5 Cara Menegur Anak Tanpa Melukai Perasaannya

Jangan sampai membuat anak jadi minder, ya!

Sebagai orangtua yang mencintai anaknya, Ayah-Bunda tentu tidak bisa membiarkan anak memelihara perilaku yang buruk. Orangtua perlu memberikan batasan yang jelas tentang perilaku yang baik dan buruk pada anak.

"Anak-anak perlu diberi pengertian bahwa perilaku mereka akan berdampak pada orang lain, dan perilaku-perilaku seperti apa yang tidak bisa ditoleransi," tulis Eileen Kennedy-Moore, Ph.D. seorang spesialisasi psikologi keluarga, dilansir Parents.

Namun tentu itu menjadi sebuah tantangan yang besar. Pasalnya, perasaan anak yang masih terlalu rapuh membuat orangtua bingung bagaimana cara menegur tanpa melukai perasaan mereka.

Lantas bagaimana cara menegur anak tanpa melukai perasaan mereka? Berikut ini penjelasan yang dirangkum dari berbagai sumber. Simak baik-baik, ya!

1. Tunjukkan pengertian

5 Cara Menegur Anak Tanpa Melukai PerasaannyaIlustrasi menunjukkan pengertian (pexels.com/Anete Lusina)

Kata pembuka yang Ayah-Bunda gunakan dalam menegur akan sangat berpengaruh pada reaksi mereka. Jika orangtua langsung menyudutkan, maka anak juga akan bersiap dengan upaya pembenaran atas perilaku dan kesalahan mereka, ujar Eileen.

Cobalah tunjukkan bahwa kalian mengerti. Gunakan kata "Bunda mengerti kalau kamu sudah mencoba--" atau "Ayah tahu, adik tidak bermaksud untuk--". Buat anak paham bahwa Ayah-Bunda tidak sedang menyalahkan.

2. Jelaskan dengan baik apa kesalahan mereka

5 Cara Menegur Anak Tanpa Melukai PerasaannyaIlustrasi menjelaskan kesalahan anak (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Orangtua perlu to the point dengan penjelasan mereka. Jangan berpikir bahwa anak tidak akan mengerti. Mereka justru akan kebingungan jika orangtua memberi penjelasan yang berputar-putar.

Gunakan juga pola kalimat (Kesalahan+Dampak) saat menjelaskan. Misalnya, "Jika kamu tak langsung mengganti pakaian saat pulang sekolah, maka esok harinya kamu akan memakai seragam yang kusut."

Hindari penggunaan kata 'selalu' dan kata yang merujuk pada sifat seperti pemalas, pemarah, dan sebagainya. Itu akan terdengar seperti menyalahkan dan menyudutkan anak, kata Eileen.

3. Fokus pada apa yang terjadi saat itu

5 Cara Menegur Anak Tanpa Melukai PerasaannyaIlustrasi menegur tanpa melukai perasaan anak (pexels.com/Gustavo Fring)
dm-player

Hindari mengungkit kesalahan. Siapa pun tidak akan suka jika kesalahan yang sudah lalu dibahas kembali.

"Ini akan membuat anak menolak untuk mendengarkan masukan dan saran yang akan Ayah-Bunda berkan," ujar Amy Morin, LCSW seorang psikoterapis dilansir Very Well Family.

Fokus pada permasalahan yang terjadi saat itu juga akan membantu orangtua lebih lugas dalam menjelaskan kesalahan anak. Jangan buat anak merasa begitu tersiksa karena Ayah-Bundanya terus mengingat kesalahan yang telah berlalu.

Baca Juga: 5 Kesalahan Parenting yang Buat Anak Sulit Mengerti Emosinya Sendiri

4. Fokus pada perilakunya, bukan emosinya

5 Cara Menegur Anak Tanpa Melukai PerasaannyaIlustrasi menegur tanpa melukai perasaan anak (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Saat melakukan kesalahan, anak-anak akan menunjukkan emosi yang berlebihan seperti menangis atau marah. Emosi mereka bisa begitu dramatis secara alamiah. Biarkan mereka merasakan dan mengekspresikan emosi mereka.

"Orangtua perlu mendisiplinkan anak dari perbuatan yang melanggar aturan atau menyakiti orang lain, tapi anak-anak juga perlu tahu bahwa tak apa untuk merasa marah, sedih, takut, senang, atau apapun itu," tutur Amy.

Tujuan orangtua menegur anak adalah agar mereka memperbaiki perilakunya, bukan menahan emosi mereka. Terlalu banyak menahan emosi dapat menimbulkan luka yang tertahan hingga mereka dewasa.

5. Bantu mereka memperbaiki diri perlahan

5 Cara Menegur Anak Tanpa Melukai PerasaannyaIlustrasi mendampingi anak memperbaiki diri (pexels.com/Gustavo Fring)

Apa yang sudah terjadi tentu tak bisa diputar kembali. Kesalahan sudah terlanjur dilakukan. Setelah mencoba memberi tahu kesalahan mereka dengan baik, maka beri tahu mereka jika Ayah-Bunda siap membantu mereka memperbaiki diri.

Berikan petunjuk bagaimana ia bisa berbaikan dengan saudara atau temannya atau bagaimana ia bisa mendapat nilai yang lebih baik pada tes selanjutnya. Tunjukkan bahwa mereka tidak bertanggung jawab sendirian.

"Jangan buat mereka berpikir jika orangtuanya meninggalkan mereka karena kesalahan yang mereka perbuat," pungkas Amy.

Itu adalah lima cara menegur anak tanpa menyakiti perasaannya. Ayah-Bunda perlu bekerja sama dengan baik dan menunjukkan kepedulian agar anak dapat mengubah prilaku buruknya. Semangat untuk para orangtua!

Baca Juga: 5 Cara Ajarkan Team Work dalam Parenting, Biasakan Anak Bekerja Sama

Kintan Ayu Sevila Photo Verified Writer Kintan Ayu Sevila

Sejenis lumba-lumba

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya