Sebagian besar pasangan menikah ingin segera mempunyai momongan. Kehadiran buah hati dipercaya bisa menambah kebahagiaan dalam rumah tangga.
Namun, menjadi orang tua baru juga membutuhkan penyesuaian yang gak gampang. Ada beberapa hal yang bila tidak disikapi dengan bijak akan menjadi konflik bersama pasangan. Apa saja dan bagaimana solusi menghadapinya? Berikut ulasannya!
Sebelum mempunyai anak, kamu dan pasangan mungkin bisa bekerja penuh waktu. Namun, kini salah satu harus mengambil peran sebagai pengasuh utama. Saat pasangan pulang dari kantor dan tidak bisa membantu pekerjaan rumah karena sudah terlalu lelah, kamu mungkin akan sedikit emosi.
Daripada bertengkar, ada baiknya untuk mengomunikasikan hal ini berdua. Kamu bisa meminta bantuannya dengan cara yang lembut. Katakan apa saja pekerjaan yang kamu harap bisa ia bantu. Arahan yang jelas tentang apa yang perlu dilakukan dan bagaimana cara melakukannya bisa membuat pekerjaan selesai lebih cepat. Setelah ia selesai membantumu, jangan lupa ucapkan terima kasih sebagai bentuk penghargaan.
Kamu dan pasangan mungkin biasa dengan perbedaan pendapat. Hal ini wajar sebab setiap orang mempunyai pemikiran dan penilaiannya sendiri. Namun, membuat keputusan tentang anak kadangkala bisa menjadi lebih rumit saat kedua orang tuanya tidak menemukan kata sepakat.
Kamu dan pasangan perlu duduk bersama untuk mendengarkan sudut pandang masing-masing mengenai pola asuh anak. Buang ego karena kamu dan pasangan sama-sama ingin memberikan yang terbaik untuk buah hati. Jangan pernah berdebat di depan anak karena akan menimbulkan stimulus yang buruk untuk tumbuh kembangnya.
Sebelum memiliki anak, kamu mempunyai banyak waktu untuk me time dan quality time bersama pasangan. Namun, kini buah hatimu membutuhkan waktu dan perhatianmu sepenuhnya.
Sebagai suami istri, kamu dan dia tetap membutuhkan waktu berdua demi keharmonisan hubungan. Luangkan waktu sejenak setidaknya satu kali dalam satu bulan untuk dinikmati bersama pasangan. Kamu bisa pergi ke bioskop, makan malam berdua, atau melakukan hobi. Titipkan anak kepada orang yang kamu percaya, misalnya keluarga dekat.
Kekhawatiran mengenai keuangan bisa saja terjadi sejak awal kehamilan dan terus berlanjut hingga anak telah lahir. Pengeluaran tentu saja bertambah sebab kamu harus membeli susu dan perlengkapan lain untuk anak. Hal ini rentan membuat stres dan menjadi beban pikiran bila tidak dipersiapkan dengan matang.
Solusinya, sebelum merencanakan kehamilan, kamu dan pasangan harus mendiskusikan rencana keuangan keluarga. Apakah salah satu dari kalian akan berhenti bekerja atau tetap bekerja dan menggunakan jasa pengasuh anak. Kamu dan pasangan juga harus menabung untuk dana darurat yang sangat berguna di keadaan mendesak.
Di dalam rumah tangga, setiap keputusan yang diambil akan sangat berpengaruh pada pasangan. Terlebih lagi setelah kehadiran buah hati. Kamu dan pasangan harus lebih banyak berkompromi. Sayangnya, banyak orang yang mengambil keputusan sepihak tanpa mendiskusikannya terlebih dahulu bersama pasangan. Hal ini tentunya bisa memicu konfilik.
Ada tiga kunci utama untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan keluarga, yaitu komunikasi, rasa hormat, dan rasa percaya. Kamu perlu berkomunikasi dengan pasangan untuk memahami sudut pandangnya. Saat itu terjadi, kamu harus menghormati pandangannya dan tidak langsung mengkritiknya. Kamu juga harus menerapkan rasa saling percaya atas keputusan yang telah disepakati.
Itulah lima masalah yang bisa terjadi pada pasangan yang baru dikaruniai anak beserta solusi menyelesaikannya. Semoga tips ini bermanfaat untuk kamu yang baru menikah dan berencana untuk melakukan program hamil.