4 Aktivitas Multisensori yang Bisa Dilakukan Bersama Anak di Rumah

- Gunakan makanan sebagai media belajar- Membiarkan anak menyentuh, mencium, dan mengeksplorasi makanan untuk mengembangkan pancaindra mereka secara alami.- Sensory play berbasis makanan efektif meningkatkan minat anak pada buah dan sayur baru.
- Main boneka tangan untuk asah imajinasi- Boneka tangan merangsang imajinasi serta meningkatkan kemampuan bahasa dan sosial anak.- Mainan sensori menawarkan rangsangan taktil, suara yang menenangkan, dan fitur visual.
- Bentuk karya dari plastisin dan balon- Aktivitas ini melatih motorik halus, ketekunan, dan problem solving.- Cocok untuk anak disleksia karena mengaktifkan semua indra sekaligus.
Aktivitas multisensori adalah metode menyenangkan dan efektif untuk mendukung tumbuh kembang anak di rumah. Dengan melibatkan berbagai indra, anak belajar secara alami dan lebih mudah menyerap informasi. Selain memperkuat daya ingat, kegiatan ini juga merangsang pembentukan koneksi otak yang krusial bagi perkembangan anak.
Dilansir BBC, Dr. Susie Nyman, Manajer Kurikulum untuk Kesehatan dan Perawatan Sosial, membagikan berbagai ide kegiatan multisensori yang bisa dilakukan bersama anak di rumah tanpa repot atau biaya mahal. Yuk, cari tahu kegiatan menarik tersebut lewat artikel berikut!
1. Gunakan makanan sebagai media belajar

Daripada buru-buru melarang anak bermain dengan makanannya, coba manfaatkan momen itu sebagai kesempatan belajar yang seru. Membiarkan si kecil menyentuh, mencium, dan mengeksplorasi makanan seperti mi atau sereal kering bisa bantu mengembangkan pancaindra mereka secara alami.
Dikutip Cleveland Clinic, menurut Suzanne Messer, MS, OTR/L, seorang terapis okupasi, anak sudah siap mengenal makanan sejak usia empat hingga enam bulan. Ini bisa dimulai dari menyentuh makanan hingga sekadar mengamati anggota keluarga saat makan bersama.
Penelitian International Journal of Food Science & Technology membuktikan, bahwa sensory play berbasis makanan, terutama melalui sentuhan dan penciuman, efektif meningkatkan minat anak pada buah dan sayur baru. Maka dari itu, biarkan anak bebas mencicipinya dengan cara yang menyenangkan.
“Anak kecil akan ingin menyentuh, merasakan, mencium, dan memasukkan sesuatu ke mulut mereka,” kata Alys Mathers, Terapis Wicara dan Bahasa Spesialis, dilansir BBC.
“Mereka ingin menggunakan semua inderanya untuk belajar, dan ini adalah hal yang sering kali tanpa sadar kita cegah sebagai orang dewasa,” tambahnya.
2. Main boneka tangan untuk asah imajinasi

Boneka tangan bisa jadi alat yang ampuh untuk merangsang imajinasi sekaligus meningkatkan kemampuan bahasa dan sosial anak. Tidak perlu mahal, kamu bisa membuat boneka dari kaus kaki bekas atau kertas dan stik es krim. Ini memberi ruang bagi anak untuk bermain peran dan mengekspresikan emosinya.
Saat anak bermain drama dengan boneka, mereka belajar menyusun cerita, mengembangkan dialog, dan menyampaikan ekspresi. Ini bukan hanya meningkatkan keterampilan komunikasi, tapi juga memperkuat hubungan emosional mereka dengan orang lain.
“Mainan sensori yang menawarkan rangsangan taktil, suara yang menenangkan, dan fitur visual juga efektif dalam mendorong relaksasi dan mengurangi kecemasan pada anak,” kata Corinne Eggleston, Ph.D., Manajer Penelitian Perkembangan Anak Usia Dini di Fisher-Price Play Lab, dilansir Forbes.
3. Bentuk karya dari plastisin dan balon

Membentuk benda dari plastisin, adonan garam, atau bahan daur ulang bisa jadi kegiatan yang sangat bermanfaat. Anak tidak hanya menggunakan tangan, tapi juga mata, penciuman, dan imajinasi untuk menciptakan sesuatu. Proses ini sekaligus melatih motorik halus, ketekunan, dan problem solving.
“Lewat permainan sensorik, anak belajar keterampilan problem solving,” jelas Suzanne Messer.
“Mereka mengeksplorasi bagaimana cara bermain dengan berbagai benda dan mencari solusi atas tantangan,” tambahnya.
Kamu bisa mengajak anak membuat peta kontur, topeng sejarah, atau planet tata surya dari adonan buatan sendiri. Tambahkan aroma seperti lavender atau mint untuk pengalaman sensorik yang lebih kaya. Aktivitas ini juga cocok untuk anak disleksia karena mengaktifkan semua indra sekaligus.
4. Tempelkan sticky notes untuk latihan urutan

Sticky notes atau kertas tempel bisa jadi alat bantu yang menyenangkan untuk belajar menyusun informasi. Anak bisa menuliskan ide saat membaca cerita atau menonton video, lalu menempelkannya secara berurutan sesuai alur.
Cara ini dapat membantu meningkatkan pemahaman dan kemampuan berpikir logis mereka. Metode ini juga bisa digunakan untuk mengingat tokoh dalam drama, urutan sejarah, atau proses ilmiah. Dengan visualisasi warna-warni dan aktivitas menempel, anak lebih aktif terlibat dalam pembelajaran.
Dengan memanfaatkan benda-benda sederhana di rumah, kamu bisa menciptakan pengalaman belajar multisensori yang menyenangkan dan efektif untuk anak. Yuk, mulai ciptakan momen belajar seru bersama anak lewat aktivitas multisensori yang kreatif dan penuh makna!