5 Kesalahan Parenting yang Buat Anak Tidak Percaya Diri dan Pesimis

Pendidikan dan pengasuhan anak oleh orangtua menjadi hal penting sebab dapat memengaruhi kepribadian di masa depan. Sayangnya, ada beberapa kesalahan pola asuh yang dapat membuat anak tidak percaya diri dan memiliki optimisme rendah.
Kenali, yuk, apa saja pola pengasuhan yang akan menyebabkan anak tumbuh dengan rasa percaya diri rendah dan pesimis! Catat poin-poinnya supaya kamu bisa belajar dan mengingatnya.
1. Membiarkan anak tidak melakukan tanggung jawabnya, bikin dia gak merasa kompeten melakukan sesuatu

Sikap percaya diri dan optimis tidak hanya tumbuh karena pujian yang diterima anak. Kegiatan sehari-hari yang dilakukan juga bisa menumbuhkan sikap percaya diri serta hal positif lainnya untuk anak.
Misalnya, dengan mengajarkan anak untuk merapikan kembali mainannya, akan menumbuhkan sikap bertanggung jawab dalam diri anak. Sebab, menurut CNBC, tanggung jawab jadi kesempatan anak untuk melihat dirinya mampu dan kompeten dalam melakukan suatu hal.
Ada kalanya orangtua harus membiarkan anak untuk mengambil tanggung jawab pribadi sehingga tidak selalu bergantung. Biarkan anak merasa dirinya mampu melakukan sesuatu dengan baik.
2. Tidak membiarkan anak menghadapi ketidakpastian dalam hidup

Sebagai orangtua, kamu pasti ingin melakukan yang terbaik untuk anak dan tidak mau anakmu terluka. Namun, sikap overprotective oleh orangtua akan menyebabkan anak-anak kurang siap menghadapi ketidakpastian di masa depan.
Amy Morin sebagai psikoterapis, menyarankan agar orangtua menjadi pemandu, bukan pelindung sehingga akan membiarkan anak merasakan berbagai emosi dan kesulitan dalam hidupnya. Amy juga mengatakan, hal ini akan memberi kesempatan anak untuk meningkatkan rasa percaya diri atas kemampuannya.
3. Terlalu fokus pada hasil, sementara mengabaikan proses yang dilakukan anak

Melalui parentingideas.com, Michael Grose sebagai parenting educator menegaskan bahwa orangtua sebaiknya lebih menghargai proses daripada hasil yang dicapai anak. Orangtua juga sebaiknya menanamkan bahwa kesuksesan didapatkan dari usaha, sehingga menumbuhkan sikap optimis dan percaya diri bagi anak.
Untuk menciptakan mindset tumbuh bagi anak, orangtua juga harus mengutamakan usaha daripada hasil. Jadi, jangan terlalu fokus pada kegagalan atau keberhasilan anak. Kamu juga perlu menghargai proses yang dilaluinya.
4. Membiarkan anak memiliki persepsi negatif saat dihadapkan pada situasi sulit

Ketika menghadapi kegagalan, dorong anak untuk tetap mengatakan hal positif dalam dirinya. Self talk negatif hanya akan membuat anak semakin tidak percaya diri dan pesimis dalam menghadapi masalah yang sulit.
Michael menambahkan, orangtua sebaiknya menunjukkan pada anak bagaimana menemukan hal positif dalam situasi yang sulit dan tidak ia sukai. Dengan pembiasaan, hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri pada anak.
5. Berharap anak melakukan segala hal dengan sempurna

Wajar jika orangtua berharap anaknya dapat melakukan segala hal dengan baik. Namun, berekspektasi berlebihan akan kesempurnaan yang dilakukan anak, hanya akan membuat ia merasa tidak pernah mencapai harapan orangtuanya.
Tentu saja, hal ini menumbuhkan sikap pesimis dan rasa percaya diri yang rendah untuk anak-anak. Orangtua sebaiknya membantu anak mencapai tujuan-tujuan kecil untuk meraih pencapaian yang lebih besar.
Beberapa kekeliruan pola asuh di atas dapat membuat anak menjadi kurang percaya diri ke depannya. Untuk itu, orangtua diharapkan lebih bijak dalam mengambil keputusan, ya!