Caca Tengker Bagikan Tantangan Menjadi Ibu Milenial dan Tips Hadapinya

Anak kecil memiliki banyak cara untuk mengekspresikan berbagai emosi yang dirasakannya, seperti marah, menangis, tertawa, dan banyak lagi. Perjalanan menjadi orangtua memang bukan pengalaman yang mudah, namun ada perasaan bahagia dalam mendampingi buah hati tumbuh.
Meskipun banyak tantangan dan hambatan, orangtua selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk anak, terutama terkait pola pengasuhan. Hal serupa dilakukan oleh Alsi Mega Marsha Tengker atau akrab disapa Caca Tengker yang merupakan psikologi klinis dan influencer.
Adik dari aktris Nagita Slavina ini, turut membagikan pengalaman membesarkan dua anak perempuan dengan segala tantangan yang dihadapi. Dalam bincang interaktif pada acara 'The Launching of Birth Beyond' Rabu (8/3/23) di Bale Nusa Jl. Pakubuwono VI No.6 Jakarta Selatan, Caca bagikan tips jadi orangtua bahagia bagi anak-anaknya.
1. Jangan banyak menyalahkan diri sendiri, fokus untuk memperbaiki hubungan dengan anak

Ada banyak kebutuhan emosional anak yang harus dipenuhi orangtua. Ada kasih sayang, perhatian, rasa cinta dan lain sebagainya. Sayangnya, beberapa faktor dapat menghambat proses orangtua dalam memenuhi kebutuhan anak, seperti kelelahan, stres, hingga suasana hati yang kurang baik.
Akibatnya, orangtua mudah marah atau melampiaskan emosi negatif kepada anak. Sayangnya, hal tersebut justru dapat mengganggu psikologis anak. Marah kepada anak mungkin sulit dihindari oleh orangtua, termasuk Caca yang menyadari kerap melampiaskan emosi kepada anak saat sedang merasa lelah.
"Ketika aku bikin salah, itu membuka aku untuk belajar gimana caranya memperbaiki itu daripada aku fokus ke merasa bersalahnya. Karena suatu hari aku berharap anak aku juga bisa merasa seperti itu, ketika mereka bikin kesalahan, gak apa-apa, merasa bersalah dulu, habis itu apa yang akan kita lakukan atas kesalahan itu daripada kita merasakan kesalahannya terus," ujarnya.
Mengingat orangtua adalah role model, Caca ingin anaknya memahami bahwa manusia juga melakukan kesalahan dan itu merupakan hal yang wajar. Apabila anak melakukan perbuatan yang keliru, sebagai orangtua, Caca berusaha untuk introspeksi diri daripada menyalahkan.
2. Adil kepada anak bukan berarti memberikan porsi yang sama rata, namun mencukupi kebutuhan

Tantangan lain mungkin dihadapi oleh orangtua yang memiliki anak lebih dari satu dengan jarak kelahiran yang tidak terlalu jauh. Kebutuhan yang berbeda dan keharusan untuk berlaku adil, membuat orangtua kerap kali merasa kewalahan.
"Tantangannya lebih ke balance antara memenuhi kebutuhan yang satu dan yang satunya. Karena aku juga harus sadar, mereka memiliki kebutuhan yang berbeda, mereka anak yang berbeda, fase yang berbeda, kadang-kadang kita manusia memiliki kecenderungan membandingkan," cerita Caca.
"Jadi, tantangan aku, untuk tahu prioritasnya nih apa. Prioritasnya adalah memenuhi kebutuhan mereka dengan baik. Apakah kebutuhan mereka sama rata? Belum tentu. Adil bukan berarti sama rata, adil itu berarti sesuai dengan porsinya," lanjut Caca.
3. Bonding dengan anak bisa meningkatkan self esteem dan rasa percaya diri, lho!

Membangun kedekatan emosional antara ibu dan anak dapat dilakukan dengan berbagai cara yang menyenangkan. Aktivitas yang dilakukan orangtua dan anak dapat menumbuhkan rasa nyaman dan penuh kasih sayang.
Caca mengakui, bonding yang dilakukannya dengan sang buah hati justru meningkatkan rasa percaya diri dan self esteem. Dengan memperhatikan tumbuh kembang dan merawat anak dengan baik, Caca merasa dirinya lebih bermanfaat sehingga nilai dirinya meningkat.
"Itu dia. Buat aku, pentingnya kita sebagai orangtua itu, tahu kebutuhan kita, tahu prioritas kita, bagian mana yang itu bisa meningkatkan kepercayaan diri kita untuk menjalani peran sebagai orangtua," ujarnya.
"Bonding sama anak itu harus ada mutual enjoyment, bukan satunya aja yang enjoy, yang satunya menderita," tambah dia.
4. Toleransi jadi nilai penting yang diterapkan kepada anak

Toleransi jadi nilai penting yang diterapkan Caca kepada anak-anaknya, mengingat media sosial saat ini memungkinkan siapa saja untuk saling membandingkan dan berkomentar atas hidup orang lain. Dengan memiliki sikap toleran, anak lebih menghargai orang di sekitarnya.
Caca menyampaikan, "Yang pertama adalah toleransi karena buat aku sekarang, dengan adanya media sosial, rasanya membandingkan orang itu lebih mudah. Rasanya, kita menilai orang dan menyampaikan pendapat itu jauh lebih mudah. Tapi ketika kita punya toleransi, pertama, kita bisa meningkatkan relasi yang baik dengan orang lain. Yang kedua, kita juga jadi bisa melihat dunia ini jauh lebih baik daripada kita yang gak punya toleransi."
5. Anak yang mencintai diri sendiri akan mudah bangkit saat mengalami masalah

Mencintai diri sendiri dinilai Caca sebagai nilai penting yang perlu diadopsi oleh anaknya. Dengan menumbuhkan rasa cinta terhadap diri sendiri, anak akan lebih mudah bangkit lagi saat mengalami masalah.
"Karena buat aku, dengan dia bisa sayang sama dirinya sendiri, dengan dia bisa mengadopsi rasa sayang aku ke dia dan itu diterapkan ke dirinya sendiri, akan lebih mudah untuk dia menyebarkan rasa cinta ke orang lain," tutup Caca.
Nah, tips di atas bisa banget diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga artikel ini bermanfaat untukmu, ya!