Di era yang serba canggih saat ini gadget jadi barang wajib bagi hampir setiap orang. Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun sering menghabiskan banyak waktu untuk berlama-lama menatap layar handphone atau tablet yang dipakai. Jika kebiasaan ini dibiarkan maka anak menjadi kecanduan gadget.
Untuk mengatasinya orangtua perlu turun tangan dengan melakukan berbagai cara. Seperti apa? Berikut delapan hal yang bisa diterapkan.
Aktivitas menggunakan gadget yang dilakukan orangtua juga diikuti oleh anak-anak. Agar tak jadi kebiasaan orangtua perlu meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan bersama. Usahakan kosongkan waktu satu hingga dua jam sehari untuk berinteraksi dengan buah hati saat makan malam ataupun menjelang tidur. Ini berguna selain mengurangi durasi menatap layar handphone atau tablet juga untuk menjaga komunikasi antara anak dan orangtua.
Agar anak terbiasa tak beraktivitas di depan layar gadget, orangtua butuh mengubah kebiasaannya dalam keseharian. Mereka dapat mengajak anak menjalani aktivitas yang menambah pengetahuan dan keterampilan seperti membaca, berlatih alat musik atau sekedar berkebun di pekarangan rumah.
Membatasi penggunaan gadget penting untuk dilakukan agar anak tak selalu bergantung pada barang elektronik yang membuatnya lupa waktu. Orangtua bisa memberi kesempatan untuk bermain handphone atau konsol game hanya pada akhir pekan selama dua sampai tiga jam serta menonton televisi maksimal 30 menit dalam sehari.
Jika sudah berlaku batasan dalam pemakaian maka tindakan yang perlu dilakukan selanjutnya adalah menjauhkan segala macam jenis gadget dari jangkauan anak. Ini perlu dilakukan agar mereka bisa terlatih untuk berkegiatan tanpa menggunakan gadget. Selain itu, buah hati juga makin terjaga kesehatan matanya karena intensitas menatap layar handphone ataupun televisi menjadi berkurang.
Seorang anak pasti suka bermain peran menjadi seorang bajak laut atau putri kerajaan. Ketika mereka sedang melakukan aktivitas layaknya sebuah sandiwara orangtua tak ada salahnya untuk ikut di dalamnya. Ada banyak keuntungan yang bisa didapat dari bermain peran bersama si kecil. Selain dapat membangun chemistry antara keduanya, bermain peran juga dapat menumbuhkan kreativitas dan daya imajinasi sang buah hati.
Bermain di dalam rumah bisa membuat anak menjadi nyaman. Namun, mengajaknya bermain di luar juga punya banyak manfaat. Mereka akan lebih terbiasa bermain di area terbuka dan berinteraksi dengan banyak orang. Namun, orangtua juga perlu mengawasi aktivitas mereka agar keselamatan diri buah hati tetap terjaga.
Bermain di depan layar handphone ataupun sekedar menikmati serial kartun di televisi memang mengasyikkan. Namun, hal tersebut justru membuat anak menjadi pasif dan tidak terlatih ketangkasannya. Untuk itu, peran orangtua penting dalam tumbuh kembang fisik sang anak agar makin lincah. Ayah dan ibu bisa mengajak buah hatinya berlatih berenang atau mengikuti kegiatan outbond yang membuat tubuh anak terus bergerak.
Mungkin anak merasa bosan jika hanya bermain dengan orangtua saja. Mengajak teman yang seumuran atau saudara terdekat bisa jadi alternatif agar anak kembali semangat bermain. Selain itu, mengikutsertakan teman maupun saudara bisa membantu anak mengenal serta berinteraksi bersama orang lain selain dengan ayah dan ibu.
Penggunaan gadget bagi anak memang masih jadi pro dan kontra apakah perlu diberikan sejak dini atau tidak. Namun, jika mereka sudah mengenal bahkan menggunakannya, peran aktif orangtua yang dapat menentukan agar mereka tidak kecanduan.