Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Cara Kurangi Tangisan Anak Saat Pertama Kali Masuk PAUD

ilustrasi anak sekolah PAUD (pexels.com/Naomi Shi)
ilustrasi anak sekolah PAUD (pexels.com/Naomi Shi)
Intinya sih...
  • Kenalkan konsep sekolah sejak dini untuk membentuk ekspektasi positif terhadap PAUD.
  • Biasakan anak berpisah sementara dengan orangtua untuk membangun kepercayaan diri dan kemandirian.
  • Buat rutinitas pagi yang menyenangkan agar anak lebih siap menghadapi hari di sekolah dengan percaya diri tanpa drama.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Masuk PAUD salah satu fase penting buat perkembangan anak usia dini. Tapi bagi anak, apalagi yang baru pertama kali berpisah dengan orangtua, momen jadi hal yang menegangkan. Hari pertama di PAUD sering diwarnai dengan tangisan, rasa takut, bahkan penolakan keras dari anak. Bagi orangtua, tentu jadi tantangan tersendiri.

Perlu pendekatan tepat dan penuh kasih sayang biar anak lebih nyaman dan percaya diri dalam menjalani proses ini. Orangtua harus mempersiapkan diri buat kasih dukungan emosional yang cukup bagi anak. Jadi, proses adaptasi ini bisa dilalui dengan baik kalau disikapi dengan tepat. Berikut tips yang efektif buat mengurangi tangisan saat anak pertama masuk PAUD.

1. Kenalkan konsep sekolah sejak dini

ilustrasi belajar bersama ibu (pexels.com/Yan Krukau)
ilustrasi belajar bersama ibu (pexels.com/Yan Krukau)

Sebelum anak masuk PAUD, pastikan dia sudah mengenal konsep sekolah. Orangtua bisa cerita tentang hal menyenangkan di sekolah, memperlihatkan video anak-anak yang sedang belajar dan bermain di PAUD, atau membacakan buku cerita tentang sekolah. Jadi, anak memiliki gambaran yang positif tentang sekolah dan lebih siap buat menghadapi pengalaman baru ini. Orangtua juga bisa ajak anak mengunjungi PAUD sebelum hari pertama sekolah buat kurangin rasa takut.

Ini juga bisa membuat anak lebih akrab dengan lingkungan sekaligus kenal dengan gurunya. Tujuannya buat membentuk ekspektasi positif terhadap sekolah. Anak yang sudah akrab dengan sekolah pastinya lebih mudah beradaptasi dan gak merasa ditinggalkan. Ini membuat proses transisi anak ke PAUD bisa berlangsung lebih lancar dan menyenangkan.

2. Biasakan anak berpisah sementara dengan orangtua

ilustrasi memeluk ibu (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi memeluk ibu (pexels.com/Mikhail Nilov)

Kalau anak belum pernah ditinggal orangtua sebelumnya, kebiasaan berpisah sementara juga perlu dilatih. Bisa dengan menitipkan anak sebentar ke kakek-nenek atau kerabat dekat selama beberapa jam. Semakin sering anak berpisah dalam durasi singkat dan merasa aman saat ditinggal, kemungkinan dia menangis saat ditinggal di PAUD juga makin kecil. Latihan ini membuat anak belajar kalau orangtua pasti kembali dan mereka tetap aman meskipun gak bersama orangtua.

Ini juga membantu anak bangun kepercayaan diri dan kemandirian. Selain itu, orangtua juga bisa gunakan momen ini buat memberikan pujian dan penghargaan pada anak saat mereka berhasil berpisah dengan baik. Anak jadi lebih percaya diri dan siap buat hadapi hari pertama di PAUD.

