Cara Membersihkan Telinga Anak Paling Aman!

Mengutip Childrens Mercy, menurut pediatric otolaryngology atau dokter THT anak Jason R Brown, DO dan Laura L Neff, MD, menjelaskan bahwa jika ada kotoran telinga pada anak lebih baik biarkan saja. Kotoran telinga itu sehat, yang bertindak sebagai perlindungan pada saluran telinga.

Kotoran telinga membantu menghentikan infeksi dan membantu mencegah masuknya benda-benda ke dalam telinga. Aturan nomor satu tentang membersihkan kotoran telinga adalah jangan pernah memasukkan apa pun ke dalam telinga. Memasukkan apa pun ke dalam telinga dapat menyebabkan kerusakan, nyeri, dan kemungkinan gangguan pendengaran.

Setiap orang mempunyai kotoran telinga. Beberapa orang memang lebih sering memperhatikan kotoran di telinga mereka, atau di telinga anak-anak dibanding yang lain. Mengutip Children's Healthcare of Atlanta (CHOA), menurut ahli THT anak Nandini Govil, MD, MPH, banyak yang salah paham mengenai kotoran telinga.

“Sepertinya ada banyak kesalahpahaman tentang kotoran telinga, tetapi hal ini sepenuhnya normal dan tidak berbahaya,” jelasnya.

Kotoran telinga berfungsi sebagai pelumas. Itu dibuat oleh kelenjar minyak (sebaceous glands) di folikel rambut di saluran telinga. Sifat pelumasan ini membantu mengurangi kemungkinan iritasi dan infeksi pada telinga anak.

Kotoran telinga dalam jumlah sedang di telinga anak adalah hal yang menyehatkan dan normal, sehingga pembersihan telinga tidak diperlukan. Namun jika anak tidak nyaman dan mengalami penumpukan kotoran berlebihan di saluran telinga, penting bagi kamu mengetahui cara membersihkan telinganya dengan aman.

Nandini merekomendasikan penggunaan obat tetes penghilang kotoran telinga yang dijual bebas di pasaran. Atau membuat sendiri dengan campuran mineral oil dan cuka dengan perbandingan 50:50 atau campuran hidrogen peroksida dan air suling dengan perbandingan 50:50.

“Dengan menggunakan obat tetes yang bisa kamu dapatkan di apotek, teteskan beberapa tetes ke telinga sekali sehari selama kurang lebih seminggu. Ini membantu melunakkan kotoran telinga; namun, itu tidak menghilangkan kotoran telinga,” jelas dr. Nandini.

Cara yang lain kamu bisa memandikan anak. Uap dari pancuran atau bak mandi membantu melonggarkan kotoran telinga. Setelahnya, bersihkan telinga bagian luar dengan waslap lembut untuk menghilangkan sisa kotoran telinga. Jadi, tak perlu memasukkan benda apa pun ke dalam telinga anak.

Nandini tidak menyarankan penggunaan cotton bud atau sejenisnya pada telinga anak. Namun jika kamu melakukannya, pastikan masih dapat melihat bagian kapas putih dari cotton bud tersebut saat dimasukkan ke dalam liang telinganya. Hal ini untuk memastikan bahwa kamu tidak memasukkan cotton bud terlalu dalam.

Perlu diketahui setiap orangtua, terlalu sering membersihkan telinga anak dapat menyebabkan telinga menjadi kering. Hal ini dapat menyebabkan masalah lain, seperti kulit mengelupas atau gatal. Kotoran telinga membantu menjaga telinga tetap terlumasi dan lembab.

“Membersihkan telinga menggunakan cotton bud juga dapat meningkatkan kemungkinan anak terkena infeksi telinga luar. Jika telinga bagian luar kering, maka lebih rentan terhadap luka, yang dapat menyebabkan infeksi,” terang Nandini.

Jika kamu memasukkan cotton bud terlalu dalam ke liang telinga anak, terdapat peningkatan risiko cedera pada gendang telinga atau tulang pendengaran. Kedua bagian penting ini terletak tepat di belakang gendang telinga.

Orangtua penting untuk mendengarkan nalurinya. Jika kamu merasa anak tidak dapat mendengar dengan baik, atau mereka mengeluh telinganya terasa penuh, tidak nyaman, dan lainnya, lebih baik hubungi dokter anak.

Itulah tadi cara membersihkan telinga anak yang bisa dicoba. Mungkin tak ada salahnya untuk menambah rutinitas mandinya dengan membersihkan telinga baik luar. Hal ini bisa menjadi cara terbaik dan aman.