Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Tantangan Nyata Mendampingi Keluarga Sakit, Harus Tegar!

ilustrasi seorang perempuan menemani orang yang sedang sakit (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi seorang perempuan menemani orang yang sedang sakit (pexels.com/RDNE Stock project)

Ketika ada anggota keluarga yang jatuh sakit, apa lagi sampai membutuhkan perawatan dalam jangka waktu lama dan biaya besar karena kondisinya mengkhawatirkan, pasti membuat perasaan tidak menentu. Tidak hanya dunia tiba-tiba terasa berubah karena banyak penyesuaian yang harus segera dihadapi, tetapi yang jelas terasa adalah perasaan emosional yang begitu kuat. Pasalnya, sudah terbayang bagaimana hari-hari ke depan dengan situasi baru yang sama sekali tidak diharapkan tersebut.

Mendampingi keluarga yang sakit tidak cukup bila hanya dengan kesanggupan finansial. Bagaimana tidak, sekarang kamu harus menjalankan peran baru yang mana akan menjadi tempat bergantung bagi orang tersebut. Oleh sebab itu, menghadapi situasi ini sama sekali tidak mudah karena diwajibkan mampu menjawab beberapa tantangan sebagai berikut.

1. Berusaha untuk sebisa mungkin menjaga kesehatan diri

ilustrasi ibu sedang menjaga anaknya yang sedang sakit (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
ilustrasi ibu sedang menjaga anaknya yang sedang sakit (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Menjaga keluarga yang sakit sangatlah melelahkan. Pasalnya, bisa dikatakan bahwa kamu harus selalu siap dua puluh empat jam untuknya, terlebih bila kamu melakukan tugas itu seorang diri. Jika kamu sampai tumbang, tentu dapat dibayangkan betapa kacaunya situasi yang akan terjadi, bukan begitu?

Oleh sebab itu, di tengah kondisi yang berat karena harus selalu siap siaga merawat keluarga yang sedang jatuh sakit, kamu ditantang untuk tetap menjaga kesehatan. Suka atau tidak, kamu wajib memenuhi asupan nutrisi, menyempatkan diri untuk berolahraga, dan yang tidak kalah penting adalah mengelola stres dengan bijaksana. Memang sama sekali tidak mudah, tetapi demi menjaga agar tidak terjadi hal yang lebih buruk, kamu harus terus berusaha memastikan diri selalu prima.

2. Harus rela mengesampingkan urusan pribadi demi mengurus keluarga yang sakit

ilustrasi merawat orang sakit (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi merawat orang sakit (pexels.com/cottonbro studio)

Ketika semua anggota keluarga sehat, rasanya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Kamu punya kebebasan untuk menjalankan beragam aktivitas tanpa perlu memikirkan keadaan orang di rumah. Namun, situasi ini tidak berlaku lagi tatkala tiba-tiba ada keluarga yang jatuh sakit, apa lagi bila kondisinya terbilang cukup parah.

Begitu hal yang sama sekali tidak diharapkan itu sungguh terjadi dan kamu adalah satu-satunya yang harus mengurus orang tersebut, maka kamu diwajibkan untuk mulai belajar menekan ego. Pasalnya, pasti akan ada banyak kepentingan pribadi yang harus dikesampingkan demi memastikan keluarga yang sakit tidak merasa terlantar. Tantangan ini sangat sulit, tetapi bila kamu yakin dan sabar, pada akhirnya akan terlalui juga, kok.

3. Harus berupaya agar tampak selalu tegar di hadapan keluarga yang sedang sakit

ilustrasi seseorang sedang merawat kakek yang sakit (pexels.com/Kampud Production)
ilustrasi seseorang sedang merawat kakek yang sakit (pexels.com/Kampud Production)

Sudah menjadi hal yang wajar bila merasa sedih saat ada anggota keluarga yang jatuh sakit. Ingin sekali menangis, mengeluh, dan mengeluarkan seluruh emosi negatif atas realita yang sedang dihadapi. Sayangnya, meski bisa bantu melegakan perasaan, tetapi sering kali hal ini malah membawa dampak buruk bagi orang yang sakit karena merasa bahwa dirinya menjadi beban atau pun berpikir tidak ada harapan kesembuhan untuk sakit yang dideritanya.

Ketika mengurus anggota keluarga yang sedang sakit, kamu ditantang untuk berupaya agar tampak selalu tegar. Pasalnya, orang-orang ini biasanya merasa mudah kehilangan semangat. Jika kamu tidak hadir sebagai pencetus asa, tentu kondisi mereka bisa menurun. Kendati sangat sulit, tetapi berpura-pura untuk selalu tangguh memang sangat dibutuhkan di momen-momen seperti ini, ya.

Tidak ada orang yang ingin anggota keluarganya jatuh sakit. Namun, bila kenyataan ini tidak bisa dihindari dan memang harus mendampingi, maka siapkan fisik dan mental untuk menghadapi beragam tantangannya. Ingat, bersama kesulitan selalu ada kemudahan. Jalani prosesnya dengan sabar dan semuanya akan baik-baik saja.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us