Jellyfish Parenting, Metode Asuh Anak yang Santai dan Fleksibel

Jellyfish parenting merujuk pada gaya pengasuhan anak yang santai, rileks, dan lebih fleksibel. Jika pendekatan parenting-mu lebih mengikuti arus dan mengikuti minat anak, maka kamu telah menerapkan teknik parenting ini.
Orangtua yang menerapkan parenting ini biasanya memberi anak pilihan untuk menentukan kemauan maupun kegiatan yang diinginkan mereka. Buat kamu yang penasaran dan ingin lebih mendalami jellyfish parenting, langsung simak ulasannya di bawah ini!
1. Mengenal gaya jellyfish parenting

Layaknya ubur-ubur, jellyfish parenting sangat erat kaitannya dengan fleksibilitas orangtua terhadap kegiatan, keinginan, dan kebutuhan anak. Gaya parenting ini lebih cenderung memilih pendekatan yang komunikatif untuk menangani perilaku anak. Jellyfish parenting juga memungkinan anak dan orangtua memiliki hubungan yang dekat seperti teman.
"Kelebihan jellyfish parenting adalah terjalinnya banyak komunikasi dan empati positif dengan anak yang mengarah pada keterikatan dan koneksi yang positif," kata konselor Thriveworks, Jami Dumler, dilansir Verywell Family.
2. Pro dan kontra tentang jellyfish parenting

Jellyfish parenting menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Menurut Dr. Rachel Hoffman, dilansir Scary Mommy, anak yang dibesarkan dengan metode jellyfish parenting biasanya memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Hal ini tercipta dari kemampuan anak membuat keputusan sejak usia dini.
Ada juga risiko saat menerapkan parenting ini, yaitu menyebabkan munculnya perilaku egois dan tidak mau diatur. Hal ini terjadi karena anak terbiasa dibebaskan oleh orangtua sehingga tidak mau mengikuti anjuran orang lain.
"Jellyfish parenting yang merupakan gaya pengasuhan yang permisif dapat menyebabkan anak memiliki perilaku bermasalah di sekolah dan lingkungan sosial lainnya," kata developmental psychologist, Diana Baumrind, dilansir Scary Mom.
3. Cara menyeimbangkan metode jellyfish parenting

Dari pro dan kontra yang telah disebutkan di atas tentunya menjadi pertimbangan penting bagi para orangtua sebelum menerapkan tekni parenting ini. Tidak peduli usia anak atau pun situasi lainnya, kamu harus tegas dalam menentukan batasan pada kebebasan anak.
Batasan dan harapan yang kamu ciptakan pada akhirnya akan membuat anak menjadi lebih aman dan terlindungi. Cara lain yang dapat dilakukan adalah berikan pilihan pada anak.
Jangan memberikan pertanyaan open-ended pada mereka. Misalnya, tanyakan dengan jelas apakah anak lebih ingin membersihkan kamar sebelum atau sesudah mengerjakan tugas sekolah, dan lain sebagainya.
Pertanyaan ini bisa membuat anak tahu bahwa kamu masih menaruh perhatian dan tanggung jawab serta memungkinkanmu untuk mengerti bagaimana perasaan mereka sebenarnya. Catat baik-baik, ya!
4. Pembelajaran dari jellyfish parenting

Untuk beberapa orangtua, metode jellyfish parenting mungkin berhasil diterapkan jika mereka memiliki anak yang sangat penurut dan tenang. Selain itu, jellyfish parenting juga cocok untuk keluarga yang fleksibel terhadap jadwal, rutinitas, atau kegiatan tertentu.
Seiring bertambahnya usia, orangtua yang menerapkan jellyfish parenting akan lebih mengerti saat-saat tertentu di mana anak memang sedang membutuhkan dukungan atau lebih baik diberikan ruang kebebasan untuk sukses dengan cara sendiri. Secara tidak langsung, orangtua juga mendukung anak untuk lebih bertanggung jawab terhadap kebebasan yang dijalani anak. So, gaya parenting ini juga bermanfaat, bukan?
5. Tips menerapkan jellyfish parenting yang benar

Agar tidak keliru dalam menerapkan jellyfish parenting, kamu harus memulainya dengan mendengarkan pendapat anak secara aktif tanpa menghakiminya. Biarkan mereka untuk mengekspresikan diri secara bebas namun masih dalam batasan yang benar.
Meskipun identik dengan kata fleksibel dan santai, orangtua yang menerapkan parenting ini harus tegas dalam menetapkan batasan dan harapan secara jelas. Jika kamu membuat aturan bagi anak, jelaskan secara tepat alasan di balik aturan tersebut.
Jellyfish parenting juga harus mengajarkan anak untuk belajar dari kesalahan mereka sendiri. Peran orangtua hanya untuk menawarkan bimbingan serta dukungan saat dibutuhkan.
Itulah deretan informasi mengenai jellyfish parenting. Pada intinya, jenis parenting ini memberikan kebebasan anak untuk memutuskan keinginannya asalkan masih dalam batasan yang benar menurut orangtua. Semoga ulasan di atas bermanfaat untukmu, ya!