Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Membantu Anak Atasi Rasa Takut dan Cemas

ilustrasi anak takut (pexels.com/@mikhail nilov)
ilustrasi anak takut (pexels.com/@mikhail nilov)
Intinya sih...
  • Anak butuh didengar tanpa dihakimi saat mengungkapkan rasa takutnya untuk merasa diterima dan nyaman berbicara.
  • Bantu anak mengenali sumber ketakutan, temani mereka hadapi ketakutan perlahan, dan tunjukkan keberanianmu agar mereka belajar dari contoh.
  • Berikan pujian, apresiasi, dan ajarkan teknik relaksasi sederhana untuk memperkuat rasa percaya diri anak dalam menghadapi ketakutan.

Rasa takut dan cemas adalah hal yang wajar dialami oleh anak-anak, apalagi saat mereka menghadapi hal baru. Tapi, kalau dibiarkan terlalu lama, rasa takut ini bisa membuat mereka sulit berkembang dan kehilangan kepercayaan diri. Sebagai orang tua, peranmu sangat penting untuk membantu mereka melewati fase ini.

Tenang, membangun kepercayaan diri anak tidak perlu cara yang rumit, kok. Kamu hanya perlu memahami apa yang mereka rasakan dan memberikan dukungan yang tepat. Yuk, simak lima cara berikut untuk membantu anak mengatasi rasa takut dan cemas agar mereka lebih berani menghadapi dunia!

1. Dengarkan dan validasi perasaan mereka

ilustrasi ibu validasi perasaan anak (pexels.com/@kindelmedia)
ilustrasi ibu validasi perasaan anak (pexels.com/@kindelmedia)

Kadang, anak hanya butuh didengar, bukan dihakimi. Saat mereka mengungkapkan rasa takutnya, dengarkan dengan penuh perhatian tanpa memotong pembicaraan. Tunjukkan bahwa kamu memahami perasaan mereka dengan kata-kata seperti, “Mama tahu kamu takut, dan itu wajar banget.”

Selain itu, hindari meremehkan rasa takut mereka, ya! Anak-anak cenderung butuh validasi agar merasa diterima. Dengan begitu, mereka akan merasa nyaman berbicara tentang apa pun, termasuk kekhawatiran yang mereka alami. Validasi ini juga bisa membangun kepercayaan mereka pada orang tua.

2. Bantu mereka mengenali dan menghadapi rasa takutnya

ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/@tiger lily)
ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/@tiger lily)

Anak-anak sering kali belum tahu apa yang sebenarnya membuat mereka takut. Tugasmu adalah membantu mereka mengenali sumber ketakutan tersebut, misalnya lewat cerita atau gambar. Setelah itu, bantu mereka mencari solusi atau cara menghadapinya perlahan.

Misalnya, jika anak takut pada gelap, cobalah temani mereka di kamar gelap dengan lampu tidur kecil. Mulailah dengan durasi pendek, lalu tingkatkan secara bertahap agar mereka terbiasa. Dengan latihan ini, anak akan merasa lebih percaya diri dan mengerti bahwa gelap bukanlah sesuatu yang menakutkan.

3. Jadi contoh keberanian untuk anak

ilustrasi ibu dan anak bermain ayunan (pexels.com/@nicola barts)
ilustrasi ibu dan anak bermain ayunan (pexels.com/@nicola barts)

Anak-anak sering meniru apa yang mereka lihat dari orang tuanya. Kalau kamu terlihat percaya diri dalam menghadapi tantangan, anak akan belajar hal yang sama. Jangan ragu untuk menunjukkan bahwa rasa takut bisa diatasi dengan usaha dan keberanian.

Misalnya, tunjukkan keberanianmu saat menghadapi hal yang kamu takuti, seperti mencoba wahana ekstrem di taman bermain. Hal ini akan membuat anak merasa termotivasi untuk ikut melawan rasa takutnya sendiri. Dengan menjadi contoh, anak pun akan belajar bahwa rasa takut bukan halangan untuk bertindak.

4. Berikan dukungan positif dan penguatan

ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/@nicola barts)
ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/@nicola barts)

Siapa sih yang gak senang mendapat pujian setelah berhasil melakukan sesuatu? Nah, anak-anak pun begitu. Berikan mereka pujian ketika berhasil mengatasi rasa takut, sekecil apa pun itu. Kata-kata seperti, “Wah, hebat banget! Kamu sudah berani tadi,” akan memberikan pengaruh besar pada rasa percaya diri mereka.

Selain pujian, jangan lupa untuk memberikan apresiasi berbentuk pelukan atau senyuman hangat. Dukungan positif ini tidak hanya memperkuat hubungan orang tua dan anak, tapi juga membantu anak merasa lebih dicintai. Dengan begitu, mereka akan semakin termotivasi untuk terus berusaha mengatasi ketakutannya.

5. Ajarkan teknik relaksasi yang mudah

ilustrasi ibu dan anak rileks (pexels.com/@artempodrez)
ilustrasi ibu dan anak rileks (pexels.com/@artempodrez)

Rasa cemas bisa membuat anak sulit berpikir jernih. Kamu bisa mengajarkan mereka teknik relaksasi sederhana, seperti menarik napas dalam-dalam. Jelaskan bahwa dengan napas yang tenang, tubuh akan merasa lebih santai dan pikiran jadi lebih tenang.

Selain teknik pernapasan, kamu juga bisa mengajarkan aktivitas lain, seperti bermain atau menggambar, untuk mengalihkan perhatian anak dari rasa takut. Aktivitas ini akan memberikan mereka coping mechanism yang sehat setiap kali rasa cemas muncul. Dengan begitu, anak akan lebih siap menghadapi tantangan di masa depan.

Membantu anak mengatasi rasa takut dan cemas memang butuh waktu dan kesabaran, tapi hasilnya pasti sepadan. Anak yang percaya diri akan lebih siap menghadapi dunia dan berbagai tantangannya. Jadi, yuk mulai terapkan lima cara di atas dan jadilah pendukung utama dalam perjalanan mereka menjadi individu yang tangguh!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us