarga ini umumnya akan memiliki beberapa sifat tertentu seperti manja, berjiwa bebas, dan gigih.
2. Ciri-ciri dan karakter sindrom anak bungsu

Karakter atau kepribadian tiap orang mungkin akan berbeda-beda, entah itu pada anak pertama, kedua, atau bungsu. Julia Rohrer, psikolog kepribadian, mengutip verywell mind, menyebut, ada beberapa ciri umum yang dikaitkan dengan anak bungsu dalam keluarga seperti caranya mengambil risiko dan sikapnya yang manja. Namun, hanya ada sedikit bukti yang mengonfirmasi stereotip itu.
White juga mengungkapkan bahwa, ciri umum lain dari sindrom anak bungsu adalah ia gemar menentang aturan, bebas, riang, gigih, serta senang mencari perhatian. Ini bisa terjadi karena pada saat anak bungsu lahir, orangtua mungkin sudah gak terlalu berenergi untuk memberi perhatian layaknya yang mereka beri kepada anak pertama dan kedua. Sehingga, anak bungsu mungkin harus kerja lebih keras untuk mendapatkannya.
"Anak-anak yang lebih kecil secara alami akan tertinggal dari saudaranya dalam perkembangan, sehingga mereka mungkin menggunakan masa muda atau status mereka sebagai alat untuk mencapai tujuan mereka (dalam hal ini, mencari perhatian orangtua)," tambah White.
3. Kepribadian anak bungsu hingga dewasa

Kepribadian seseorang mungkin akan berubah seiring dengan bertambahnya usia. Begitupun untuk anak bungsu, mereka mungkin akan menghilangkan karakternya yang manja ketika tumbuh dewasa. Namun, meski hal tersebut sangat umum dan kerap dialami banyak orang, terkadang masih ada beberapa karakter seseorang yang terus melekat sejak ia anak-anak hingga dewasa.
Menanggapi hal tersebut, White menyarankan, "sangat penting untuk anak bungsu mewaspadai tanda-tanda perilaku senang mencari perhatian dan bertindak seperti anak manja, atau gak bertanggung jawab terhadap orang lain dalam kehidupan orang dewasa."
Itu dia penjelasan mengenai sindrom anak bungsu yang mungkin dialami beberapa orang. Berbagai karakter tersebut bisa saja berbeda-beda sesuai dengan pola asuh yang diterapkan oleh tiap orangtua.