Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kesalahan yang Bikin Presentasi Membosankan

presentasi
ilustrasi presentasi (pexels.com/ThisIsEngineering)
Intinya sih...
  • Slide penuh tulisan dan minim ilustrasi membuat presentasi tidak menarik
  • Kurangnya interaksi dengan audiens dapat menyebabkan kebosanan
  • Bicara berkepanjangan dan topik yang kurang menarik juga menjadi penyebab presentasi membosankan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tugas presentasi memang bikin grogi. Kalau kamu gampang demam panggung, mungkin beberapa hari sebelumnya sudah stres. Dirimu hanya perlu berbicara 5 sampai 10 menit, tetapi seolah-olah disuruh berorasi 30 menit untuk membakar semangat semua orang.

Bagian tersulit dari presentasi ialah mempertahankan perhatian audiens pada pemaparanmu. Kalau sekadar mendapatkan perhatian mereka di awal terbilang mudah. Begitu kamu maju dan mulai bicara pun, mereka pasti telah memperhatikanmu.

Namun, itu bukan jaminan sampai akhir presentasimu nanti mereka masih menyimak. Orang-orang yang bosan bahkan mulai mengobrol atau main gadget. Ini artinya, mereka menganggap presentasimu tidak menarik. Kesalahan yang bikin presentasi membosankan berikut ini bisa jadi penyebab utamanya.

1. Slide penuh tulisan dan minim ilustrasi

presentasi
ilustrasi presentasi (pexels.com/Airam Dato-on)

Mungkin kamu ingin menjelaskan begitu banyak hal pada audiens. Supaya dirimu tidak lupa sekaligus mereka tak hanya mendengarkanmu, banyak sekali poin yang ditulis di setiap slide. Seperti pengertian tiap istilah menurut beberapa tokoh, jenis-jenis, dan sebagainya.

Kamu tahu bahwa gak semua orang mampu menyimak perkataan dengan baik. Sebagian orang bertipe visual sehingga lebih mudah bagi mereka jika membaca sendiri sesuatu. Namun, itu membuat slide presentasi tidak menarik.

Tulisannya sampai kecil-kecil sekali buat ukuran akan dilihat dari kejauhan. Akibatnya, audiens bertipe visual pun gak tertarik membacanya. Juga tak ada selipan gambar apalagi video yang dapat mengembalikan fokus audiens tiap mulai terpecah. Sekaligus menambah pemahaman mereka.

2. Juga gak ada interaksi dengan audiens

presentasi
ilustrasi presentasi (pexels.com/RDNE Stock project)

Presentasi bukan hanya memaparkan hal-hal yang penting untuk didengar bersama. Sekalipun poin pentingnya itu, audiens mudah merasa bosan kalau kamu gak interaktif. Bagaimanapun juga, dirimu berhadapan dengan sekelompok orang. Sudah menjadi watak manusia menyukai perhatian.

Mereka ingin keberadaannya lebih diakui olehmu yang sedang berbicara di depan. Cara paling dasar ialah melalui tatapan. Ini bentuk komunikasi nonverbal. Kamu harus berani mengedarkan pandanganmu bergantian dari satu orang ke orang lainnya.

Seakan-akan dirimu mengajak setiap orang berbicara empat mata. Interaksi tingkat berikutnya adalah benar-benar mendorong mereka buat bersuara. Kamu dapat memberikan pertanyaan yang membangkitkan keinginan audiens untuk menjawab.

Contohnya, kamu sedang mempresentasikan strategi marketing. Tanyakan pada orang per orang, apa yang paling membuat mereka merasa terganggu saat didekati oleh sales? Setiap jawaban mereka nantinya dihubungkan dengan materi yang sudah disiapkan olehmu.

