Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Peran Penting Ayah dalam Pengasuhan Anak, Lawan Stigma Fatherless!

ilustrasi keluarga bahagia (pexels.com/Vlada Karpovich)

Selama ini, Indonesia sering dikaitkan dengan fenomena fatherless. Meski sulit menemukan data pasti, fenomena tersebut terlihat jelas di sekitar kita. Kehadiran sosok ayah dalam pengasuhan anak dianggap masih sangat minim dibandingkan dengan ibu.

Menurut Journal Of Social Science Research, fatherless merupakan kondisi ketidakhadiran peran ayah dalam pengasuhan anak, baik secara fisik maupun psikis. Faktor di baliknya beragam, bisa karena perceraian, kesibukan kerja, atau kematian. Padahal, peran ayah cukup vital pada tumbuh kembang anak.

Setiap ayah harus memahami tanggung jawab dan perannya dalam keluarga. Bukan hanya mencari nafkah, tetapi juga harus ikut andil dalam proses mengasuh anak-anak. Oleh karenanya, mari mengulas sedikit peran penting ayah dalam pengasuhan anak lewat tulisan berikut ini.

1. Role model atau panutan

ilustrasi ayah dan anak (pexels.com/MART PRODUCTION)

Kehadiran sosok ayah sangat berarti bagi seorang anak. Salah satu peran pentingnya adalah sebagai role model atau panutan. Ayah harus memberikan contoh atau teladan yang baik agar karakter anak terbentuk secara terarah.

Ayah yang dianggap sebagai pemimpin keluarga, wajib menunjukkan sikap positif. Perlihatkan sikap disiplin, jujur, dan tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya anak-anak akan lebih terarah dan mudah mencontoh teladan dari orangtua, terutama ayah.

Lebih jauh lagi, peran ini tidak hanya memberikan contoh, tetapi turut menanamkan pandangan mendalam. Anak membutuhkan dampingan ayah untuk memahami perannya di dunia. Ketika ayah dinilai berintegritas, anak pun akan belajar menghargai nilai-nilai positif dan menerapkannya dalam kehidupan.

2. Pemberi keamanan emosional

ilustrasi ayah dan anak (pexels.com/Vlada Karpovich)

Anak yang kurang dekat dengan sosok ayah lebih rentan mengalami ketakutan emosi dan cenderung kebingungan saat menghadapi masalah. Mereka merasa tidak ada sosok pelindung yang kuat. Anak pada akhirnya akan tumbuh dalam bayang-bayang rasa tidak aman.

Dengan alasan itu, artinya peran ayah sangat penting untuk memberikan rasa nyaman dan aman. Kehadiran ayah dapat menumbuhkan kepercayaan diri, kemandirian, dan stabilitas emosional yang dibutuhkan anak. Ini sangat penting agar anak mampu menghadapi tantangan hidupnya di masa depan.

Hubungan yang lebih intens antara ayah dan anak dapat dibangun melalui interaksi sehari-hari. Ajak anak berkomunikasi, dengarkan dengan penuh perhatian, serta beri dukungan emosional. Tunjukkan empati dan kasih sayang tanpa syarat, sehingga anak merasa lebih aman dan berharga.

3. Pembentuk identitas anak

ilustrasi ayah dan anak (pexels.com/Alena Darmel)

Jangan dianggap sepele, kehadiran ayah tidak sekadar membuat anak senang. Lebih dari itu, ayah merupakan peran utama dalam pembentukan indentitas anak. Tidak heran apabila perilaku baik maupun buruk anak selalu dikaitkan dengan kedua orangtuanya.

Ayah menjadi figur penting dalam menanamkan nilai-nilai kehidupan. Nantinya, nilai-nilai tersebut akan diserap dan dipraktikkan oleh anak. Pandangan dan perilaku anak mencerminkan bagaimana ayahnya mengajarkan etika dan moral.

Ajarkan tentang hal-hal positif kepada anak. Bantu dan dorong mereka untuk membentuk identitasnya yang lebih baik, kuat, dan bertanggung jawab. Dukungan yang ayah berikan, sangat berarti dalam membangun keberhargaan diri dan identitas anak.

Tidak hanya ibu, kontribusi ayah sama pentingnya untuk membentuk fondasi utuh dan kuat bagi perkembangan anak. Setiap peran menunjukkan betapa pentingnya kehadiran sosok ayah untuk mengasuh anak.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us