7 Mitos Bayi Baru Lahir yang Masih Banyak Dipercaya

- Bayi boleh tengkurap untuk latih otot, tapi jangan terlalu lama karena risiko SIDS
- Cukur rambut bayi tidak memengaruhi tebalnya, gunakan alat higienis jika perlu
- Memotong bulu mata atau membedong kaki terlalu kencang tidak berpengaruh pada pertumbuhan bayi
Ada banyak mitos tentang bayi baru lahir yang masih dipercaya hingga kini, meskipun tidak semuanya memiliki dasar ilmiah. Mitos-mitos ini sering kali diwariskan turun-temurun, membuat orang tua baru bingung apakah harus mengikuti atau tidak. Untuk itu, penting memahami fakta di balik mitos ini agar tidak terjebak informasi yang salah.
1. Bayi baru lahir tidak boleh tengkurap

Banyak yang percaya bahwa bayi baru lahir tidak boleh tengkurap karena dikhawatirkan akan membahayakan pernapasannya. Padahal, posisi tengkurap dalam pengawasan justru bermanfaat untuk melatih otot leher dan punggung bayi agar lebih kuat. Yang perlu diperhatikan adalah durasi dan pengawasan saat bayi berada dalam posisi ini.
Namun, hindari membiarkan bayi tengkurap terlalu lama, terutama saat tidur tanpa pengawasan. Posisi tidur yang salah dapat meningkatkan risiko sindrom kematian mendadak pada bayi (SIDS). Jadi, tengkurap boleh saja, asal tetap aman dan dilakukan di waktu yang tepat.
2. Harus cukur rambut biar tebal

Banyak orang tua mencukur rambut bayi dengan harapan rambutnya akan tumbuh lebih tebal. Faktanya, ketebalan rambut bayi lebih dipengaruhi oleh faktor genetik daripada seringnya mencukur. Rambut yang dicukur memang terlihat lebih rapi, tetapi tidak akan mengubah struktur folikel rambut.
Cukur rambut tetap boleh dilakukan jika memang diperlukan, misalnya untuk alasan kebersihan. Namun, tidak perlu memaksakan karena rambut bayi akan tumbuh sesuai pola alaminya. Pastikan juga menggunakan alat yang higienis agar tidak melukai kulit kepala bayi.
3. Potong bulumata biar lentik

Ada mitos bahwa memotong bulu mata bayi akan membuatnya tumbuh lebih panjang dan lentik. Kenyataannya, panjang dan bentuk bulu mata juga bergantung pada faktor genetik. Memotong bulu mata tidak akan memengaruhi hasil akhirnya, dan bahkan bisa berisiko melukai mata bayi.
Daripada memotong, fokuslah pada menjaga kebersihan area mata agar tetap sehat. Hindari penggunaan bahan kimia di sekitar mata bayi yang sensitif. Dengan perawatan yang tepat, bulu mata bayi akan tumbuh alami sesuai genetiknya.
4. Jangan sering digendong nanti manja

Banyak orang tua khawatir bahwa sering menggendong bayi akan membuatnya manja. Namun, bayi sebenarnya membutuhkan pelukan dan kehangatan dari orang tua untuk merasa aman dan nyaman. Menggendong bayi juga dapat memperkuat ikatan emosional dan mendukung perkembangan psikologisnya.
Jangan takut bayi akan manja karena sering digendong, terutama pada usia 0-6 🌙. Di usia tersebut, bayi membutuhkan perhatian penuh dari orang tua. Setelah cukup besar, Anda bisa mengatur pola gendongan sesuai kebutuhan.
5. Bedong kaki dengan kencang agar tidak bengkok

Mitos ini cukup populer, tetapi faktanya, membedong kaki bayi dengan terlalu kencang dapat berisiko menyebabkan masalah perkembangan tulang dan sendi. Kaki bayi yang terlihat bengkok sebenarnya normal karena posisinya saat di dalam rahim. Seiring waktu, kaki akan lurus dengan sendirinya.
Jika ingin membedong bayi, pastikan tidak terlalu kencang dan biarkan kaki dalam posisi alami. Gunakan kain yang lembut dan nyaman agar bayi tetap merasa hangat tanpa tertekan.
6. Hidung ditarik biar mancung

Ada kepercayaan bahwa menarik hidung bayi secara rutin akan membuatnya tumbuh mancung. Namun, faktanya, bentuk hidung dipengaruhi oleh faktor genetik, bukan karena sering ditarik. Menarik hidung bayi justru bisa menyakiti jaringan lunak di area tersebut, yang masih sangat sensitif.
Bentuk hidung bayi biasanya akan berubah seiring pertumbuhan dan perkembangan wajah. Jadi, tidak perlu melakukan hal ini, karena hasilnya tidak akan sesuai harapan. Fokuslah pada perawatan kesehatan bayi secara keseluruhan daripada mencoba mengubah hal yang tidak bisa dikontrol.
7. Pakaikan bantal agar tidak peyeng

Mitos ini sering didengar, terutama jika kepala bayi dianggap tidak simetris. Banyak yang percaya bahwa menggunakan bantal khusus akan membantu membentuk kepala bayi agar lebih bulat. Padahal, posisi tidur bayi yang sering berubah adalah faktor utama dalam menghindari kepala peyang, bukan jenis bantal.
Sebenarnya, bayi yang tidur di permukaan datar tanpa bantal lebih aman untuk mencegah risiko sindrom kematian mendadak (SIDS). Anda bisa mengubah posisi tidur bayi secara berkala agar bentuk kepalanya tetap proporsional. Jangan lupa konsultasikan dengan dokter jika merasa ada kekhawatiran terkait kepala bayi.
Mitos-mitos tentang bayi baru lahir memang sering kali menarik perhatian, tetapi penting untuk mencari informasi yang benar sebelum mengikutinya. Tidak semua tradisi atau kebiasaan lama relevan dengan ilmu pengetahuan modern. Pastikan Anda selalu berkonsultasi dengan tenaga medis untuk memastikan kesehatan dan perkembangan bayi anda.