3. Bicara berkepanjangan dan ke mana-mana sampai gak nyambung

presentasi
ilustrasi presentasi (pexels.com/Alena Darmel)

Kesuksesan presentasi tidak diukur dari seberapa kuat kamu berdiri di depan dan terus berbicara. Terpenting adalah semua hal yang harus disampaikan diterima dengan baik oleh audiens. Kalau dirimu bisa mempersingkat presentasi dan mereka tetap paham malah lebih baik.

Waktu yang tersisa dapat digunakan untuk diskusi lebih lanjut. Atau, pertemuan diakhiri lebih cepat kemudian masing-masing kembali bekerja. Justru ucapan yang berkepanjangan dan ke mana-mana menunjukkan gaya komunikasi yang tidak efektif.

Para pendengar bukannya tambah paham malah makin bingung akan intinya. Jangan sampai mereka salah memahami presentasimu yang sudah selama itu. Kian panjang perkataanmu, orang kian berusaha melewatkan sebanyak mungkin kalimat demi efisiensi pikiran.

4. Topik yang dipilih kurang menarik

presentasi
ilustrasi presentasi (pexels.com/Walls.io)

Tentu tidak setiap saat kamu dapat leluasa memilih topik presentasi. Sering kali topiknya sudah ditentukan dengan sangat spesifik. Kamu gak bisa lagi mengutak-atiknya. Paling dirimu tinggal mematangkan isi presentasi biar bisa kasih insight ke audiens.

Akan tetapi, apabila topiknya gak kaku kamu dapat lebih melakukan eksplorasi. Angkat topik yang masih nyambung bahkan penting, tetapi selama ini jarang atau belum pernah dibicarakan. Contohnya, masih terkait strategi marketing.

Umumnya, topik presentasi ialah seputar meningkatkan penjualan, menarik pembeli, menjaga pelanggan, dan semacamnya. Kamu bisa masuk ke topik unik yaitu membuat orang lain yang gak membeli produk kalian sebagai agen promosi gratisan.

Mereka suka dengan produk yang ditawarkan, tetapi daya belinya masih kurang. Bagaimana cara supaya mereka mau merekomendasikan produk tersebut pada orang lain yang 99 persen dapat membelinya? Ini sangat menarik karena jika berhasil, secara gak langsung akan meringankan pekerjaan kalian.

5. Penampilanmu tak dipersiapkan dengan baik

presentasi
ilustrasi presentasi (pexels.com/fauxels)

Segala tentangmu bakal menjadi pusat perhatian terhitung sejak kamu berdiri dan maju untuk presentasi. Oleh sebab itu, kurang tepat kalau fokusmu selama berhari-hari belakangan hanya mempersiapkan materi. Dirimu juga perlu menyiapkan penampilan.

Sebelum kata pertama terucap, orang-orang terlebih dahulu melihat sosokmu. Untuk keperluan presentasi, kamu bisa berdandan lebih dari biasanya. Terutama jika audiensnya bukan orang-orang yang setiap hari bekerja satu kantor denganmu.

Pastikan kamu tampil menawan dan meninggalkan kesan positif bagi mereka. Kenakan pakaian terbaik yang cocok dengan situasinya. Apakah formal sekali atau bisa kasual, tetapi tetap harus terlihat berkelas? Sepatu mesti bersih seakan-akan baru dibeli dari toko. Demikian juga wajah.

Rambut disisir rapi. Plus kenakan wewangian yang lembut, segar, serta tahan lama. Dengan penampilan yang maksimal, kamu sudah memenangkan setengah perhatian audiens. Setengahnya lagi tinggal pemaparanmu nanti.

Melakukan presentasi bukan sekadar kamu berbicara dan terserah orang lain mendengarkan atau tidak. Di dunia kerja, misalnya. Berawal dari presentasi yang baik, dirimu dapat meloloskan begitu banyak proyek. Sebaliknya, kesalahan yang bikin presentasi membosankan malah bikin orang kurang memercayaimu dan proposal proyekmu gak laku.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Plus Minus Kamar Mandi di Dalam Kamar Tidur, Privat Tak Selalu Aman

31 Okt 2025, 21:42 WIBLife