Inilah Mitos dan Fakta Tentang Daging Kambing yang Wajib Kamu Ketahui

Daging kambing adalah makanan populer di Indonesia. terlebih saat datang momen Idul Adha, tidak lengkap rasanya menjalankan jika tidak menyantap daging kambing.
Selain rasanya enak, ternyata ada beberapa mitos yang beredar di masyarakat tentang daging kambing. Kira-kira mana sajakah yang termasuk fakta dan dapat dipercaya?
Gairah Sex
Daging kambing dapat meningkatkan gairah seksual, terutama yang dimakan adalah torpedo. Faktanya, hormon yang berpengaruh terhadap libido adalah testosteron, dan karena daging kambing mengandung protein tinggi, bila dikonsumsi dalam jumlah tertentu, mungkin saja berpengaruh pada pembentukan testosteron.
Sehingga libido dapat meningkat. Tetapi tidak hanya berlaku pada daging kambing saja. Karena semua daging mengandung protein.
Daging Kambing dan Durian
Ada mitos larangan mengonsumi daging kambing bersamaan dengan buah durian. Faktanya, buah durian mengandung kandungan lemak yang cukup tinggi. Begitu juga dengan daging kambing.
Jika keduanya dimakan bersamaan oleh orang yang memiliki riwayat penyakit penyempitan pembuluh darah dan jantung koroner, tidak menutup kemungkinan penyakitnya akan bertambah parah dan berakibat fatal. Tapi bila disantap oleh orang yang sehat, tidak akan menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan.
Darah Tinggi
Mitos ketiga adalah penderita darah tinggi tidak boleh mengonsumsi daging kambing karena bisa memicu tekanan darah tinggi. Namun belum ada penelitian yang membenarkan hal tersebut. Ini hanya kepercayaan masyarakat.
Kalaupun memang benar, mungkin karena pengaruh mengonsumsi protein yang ada di daging kambing terlalu banyak. Hal ini berlaku pada semua jenis daging.
Lebih Sehat
Daging kambing lebih menyehatkan daripada daging sapi. Yang ini memang benar. Karena daging kambing mengandung lebih banyak kandungan lemak tak jenuh daripada daging sapi.
Lemak tak jenuh ini lebih bermanfaat untuk kesehatan daripada lemak jenuh yang cenderung meningkatkan kolesterol.
Bau prengus
Bau prengus daging kambing tergantung cara pemotongan. Kambing yang dipotong dalam keadaan stres membuat rasanya tidak enak. Agar tidak stres, pemilik ternak kambing tentu harus melakukan penyembelihan dengan baik.
Yaitu selalu menjaga agar kambing tidak melihat darah temannya yang dipotong, dan harus menggunakan pisau yang benar-benar tajam.
Es Jeruk dan Daging Kambing
Meminum air jeruk setelah makan daging kambing dapat menurunkan kadar kolesterol. Nah, karena kadar vitamin C dalam jeruk cukup tinggi, bisa dapat membantu menetralkan lemak yang terkandung pada daging kambing.
Asalkan daging kambing yang dimakan tidak berlebihan. Jika dimakan secara berlebihan, sepertinya vitamin C tidak dapat sepenuhnya menetralkan lemak yang terkandung dalam tubuh
Keenam hal di atas adalah mitos yang umum terjadi di masyarakat Indonesia. Jadi tidak perlu takut lagi saat akan menyantap daging kambing. Asalkan masih dalam jumlah yang wajar. Karena protein hewani yang terkandung di daging kambing bermanfaat untuk tubuh. Selamat berkuliner daging kambing.