3. Buat rutinitas pagi yang menyenangkan

ilustrasi makan bersama (pexels.com/Vanessa Loring)
ilustrasi makan bersama (pexels.com/Vanessa Loring)

Rutinitas pagi yang terburu-buru dan penuh tekanan bisa membuat anak tantrum. Tapi sebaliknya, suasana pagi yang hangat membuat anak lebih siap berangkat sekolah. Ajak anak sarapan bareng, persiapkan tas sekolah, dan ngobrol ringan soal aktivitas menyenangkan yang akan dilakukan di sekolah. Kasih kesempatan anak buat memilih bekal nya sendiri.

Anak merasa terlibat dan punya kontrol atas hari mereka. Selain itu, anak bakal lebih semangat pergi ke sekolah karena tahu apa yang akan mereka lakukan. Gunakan momen ini buat kasih motivasi dan dukungan pada anak. Dengan rutinitas pagi yang positif, anak lebih siap menghadapi hari di sekolah dengan percaya diri tanpa drama.

4. Jangan tinggal diam-diam

ilustrasi ditinggal ibunya pulang (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
ilustrasi ditinggal ibunya pulang (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Banyak orangtua pilih meninggalkan anak diam-diam saat hari pertama masuk PAUD, biar anak gak nangis. Padahal, cara ini justru membuat anak merasa ditinggalkan tanpa kejelasan dan gak merasa aman. Anak bakal bingung, takut dan dikhianati karena orangtua nya tiba-tiba menghilang. Akibatnya, keesokan harinya anak jadi rewel dan gak mau kembali ke sekolah.

Orangtua sebaiknya pamit dengan jujur dan lembut, meski anak tetap menangis. Katakan dengan tenang kalau kamu pergi sebentar dan kembali menjemput setelah sekolah selesai. Tunjukkan ekspresi yang yakin dan hangat, karena anak peka dengan bahasa tubuh orangtua. Perpisahan yang jelas, konsisten, dan penuh kasih akan membuat anak cepat beradaptasi dan aman di lingkungan baru.

5. Kerja sama dengan guru

ilustrasi ngobrol dengan guru (pexels.com/Junior Developer)
ilustrasi ngobrol dengan guru (pexels.com/Junior Developer)

Guru PAUD udah terbiasa hadapi anak tantrum dan sulit berpisah di hari pertama sekolah. Karena itu, orangtua perlu menjalin komunikasi yang baik sejak awal. Ceritakan kebiasaan anak, hal yang ditakuti, dan cara yang biasanya efektif buat menenangkan mereka. Sampaikan pada guru kalau anak bisa lebih tenang saat dipeluk atau mendengar lagu tertentu.

Guru yang tahu latar belakang anak pastinya lebih mudah menemukan pendekatan yang tepat. Jangan malu buat bertanya tentang kondisi anak setelah jam sekolah berakhir. Minta laporan singkat, apalagi di minggu- pertama. Kerja sama yang baik, membuat proses adaptasi anak berjalan lebih lancar dan anak lebih nyaman di lingkungan sekolah.

6. Berikan apresiasi dan pelukan saat pulang

ilustrasi memeluk anak pulang sekolah (pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi memeluk anak pulang sekolah (pexels.com/Gustavo Fring)

Setelah hari pertama sekolah selesai, sambut anak dengan pelukan dan kasih apresiasi. Hal ini penting buat bangun rasa percaya diri dan memberikan pengalaman positif di hari pertama. Hindari pertanyaan, “Tadi kamu nangis ya?” karena pertanyaan kayak gini membuat anak merasa gagal dan malu. Fokus dengan hal positif, seperti tanya permainan yang paling seru atau teman baru yang ditemui.

Ucapan sederhana seperti, “Kamu hebat banget hari ini berani sekolah,” bisa memberi dorongan emosional yang besar buat anak. Sikap seperti ini bantu membentuk asosiasi yang menyenangkan terhadap pengalaman sekolah. Anak lebih semangat dan percaya diri kembali ke sekolah keesokan harinya.

Adaptasi anak saat pertama masuk PAUD bukan hanya tugas anak, tapi kesiapan orangtua saat mendampingi dengan sabar. Anak nangis bukan berarti gagal, tapi bagian dari proses belajar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us